The Beast - 8

94 15 4
                                    

Rasa hangat berganti seperti air dingin menyegarkan tubuhku. Memulihkan tenagaku. Melenyapkan rasa sakit yang meronggotiku.  Perlahan kesadaranku pulih. 

Valerie? Aku menatap Valerie yang menutup matanya menggenggam kedua tanganku. Ia memulihkanku?

Aku menoleh ke arah Dolton yang menelan bola cahaya sebesar bola baseball. Ia memberikannya untuk menyelamatkanku?

"Kenapa kamu berikan kekuatan itu"

"Itu tidak penting. Kita harus kabur sebelum ia menelan kekuatan itu"

"Ia sudah menelannya"

Sinar keluar dari tubuh Dolton. Tubuhnya berubah menjadi tua. Bahkan lebih tua dari Valerie. Jadi itu ia yang sebenarnya? Atau karena kekuatan itu ia berubah menua?

Sinar itu menghilang. "Hah... Aku harus memburu penyihir campuran lagi" Dolton menatap lengannya lalu menoleh ke arah Felice dibalik pelindung Valerie.

"Seberapa kuat kekuatan bukumu?" tanya kakek tua pada Valerie lalu mengeluarkan sinar ungu bercampur hitam dari tangannya ke arah dinding pelindung.

Duaaarrrrrr!!! Ledakan keras runtuhnya dinding pelindung Valerie. Ini gawat!

"Felice, Keane" aku berusaha berdiri, terjatuh. Sial! tenagaku masih belum kuat. Aku pikir tenagaku sudah pulih sepenuhnya.

"Simpan tenagamu. Aku akan menyelamatkan mereka" Valerie bangkit berdiri dengan mengangkat tangannya menyihir tembok pelindung untuk Keane dan Felice.

"Aku hampir melupakanmu, Valerie"

"Benarkah? Selesaikan urusan kita. Jangan membawa mereka. Ini hanya antara kita berdua"

Bawa mereka pergi setelah kamu pulih. Ia tidak akan pernah bisa kalian kalahkan. Aku akan mengulur waktu selama mungkin.

Ia pikir aku akan menurutinya? Aku tidak akan membiarkannya melawan kakek tua itu sendirian. Aku akan membantunya. 

"Well, kita lihat seberapa lama kamu bisa menahanku"

Ia dapat membaca pikiranku? Sial! Seberapa kuat buku yang kumiliki!

"Aku juga ingin mengetahuinya" balas Dolton menyerang Valerie yang lebih dulu membuat perisai tembus pandang melindunginya dari sihir Dolton.

Valerie berbalik menyerang Dolton. Tetapi dengan mudah Dolton menangkap serangan Valerie menggunakan tangan kirinya. Lalu melempar sihir itu ke Valerie yang berlindung di balik perisai.

Sial! Aku tidak bisa hanya menjadi penonton! Ayo cepat pulih!

Duaaarrrrrr!!! Dolton menyerang Valerie dan menghancurkan perisainya hingga Valerie jatuh ke dekatku.

"Uhuk uhuk!" Darah keluar dari mulut Valerie meningkatkan amarahku.

"Brengsek!" aku berlari ke arah Dolton.

Tidak jangan lakukan itu! Teriak Valerie dipikiranku.

Terlambat! Aku harus membalas bajingan itu perbuat padanya. Aku bersiap mengayunkan cakarku menghadapi Dolton yang mengarahkan kekuatannya padaku.

"Will!!!" teriak Valerie tiba-tiba saja berdiri di depanku. Tidak! Sinar terang mengenai tubuhnya. Darah segar dari mulutnya mengenai tubuhku.

"Valerie!" aku menangkap tubuh Valerie yang jatuh ke arahku. Ia tidak sadarkan diri.

"Kumohon jangan mati" aku membaringkannya dipangkuanku. Merasakan nafasnya terasa lemah. 

"Menjauh darinya" tubuhku tertarik kuat ke samping menghantam bangku taman.

Witch and The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang