Rose (Jane) ketuk pintu rumah nya sendiri itu, ia ingin bertemu Rose yang kini masih di dalam tubuh nya.
Ceklek....
"Siapa ya?" Ada sang mama yang nampak membukakan pintu.
Rose terdiam, dia sangat merindukan sang mama tentu saja, "Selamat malam Tante... Saya ingin bertemu Jane,"
"Oh... Kamu temannya ya? Ayo nak silahkan masuk, dia ada di kamar,"
Rose berjalan masuk dan langsung menuju kamar Jane di antar sang mama.
Tok...tok...tok...
"Jane, sayang... Ada teman kamu ini yang main!" Panggil sang mama.
Pintu di buka, Jane nampak kaget, ia tersenyum tipis nan lega.
"Kalian ngobrol ya... Nanti mama antar kan cemilan," ujar sang mama lalu berjalan turun ke lantai bawah.
Rose masuk ke dalam kamar Jane, ia lihat sekeliling kamar, "Gue kangen banget kamar ini," ucap nya, "Kangen mama juga," tambah nya lalu merebahkan tubuhnya ke kasur.
Jane (Rose) melipat kedua tangannya di dada, "Lu boleh nginep kok... Ini kan rumah lu juga," ia melihat dengan mata bersalah, "Maafin gue ya, Jane... Please jangan marah lagi,"
Rose melihat senyum ke Jane, merentangkan kedua tangannya di atas ranjang itu, "Cium gue Rosie, gue pengen meluk mama papa dan Teteh Gigi di bawah, gue kangen mereka."
Jane tersenyum dan berjalan mendekat, "Oke,"
Rose taruh kedua tangannya di sekeliling leher Jane, dan wajah keduanya juga semakin dekat, Jane mulai merem, bisa ia rasakan bibir Rose yang mulai mencium dan melumat bibir nya dengan lembut dan basah.
Cukup lama, keduanya berciuman di atas ranjang itu, dengan posisi Rose yang menindih Jane di bawahnya.
"Gue mau jadi cewe lu, Rosie." ucap Jane setelah melepaskan ciuman nya.
Rose nampak kaget, "Hah?"
Roh keduanya kini sudah kembali ke tubuh masing-masing, karena ciuman tadi.
"Gue bilang, gue mau pacaran sama elu juga. Setelah gue pikir-pikir, belakangan ini, gue kayaknya emang lagi kepikiran lu terus, gue pengen kita nyoba buat jalanin, masih ada kesempatan kan buat kita ngulang lagi semuanya dari awal?"
Rose nampak tersenyum lebar, ia mengangguk dengan cepat, "Iya! Masih banget, Jane... Gue masih nungguin elu!"
Jane tatap dalam-dalam mata Rose yang kini berposisi di bawah nya, "Kita official ya mulai sekarang?"
Rose selipkan rambut Jane ke telinga, "Kita resmi jadian mulai malam ini, Jane..."
Jane kembali mendekat untuk sekali lagi ingin mencium bibir Rose,
Ceklek...
"Jane... Ini mama bawa—"
Jane langsung turun dari atas Rose, keduanya nampak sama-sama kaget dan canggung.
Mama melihat bergantian kedua anak gadis itu, "Kalian seperti nya dekat sekali? Mama tau nya bestie kamu ya si Lexy doang," ujar nya nampak tidak curiga dengan kelakuan chaennie.
Jane tersenyum lebar dan tiba-tiba saja berjalan mendekat dan memeluk hangat sang mama. Rose tersenyum tipis melihat pemandangan itu.
"Jane... Kamu kenapa? Tiba-tiba meluk aja?" Kaget sang mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spill The Tea, Ma'am? (End)
Teen FictionGXG 21++++ (LISOO & Chaennie) Chici cewe yang satsetsatset, kepincut Lily si gadis imut yang berkepribadian ganda, siang mode malu-malu, dan malam mode super toxic. Begitu juga Rose, yang salah kirim mantra jaran goyang ke mbak gebetan yakni ulzang...