Prolog

3K 152 1
                                    

Alwyn Ralphine Adskhan

Alwyn membenci wanita manapun yang akan menerima lamaran pernikahan dari orang tuanya. Menyebabkan dirinya harus berpisah dengan kekasih hati yang sangat di cintainya. Dengan penuh amarah Alwyn melampiaskan segala kegagalan dan rasa patah hati kepada wanita yang dia nikahi. Menorehkan luka begitu dalam, menciptakan kesakitan yang tak terelakkan untuk di ampuni. Tapi Alwyn tidak dapat menepis, jika dia tersentuh akan kepasrahan dan kerapuhan wanita itu akan hidup, membuatnya didera rasa bersalah, mencekamnnya dalam sebuah penyesalan. Sangat terlambat dirinya menyadari keberadaan wanita yang telah mencintainya sejak dirinya menodai pernikahan mereka. Sayangnya wanita itu sulit di jangkau, karena memilih tetap berdiri di dalam kesakitan bayangan masa lalu yang menyedihkan, dimana dirinyalah penyebab itu semua.

" Niara, aku melepaskanmu karena aku sangat mencintaimu, berbahagialah. Kamu pantas mendapatkannya "

Tapi berpisah, tidak semuah Niara jatuh cinta pada pandangan pertama ketika bertemu pria itu dan Alwyn tidak seyakin ketika dirinya memutuskan menyakiti wanita itu di malam pertama pernikahan mereka. Luka yang Alwyn torehkan kepada Niara, justru menghadirkan malaikat manis pelipur lara dalam kehidupan mereka yang membeku. Rafhaelio Rawnie Adskhan dihadirkan untuk membuat semua orang dewasa yang dingin dan saling menyimpan dendam dan luka. Perlahan menguarkan kehangatan dengan cinta yang tulus dan kasih sayang yang murni dibaliknya. Mau tidak mau Niara dan Alwyn harus meninggalkan anak kecil yang menatap mereka dengan binar cerah dan polos dibalik matanya yang penuh harapan dan impian yang sederhana. Diam-diam anak itu selalu menantikan kehangatan keluarga yang begitu di impikannya.

Pesonaretael

Permadani Niara Rahayu

" Saya tidak bangga untuk mengatakan ini, tapi sejak mengandung Lio saya hampir tidak bisa membedakan bagaimana rasanya hidup atau mati, saya membuka dan menutup mata hanya untuk melihatnya bernapas dengan baik, anda mungkin tidak tahu betapa paniknya saya ketika melihatnya bersedih, saya akan melompat berdiri begitu tahu dia mengeluh, saya bahkan tidak bisa bernapas ketika melihatnya terserang panas tinggi, saya tidak tahu bagaimana rasanya hidupnya tanpanya. hanya dia satu-satunya alasan kenapa aku masih bernapas hingga saat ini" jawab Niara, setelah wanita itu membenarkan posisi duduknya. Dia dan Alwyn duduk berjarak di masing-masing lengan sofa, keduanya dipisahkann oleh tas kulit Niara di tengahnya.

Alwyn Ralphine Adskhan

" Saya siap !---seberapa bangga Lio nanti dengan kesuksesan yang dia raih---tentu saya akan ikut bangga---Seberapa bahagianya Lio nanti ketika dia tumbuh---tentu saya akan senang...jika suatu hari nanti Lio wisuda...saya tidak peduli siapa yang dia panggil atau dia sebut untuk dia banggakan...karena saya tidak dapat memastikan saya akan hadir atau tidak...tapi saya akan memastikan saya akan datang ketika anak itu sakit...ketika Lio sedih...ketika dia berkelahi, saya orang pertama yang akan menjadi wali keluarganya. Dalam keadaan apapun saya...bahkan apapun yang saya lewati dan jalani saya akan selalu disamping anak saya ketika dia mengalami hal-hal sulit...saya tidak akan membiarkan Lio merasa kesepian atau anak itu merasa sendirian " Alwyn baru sadar bahwa air matanya menetes, saat dia berkedip. dia tidak menyangka bahwa dia menangis.

Rafhaelio Rawnie Adskhan

Lio hanya diam, mendengarkan teman-temanya yang bercerita penuh semangat dengan wajah antusias dan bahagia. Anak itupun ikut membayangkan apa yang akan dilakukan teman-temannya itu bersamaan dengan setiap kata yang terlontar. Hanya dia sendiri yang diam sedari tadi, tidak membagi cerita apapun mengenai rencana kemana dirinya akan menghabiskan hari libur setelah kelulusan atau hadiah apa yang akan dia dapat. Karena orang tuanya memang tidak menjanjikan apapun padanya.

Tapi entah kenapa dia tidak merasa iri atau pun sedih kepada teman-temannya itu. Dia juga tidak peduli hadiah apa yang akan didapatkan teman-temannya atau kemana mereka akan pergi. Karena dia sudah sangat bahagia dengan hari-hari yang telah dia lalui akhir-akhir ini bersama kedua orang tuanya, waktu kebersaman yang diam-diam pernah dia bayangkan bernar-benar terjadi, dan hal itu ternyata sangat menyenangkan. tidak pernah dia merasakan kebahagian semacam itu sebelumnya. Kebahagian yang membuatnya merasa aman, merasa terlindungi dan merasa lengkap. seolah dirinya sudah memiliki semuanya. tidak ada hal lain yang dia inginkan selain waktu yang sudah dia lalui bersama kedua orang tuanya. dan dia ingin hal itu terjadi selama-lamanya. hanya itu tidak lebih.

Anak itu tersenyum, merasa tidak harus bercerita mengenai waktu yang dia habiskan bersama ayah dan ibunya yang terbilang apa adanya tanpa kemewahan. Karena mereka tidak akan tahu betapa bahagianya dia melalaui banyak hal bersama orang tuanya secara sederhana.

LOVE HURTS : Love In Regret From AlwynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang