Hi Semuanya! Welcome Back To Madame Mafia!
Sebelum mulai seperti biasa....
Bonus : 280 komen
Kalau komennya lebih dari segitu, aku updatenya sehari lebih cepet dari tanggal update biasa, okei?
Jangan lupa vote dulu, yuk!
Happy reading!
~~~
Mimpi terburuk seorang ayah adalah untuk mengubur anaknya sendiri. Kalau kau tidak mengerti, mungkin kau belum menjadi seorang orang tua. Namun Gerald sudah. Dan dia tahu betul bagaimana gilanya dia akan menjadi kalau dia tidak bisa menemui Carlie lagi setelah ini. Kalau Carlie terlahap api dan mati di hadapannya, tanpa bisa dia genggam lagi seumur hidup. Belai lagi seumur hidup. Kecup lagi, sampai mereka bertemu di akhirat nanti.
Karena itu ketika melihat mobil yang terbakar, dan beberapa jasad yang bergelimpangan, hanya satu kata yang timbul di kepala Gerald.
Gila.
"T-tidak." Bisiknya, ketakutan. "Tidak! Carlie!"
Dia mencoba meraih ke dalam api. Mencoba mencari putri kesayangannya. Menyelamatkannya. Namun sebelum sempat, kerahnya lebih dulu ditarik oleh Jonathan Austin. Dia menarik Gerald kencang sekali sampai pria itu nyaris terjatuh.
"Apa yang kau lakukan, apa kau gila!?"
"Jangan hentikan aku, Bocah Sialan! Kau tidak mengerti." Wajah Gerald seputih mayat. Bibirnya sepucat kertas. Dia benar-benar seperti seseorang yang akan kegilaan, sekarang juga. "Carlieku. Putriku..."
"Sadarkan diri, Pak Tua!" Entah sejak kapan, Jona menggunakan nama yang Rian panggilkan kepada ayah Carlie tanpa dia sadari. "Ada dua bayangan yang berlalu tadi sebelum ledakan mobil. Itu pasti Carlie dan Marco Moretti! Mereka tidak ada di mobil lagi."
Dan baru setelah itu Gerald menoleh kepada Jona.
"Marco Moretti?! Itu nama penculik Carlie!?" Jona terpaku. Dia keceplosan. "Jadi selama ini kau tahu, ya!? Kau tahu siapa yang menculik Carlie, dan tidak mengatakannya kepadaku! Siapa dia?! Kenalanmu!? Temanmu yang membelot!? Katakan, Sialan!"
"Apakah itu penting sekara-"
"Tentu saja itu penting! Aku tidak akan mau bekerja sama dengan siapa pun yang tidak kupercayai. Kau bisa saja diam-diam ingin mencelakakan Carlie. Kau bisa saja diam-diam membuntutiku dan membantu penculik sialan itu! Lagipula apa tadi di dalam kamar mandi. Rey De La Oscuridad!? Jangan kau pikir aku tidak tahu nama itu. Bagaimana dan darimana kau bisa mengenal nama mafia keji itu!?"
Aku orangnya.... tidak mungkin Jona mengatakan itu, bukan?
"Tunggu dulu, sekarang tenangkan dulu dirimu dan kita akan mengejar Carli-"
Namun Gerlad menarik kerah Jona, sampai nafasnya tercekik, kepalanya berpusing sedikit. "Aku katakan sekali lagi, aku tidak bisa bekerja sama dengan orang yang tidak kupercayai, dan jelas aku tidak memercayaimu sekarang! Kau paham!?"
Jona bukan seorang penyabar. Sebenarnya, kesabarannya setipis tisu yang telah dibagi menjadi dua. Dia benar-benar mudah marah. Dan sekalipun yang berdiri di hadapannya adalah Gerald Heston, calon mertua yang diidamkannya, bukan berarti kesabarannya menjadi panjang juga.
Akhirnya Jona meledak sendirinya. Diliputi geram yang sama banyaknya, kesabaran yang terlanjut kandas.
"Baiklah kalau kau mengotot! Iya! Aku mengenal keduanya. Rey de la Oscuridad, Marco Moretti yang menculik Carlie, semuanya!" Dia balik menarik kerah Gerald, membuat pria itu terpaku kaku. "Kau bisa menanyakan padaku semuanya setelah ini semua selesai, paham!? Setelah kita berhasil menyelamatkan Carlie, maka senang hati aku berdongeng bersamamu, Pak Tua!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Madame Mafia
RomanceCarlie Eloise Heston adalah simbol kesempurnaan. Putri dari keluarga bangsawan paling ternama, memiliki salah satu label fashion terbesar di bumi, menyikat semua prestasi yang dia inginkan. Inti kata, dia berlian tanpa karat. Sempurna. Carlie memil...