Mimpi itu lagi. Aku memimpikan wanita itu lagi-lagi berdiri di atas tebing. Tidak seperti sebelumnya. Aku terlambat menyelamatkannya. Ia terjatuh ke dalam jurang. Ke dalam awan gelap yang dikuasai oleh Valerie yang berubah menjadi monster mencengkramnya. Menenggelamkannya.
Tawa yang mengerikan dari monster itu membuatku terbangun. Saat itu aku menyadari jika monster itu bukan hanya dalam mimpiku tetapi ia berburu di luar. Memangsa binatang liar di hutan.
Hah.. apa sebaiknya aku mengatakan pada Valerie jika aku tahu ia berubah menjadi monster? Aku yakin ia sudah sehat sekarang setelah berburu tadi malam. Sebaiknya aku mengatakannya padanya dan memintanya agar menjauh dari kawasan ini jika ia berubah. Aku khawatir jika ia menyerang Felice lagi.
Aku bangkit berdiri dari kursi kerjaku dan berjalan keluar ruangan menuju ke tangga.
"Waaaaaaaaa!!! Monster!!!" jerit Keane yang tiba-tiba berdiri di hadapanku. Bagaimana ia bisa masuk ke sini?! Aku menutup wajahku dan membelakanginya.
"Hahahaha" kenapa ia tertawa? Aku membalikan badanku ke Keane yang tertawa terbahak.
"Kamu kira berhasil menakutiku ya? Dude, kamu mengejutkanku sesaat tetapi kostum ini tidak menakutiku" ucapnya setelah berhenti tertawa dan memandangku dari atas ke bawah.
"Tetapi aku tidak menyangka kamu akan bercanda seperti ini. Waktu aku selalu mengatakan padamu untuk sedikit bersantai dan melakukan hal konyol, ini diluar ekspektasiku"
"Aku pikir kamu akan berlayar atau pergi ke Dubai untuk bersenang-senang. Tetapi ini, kostum monster ini... Wah, seumur hidupku aku tidak menyangka jika kamu ingin memakainya dan menakut-nakutiku" Jadi ia pikir aku hanya memakai kostum? Huh! Lebih baik ia terus berpikir seperti itu.
"Ada apa kamu kemari?" tanyaku tanpa ekspresi. Aku ingin ia pergi setelah mengatakan tujuannya datang tanpa memberitahuku lebih dulu. Aku khawatir jika penyihir itu mencelakainya.
"Ah, aku hampir lupa. Si kakek tua. Maksudku Dolton. Ia menyebarkan kabar jelek tentangmu. Ia mengatakan pada orang-orang jika kamu merahasiakan sesuatu hingga kembali bersembunyi. Bahkan ada yang mengatakan jika kamu terkena penyakit mematikan dan menular"
Si brengsek itu! Jadi ini maksud tantangannya waktu itu, huh!
"Kabar tentangmu menyebar hingga ke partner perusahaanmu. Apa ayahmu menghubungimu?"
"Ya, beliau menghubungiku" Ya, ia menghubungiku tadi malam. Menanyakan alasanku tidak pernah menampakan diriku selama ini. memerintahku untuk keluar dari persembunyianku dan mematahkan rumor jelek tentangku.
Aku ingin melakukannya tetapi aku tidak bisa meminta Valerie untuk mengubahku. Aku tidak ingin ia berubah seperti waktu itu. Aku tidak tega melihatnya dalam kondisi itu lagi.
"Will, buktikan kalau rumor itu tidak benar sebelum si kakek itu merebut partner bisnismu" keane maju lebih dekat di tempat ku berdiri.
"Dan lepaskan kostum ini" Keane menarik kulitku lalu melihat ke arahku dengan wajah bingung.
"Kenapa ini seperti menempel pada kulitmu?" Keane kembali menarik kulit lebih kuat. Dari raut wajahnya aku tahu ia menyadari jika ini kulit asliku. Ia mundur dan menjaga jarak dariku lah yang membuatku sakit hati.
"Will, apa ini?" ia menatapku dari atas ke bawah seakan menyadari jika monster ini aku. Bukan kostum konyol yang seperti ia pikirkan.
"Sebaiknya kamu pergi dan rahasiakan keadaanku pada siapapun"
"Tunggu, jadi kabar kalau kamu menjadi monster benar?"
Monster? "Siapa yang mengatakannya?"
"Dolton dan Jessy memberitahu orang-orang kalau kamu berubah menjadi monster"
KAMU SEDANG MEMBACA
Witch and The Beast
Romance"Menjadi penyihir bukan hal yang mudah. Terutama jika disalahgunakan. akan ada konsekuensi yang harus aku tanggung. Tetapi jika hampir setiap hari bertemu dengan tuan besar yang sombong dan arogan, bukan ga mungkin aku akan menyihirnya!" ~ Valerie ...