Bab kelima: pemakaman ibuk part 1. ─⸙‌ 📜 .

238 155 55
                                    

Baca dulu baru vote

Like and comment

Juga jangan lupa ya.

Thankyou 🦋.

Tak ada yang abadi didunia ini,
Baik pelangi maupun hujan,
Mereka sama-sama datang
Untuk sementara.

Kursi-kursi telah dikeluarkan.
Para kerabat dekat maupun jauh telah berdatangan, begitu pun awan gelap yang berdatangan, seolah mencerminkan perasaan arleena.

Arleena pun terbangun dari tidurnya dengan berpikir bahwa ini semua hanyalah mimpi buruk, hingga bibi nya datang untuk menyadarkan nya bahwa semua bukan mimpi, bibi bernama Tiffany Granada datang untuk mengajak arleena untuk keluar dari kamarnya,untuk melihat pemakaman sang ibu.

"Arleena, ayo keluar, apa kamu engga mau liat ibumu.. "
Ucap bibi dengan ibah,akan apa yang menimpa anak dari adiknya itu.

"Ibuk, bener-bener pergi bik... "
Ucap gadis malam itu, dengan masih tak menerima apa yang terjadi.

Lantas bibi pun langsung memeluk arleena dengan erat.
Dengan berusaha meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.

"Yang sabar nak, bibi akan selalu ada di samping mu... "
Ucap sang bibi.

Setelah bersiap-siap arleena pun ,segera menurunin anak tangga dengan perasaan yang tak bisa di jelaskan dengan kata-kata, hingga ia sampai ke tangga terakhir dimana tatapannya langsung berubah menjadi kosong dan matanya itu hanya berfokuskan kepada sang ibu yang tergeletak lemah dan tak berdaya, ia pun duduk tempat di sebelah jasad sang ibu tercinta dengan perasaan hancur berkeping-keping akan apa yang ia lihat dan Terima.

Para kerabat-kerabat datang dengan berbungkus-bungkus kata tabah.
Diusapnya pundak arleena berulang-ulang kali. Dengan maksud untuk merelakan semua yang terjadi.

Bayangan-banyang kepergian sang ayah bahkan belum sepenuhnya lepas dari ingatan arleena. Bahkan ia masih ingat bagaimana posisi jasad sang ayah diletakkan waktu itu. Kini ibu menempati posisi tersebut.

Ibu pergi tanpa kata pamit terlebih dahulu, bahkan ibu tak memeluk nya dengan layak saat itu, semuanya terjadi begitu saja seperti hujan turun membasahi bumi lalu pergi begitu saja tanpa kata pamit terlebih dahulu.

"Cepet banget ibuk pergi, padahal ibuk kan udah janji sama arleena, pakal liat arleena sukses dulu.. "
Katanya dengan air mata yang tak berhenti terjatuh.

Arleena pun merasakan bagaimana tangan bibinya memegang Pudak nya untuk menguatkan nya, tapi alih-alih tegak ia malah kembali roboh akan keadaan ini.

Hingga bibi pun menyerah untuk nya, dan membiarkan arleena menangis sekuat tenaga sebelum jasad sang ibu di kebumikan.

Ini akan menjadi kesempatan terakhir bagi arleena untuk memeluk jasad sang ibu, sebelum tanah memeluknya untuk yang pertama dan terakhir.

Tangis nya kembali pecah tak terkendali, sampai tak ia sadari pandangan nya mulai rabung dan hilang hingga tubuh nya yang indah mulai terjatuh tempat di hadapan jasad sang Ibu.

Para kerabat yang melihat apa yang terjadi  langsung bergegas untuk  menolong, gadis malam yang sudah tak berdaya itu, mereka pun membawa arleena ke kamar milik nya atas perintah dari sang bibi.

Tangis bibi pun pecah karena melihat apa yang menimpa adik dan pekonakan nya itu. Ia masih tak sanggup menerima apa yang terjadi sama halnya dengan arleena, namun karena tak ingin terlihat lemah di depan arleena ia bersikap seolah semua baik-baik saja.

Yang paling sakit adalah ketika engkau harus melepaskan seseorang
Yang sudah lama engkau gengam.

Bibi Tiffany

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bibi Tiffany.

Aku harap kalian suka sama ceritanya, makasih semuanya yang udah baca cerita ini 🦋.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sejuta Tinta Untuk Baswara (Sudah Terbit) | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang