The Beast - 4

690 79 4
                                    

"Tolong!!!!" jeritnya menulikan telinga sesaat. Ketakutan berdiri di dekat jendela seakan bisa keluar dari sana. Sesekali tatapannya kearah pintu dibelakangku."Ku mohon jangan bunuh aku" ia bersujud setelah menyadari jika ia tidak dapat memecahkan jendela mati yang tidak dapat dibuka.

"Kumohon bebaskan aku" isaknya membuatku wajar dengan reaksinya yang sangat ketakutan melihatku. Mengingatkan kembali saat ia masuk ke dalam rumahku dengan senyum yang mengembang. Membuatku keluar dari persembunyian yang justru membuatnya menjerit dan pingsan saat melihatku yang berwujud monster.

"Jessy, ini aku, William" ucapku membuatnya mendongkak menatapku dengan ketakutan yang masih terlihat di pupil matanya.

Memandangku lama lalu pupilnya melebar. "p, pak William?" Tanya memastikan jika monster ini aku.

"Iya" lega. Sangat lega akhirnya ia mengenaliku.

Ia berdiri dan menjauh. Menjauh dariku seakan aku sangat menjijikan. "Ke, kenapa Bapak seperti ini?" tanyanya yang masih ketakutan meski ia tahu jika ini aku.

"Ceritanya panjang" aku tidak dapat mengatakan jika aku di sihir oleh cewek tua menjijikan itu! Penyihir jahat yang sekarang berada dikamarnya!

"A,aku.. aku ingin keluar dari sini. Tolong bebaskan aku, pak" mohon Jessy menangkup kedua telapak tangannya.

Apakah aku begitu mengerikan hingga ia seperti ini? "Jessy. Aku tidak ingin menyakitimu. Aku hanya..." Aku menghela nafas. "Apa kamu masih ingat, kamu selalu mengatakan jika kamu mencintaiku?" ya, ia selalu menyatakan cintaku yang hanya kubalas dengan senyuman. Senyuman angkuh tanpa membalas perasaannya.

Aku tidak dapat menyalahkan diriku. Semua wanita tertarik kepadaku. Mengejar-ngejarku. Perasaan cinta mereka seakan menambah daftar kebanggan atas ketampanan dan semua yang ada didiriku.

Ia menelan saliva lalu membuang wajahnya. "Itu... aku.." Kenapa ia terlihat ragu? Seakan ia ingin mengelak tetapi takut kepadaku.

Huh! Jadi selama ini ia berbohong! Kata cinta dari bibirnya hanya palsu! Wanita menjijikan! Ia hanya menyukai penampilan dan harta kekayaanku!

"Pergi dari sini sekarang juga atau aku akan membunuhmu!" geramku yang sudah lepas kendali. Bahkan meraum saat wanita menjijikan itu lari hingga tersandung jatuh. Lalu dengan wajah ketakutan lari menjauh dariku.

Brengsek! Semua wanita sama saja! Lebih brengsek lagi aku tahu jika Jessy salah satu dari wanita-wanita yang menginginkan kekayaan, jabatan dan rupa wajahku! Aku tahu jika semua wanita yng mendekatiku hanya karena itu. Dan aku memanfaatkan itu semua dengan memilih seenaknya siapa yang bisa ku ajak bersenang-senang.

Lalu sekarang, aku tidak dapat memillih wanita manapun dengan sosok seperti ini apalagi mencintaiku! Apa yang harus aku lakukan?! Meskipun memuakan tetapi Jessy yang terlintas dipikiran dapat menyelamatkanku dari kutukan sialan ini!

"kamu membuatnya lari ketakutan" suara itu seperti api yang membakar hatiku. Beraninya ia berbicara padahal ini semua karena ulahnya!

"tutup mulutmu penyihir sialan!" gerakanku sangat cepat hingga dalam dua detik aku sudah mencekik lehernya. "Jangan lupa ini semua karena kamu!" ia memukul tanganku dan mengeluarkan cahaya dari tangannya kearah dadaku.

"Argggghhh!!!" aku merasakan panas dan seperti di tusuk dibagian dada. Melepaskannya tanpa peduli jika ia mengalami patah tulang.

"Kamu menyihirku?!"

Ia mendongkak menatapku dengan mata yang coklatnya yang terang. "Aku membela diri. Kamu hampir membunuhku!" ucapnya dengan suara serak.

"jauhkan jarimu atau ku patahkan! " perintahku pada penyihir tua yang hanya diam menantangku lalu tertawa.

Witch and The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang