Hi hi! Udah mayan lama ya aku menghilang? wkwkwk
Back with Madame Mafia, Si kanjeng ratu Carlie yang tidak suka dibantah
Sebelum mulai, jangan lupa klik vote di bawah sana ya!
Dan absen juga jam berapa kamu baca cerita ini??
~~~
Madame Mafia - Chapter 4
[ First Kill ]
~~~
Gaung suara perkelahian berkumandang. Carlie memekik ketika berduyun-duyun pria memasuki bar itu, membawa senjata, berpakaian serba hitam. Pria-pria ini terdiri dari dua kubu, milik Jonathan Austin, dan juga milik 'lawan' yang pria itu sebutkan tadi. Namun kendati warna pakaian yang serba gelap, Carlie mustahil membedakan satu per satu.
Dan itu semakin mengkhawatirkannya. Tidak tahu siapa adalah siapa, hingga peluru saling bertembakan.
"Kemari." Tarikan tangan seseorang, sekali lagi mengejutkannya.
"Lepaskan!" bentak Carlie, menepis refleks. "Jangan menyentuhku, brengsek!"
Jonathan Austin di hadapannya, memutar bola mata malas. "Apa kau mau kutinggalkan di sini dan meregang nyawa hanya dalam hitungan detik?"
Carlie menatap pria itu tak percaya. Di tengah perkelahian, di tengah orang-orang yang saling menembaki satu dengan yang lain, dia masih terlihat santai. Seakan dia berada di bioskop belaka.
"Ke mana kau akan membawaku!?" tanya Carlie curiga.
"Entah, ke tempat kau tak akan mati?" tanya pria itu acuh. Dia berdecak. "Sudahlah, cepat kemari." Dia meraih tangan Carlie, kali ini memaksa. "Bawahanku telah menyiapkan mobil untuk kabur. Dan kau akan ikut denganku.
"Karena sebenarnya aku tak sama sekali peduli pada nyawamu, tapi mencelakakan seorang putri Heston adalah hal merepotkan dan aku tidak mau itu."
---
"Tidak bisakah kau pelankan mobilmu, sialan!?" Pekikan Carlie berkumandang tanpa henti semenjak 5 menit yang lalu. Kini bokongnya telah menduduki kursi sebuah mobil hitam, Mobil yang melaju bagai benda gila, yang tidak ingat ada manusia di dalamnya.
Gas ditancap tanpa henti, bahkan di tikungan atau polisi tidur yang mereka jumpai. Seakan rem bukanlah pilihan. Dan Carlie belum pernah diperlakukan seburuk ini oleh sopir mana pun yang pernah mengabdi padanya.
Ini adalah tumpangan terburuk yang pernah dia rasakan!
"Ketika di saat seperti ini, kau terlihat seperti perempuan biasa alih-alih selebriti terkenal," kekeh Jonathan Austin, atau yang lebih senang dipanggil Jona, dengan nada mencemooh.
Carlie menggeram tertahan. "Aku tidak ingin diucapkan seperti itu oleh seorang pria yang dengan begitu pecundang meninggalkan sebuah perkelahian!"
Jona tertawa hambar. "Kau hanya belum mengerti apa yang sedang terjadi kini."
Carlie mendesis. "Tentu saja aku tidak mengerti! Tidak, dan tidak akan mengerti tentang kalian, orang-orang sinting yang menghabiskan hidup dalam kekerasan dan pembunuhan!"
"Bukankah itu lebih baik? Ketimbang kalian yang mengukir senyum palsu, namun saling menjatuhkan satu dengan yang lain dalam persidangan 'suci'."
Carlie menggeram. Pria ini benar-benar terlihat tidak ada gentar. Sekalipun dalam keadaan genting seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Madame Mafia
RomantizmCarlie Eloise Heston adalah simbol kesempurnaan. Putri dari keluarga bangsawan paling ternama, memiliki salah satu label fashion terbesar di bumi, menyikat semua prestasi yang dia inginkan. Inti kata, dia berlian tanpa karat. Sempurna. Carlie memil...