Pagi Berbeda Alwyn

992 121 35
                                    

Alwyn bangun dengan suasana hati kurang menyenangkan, Bagian belakang tubuhnya terasa sakit dan sendi-sendinya terasa pegal membuatnya sangat tidak nyaman . Tapi hal itu agaknya sudah terbiasa karena akhir-akhir ini dia sering merasakan kelelahan akibat aktivitasnya yang terlalu padat. Dia sering terlambat makan, duduk teralu lama dan sudah jarang berolahraga.

 Padahal dia sudah terbiasa hidup sendirian dan melakukan hal-hal praktis dengan bantuan pelayanan tapi rasanya tidak semelelahkan akhir-akhir ini. Pekerjaan di kantor menjadi fokus utama hariannya, bertemu Lio dan menghadapi Niara rintangan berat yang dia lalui setiap hari dan pulang ke apartemen yang sepi merupakan satu-satunya tempat yang bisa menerima kesendiriannya yang begitu menyedihkan. Hal yang membuat pria itu  sedikit bersyukur karena ibunya ternyata masih sangat memperhatikan keadaanya, di waktu dia bekerja. Setiap hari ibunya selalu mengirim salah satu pembantu di rumah mereka datang ke apartemen untuk membawakan makanan dan semua pakaian bersih miliknya yang sudah di cuci. Lalu orang itu akan membawa pakaian kotor milik Alwyn untuk dicuci dan setrika di rumah. sebenarnya Alwyn bisa saja menggunakan jasa orang asing untuk memenuhi kebutuhannya, tapi sejauh ini tidak pernah terlaksana karena dia tidak pernah sempat menolak semua kebaikkan yang dilakukan ibunya. Lama-kelamaan hal itu menjadi sebuah kebiasaan.

Dengan berat hati, Alwyn harus mememulai aktivitasnya hari ini lebih cepat dari hari biasanya, dia sudah mandi setelah melaksanakan ibadah menjelang fajar tadi, pria itu mengenakan kaos Polo Country dengan lengan panjang berwarna abu-abu dan jins biru pudar sebagai bawahan menutupi kakinya yang panjang. Merasa tidak sempat untuk sekedar duduk menikmati secangkir kopi seperti biasanya. Dia langsung bergegas meninggalkan apartemen, mengabaikan hari yang belum sepenuhnya terang demi menghindari macet di perjalanan.

" Kalau kamu nggak keberatan, kamu seharusnya bisa datang ketemu Lio kapanpun kamu mau. Maksudku bukan cuma ketika aku kabari, kamu baru datang " kata Niara kemarin sore.

Dia tidak bisa menilai perkataan Niara sebagai perintah, melainkan sebuah ajakkan atau sebuah permintaan dari wanita itu untuk dirinya lebih dekat lagi dengan Lio dan membuat anak itu merasa lebih baik dengan kehadirannya. Memang sangat melelahkan dan dia sedikit kewalahan dengan aktivitas yang harus dia jalani, tapi tidak terbesit sedikitpun untuk dirinya merasa keberatan apalagi menolak perintah Niara. Bukan dirinya tidak berani, dia berhak mengajukan batas kemampuannya hanya saja dia tidak mampu melakuakannya. dirinya sendirilah yang merasa terdorong untuk selalu datang walau sekedar melihat keadaan wanita itu dan putranya.

***

" Neng Niara ada Alwyn di luar, katanya mau nganter Lio ke sekolah " kata Pak Anwar datang dari pintu samping dapur yang terhubung dengan taman belakang. pria itu tidak mendapat tolehan dari Niara yang sedang membelakanginya. Bik Marni justu melihat kepada suaminya, wanita paruh baya itu sedang mengolesi roti tawar dengan mentega untuk di pangang.

" Hah ? suruh masuk aja pak, kok cepet banget ! Lio aja belum makan " sahut Niara seraya menata potongan apel di atas piring keramik tebal untuk disajikan sebagai pembuka sarapan pagi ini. wanita menggulung semua rambutnya ke atas dengan ikatan yang tidak kuat sehingga beberap helai terjatuh di lehernya yang jenjang dan terbuka. Jubah tidur dengan potogan kimono berwarna hitam yang dia kenakan dibiarkan terbuka tanpa di ikat, melapisi dress tidurnya yang terbuka pada bagian pundak. Panjang jubah juga terlihat sama dengan dres tidurnya yang sebatas dengkul.

" Sudah neng tapi katanya mau nunggu di luar aja " jawab Pak anwar yang kali ini mendapat tolehan dari Niara sekilas, wanita itu mengerutkan kening dan menggendikkan bahu. Kemudian dia kembali menata apel dan meletakkan piring apel ke atas meja makan berdampingan dengan beberapa toples kaca yang berisi sereal dan kacang almond, serta kotak susu yang cukup besar. Terdapat susunan mangkuk keramik bulat yang masih bersih belum digunakan disebalah kotak bekal makan Lio yang masih kosong.

LOVE HURTS : Love In Regret From AlwynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang