Rasa sakit seakan disayat ribuan silet di seluruh kulitku. Rasa panas yang kurasakan perlahan reda. Aku bangkit dan menatap pantulan di mobil didepanku. "Waaaaaa!!!" monster! Monster menyeramkan dengan kulit yang tercabik. Aku harus pergi! Aku berusaha berdiri tetapi kakiku sekan lemah hingga tersungkur jatuh. Monster! Wajah monster mengerikan itu akan memakanku!
Aku mencoba berusaha berdiri untuk kedua kalinya, terhenti pada lengan tangan yang besar berwarna merah seperti terbakar. Kuku yang hitam dan tajam seperti binatang buas. I,ini tidak mungkin! Ini tanganku? Aku menatap diriku yang terpantul mobil silver di depanku. I,ini aku? Aku monster mengerikan itu!
"Ahhhhhhh!!!!" suara jeritanku persis seperti suara singa yang meraung. Apa yang terjadi padaku?! Pikiranku mengingat dan berhenti pada wanita jelek menjijikan yang mengeluarkan sinar dari tangannya ke arahku. Sinar yang membuatku seperti sekarang!
Hah, tidak! Itu tidak mungkin. Aku hanya berkhayal. Tetapi bagaimana jika memang ia yang mengubahku? Jika ia yang menyihir.. menyihir?
Ini terdengar gila! Tidak ada yang namanya penyihir! Tetapi yang terjadi padaku apa lagi jika bukan karena sihir?! Yang mengubahku seperti monster.. ia mengatakan agar aku menjadi monster!
Ia benar-benar penyihir! Sial! Aku bahkan melihat ia berubah pada wujud aslinya! Apalagi jika bukan penyihir!
Aku harus menemuinya! Menyuruhnya mengubahku kembali seperti semula! Mencabut sihir sialannya pada diriku!
Aku bangkit berdiri dan masuk ke dalam mobil di belakangku! Aku tidak tau berapa lama aku tidak sadarkan diri. Tetapi jika ia memang penyihir, ia pasti cepat menghilang dari kota ini. Aku harus segera menemuinya sebelum ada yang melihat wujud monster ini!
*******
Mobilku berhenti di pohon dekat rumah kecil, rumah si penyihir sialan! Jika saja aku tidak membaca biodatanya saat direkomendasi menjadi sekretarisku, aku tidak tau dimana ia tinggal.
Aku membalikkan tubuhku ke kursi belakang. Mengambil jumpsuit dan celana training yang tadi pagi kupakai di gym sebelum ke kantor. Mengganti pakaianku yang robek karena tubuhku yang membesar. Keluar dari mobil setelah selesai berganti pakaian. Sekarang saatnya menemui penyihir sialan itu!
Pintu pagar terbuka dengan soosk wanita tua membawa koper keluar. Huh! Sepertinya aku datang tepat waktu. Aku keluar dari persembunyianku. Menatap penuh kebencian pada wajah tuanya yang semakin jelek, semakin menjijikan. Meneliti ekspresinya yang awalnya terkejut berganti bangga telah membuatku menjadi seperti sekarang.
"Ikut aku!" perintahku mencengkram tangannya dengan kuat.
"Lepaskan! Anda pikir anda siapa berani bersikap kasar pada saya!" Bentaknya melawanku. Berusaha untuk melepaskan diri dariku.
"Ikut atau kupaksa bagaimanapun caranya!" Acamku tidak menyurutkannya. "Baik. Kamu memilih tindakan kasar. Aku tidak peduli bahkan kalau kamu berteriak sekalipun membangunkan orang-orang. Kita akan lihat bagaimana reaksi mereka saat melihat sosok kita sekarang dan mengetahui bahwa aku diubah menjadi monster oleh penyihir!"
Matanya sudah membuktikan jika apa yang kupikirkan benar bahwa ia memang penyihir. Ini kesempatanku untuk membuatnya ikut denganku.
"Ikut!" aku menyeretnya menuju mobil yang terparkir. Memasukkannya dengan paksa di kursi penumpang dan mengambil kopernya lalu memasukkannya di kursi belakang dalam hitungan beberapa detik.
Apa aku sangat secepat ini? Tidak Will! Bukan saatnya mengagumi kekuatan monster ini! Aku harus secepatnya membawa penyihir ini jauh dimana tidak ada seorangpun yang tau dimana kami berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Witch and The Beast
Romance"Menjadi penyihir bukan hal yang mudah. Terutama jika disalahgunakan. akan ada konsekuensi yang harus aku tanggung. Tetapi jika hampir setiap hari bertemu dengan tuan besar yang sombong dan arogan, bukan ga mungkin aku akan menyihirnya!" ~ Valerie ...