5. Buang Gengsi Jane...

775 75 2
                                    






































Rose mendekat dan duduk di sebelah Jane, "Lu kok anteng-anteng aja Jane? Gak ikutan heboh?" Bingung Rose.

"Hah?" Jane nampak baru sadar dari lamunan panjang nya, "I-iya Rosie... Ya pastilah gue juga seneng, saking senengnya jadi gak bisa ngomong apa-apa, lega beut bisa balik ke badan gue sendiri lagi,"

Rose mengangguk perlahan, ia kembali senyum dan memeluk erat Jane, "Ah... Syukur deh! Gue juga lega, dan juga janji Jane, mulai sekarang bakal ngejar lu dengan sehat, gak melibatkan dukun lagi!" Ujarnya sembari melihat sinis ke Flow yang nampak nyengir.

"Eits! Klean Jan seneng dulu deh..."

"Mang apa lagi Flow?"

"Gue kan dah bilang, ini durasinya gak lama, paling satu-dua jam lagi, klean bakalan tukeran roh lagi, mantra gue belum ilang sepenuhnya,"

"Hah!" Jane-Rose kompak kaget.

"Dan klean cuma bisa tukeran badan kek gini setiap seminggu dua kali, kalo keseringan, yang ada klean bakalan tukeran roh selamanya, alias gak bisa balik lagi ke badan asli masing-masing,"

"Hah......!!!" Jane-Rose makin melongo lebar.

"Dan gue harus masih nyari formula lagi supaya lu berdua seratus persen sembuh, jadi sabar dulu seneng nya,"

"Hah!!!"

"Ya siapa tau gue bisa nemuin formula lebih gampang supaya klean bisa balik ke badan masing-masing dengan normal,  kan? Emang kalian gak pengen sembuh total?"

"Hah!!!"

"Tapi itu semua kembali ke klean masing-masing yang mau atau gak ngikutin saran gue ini buat sabar. Seenggaknya klean liat kan? Gue mau tanggung jawab, dan gue ini setia kawan anaknya,"

"Hah.........?!!!!!!!"

***

"Spill the tea, ma'am... Ngaku lu Bona, ketua BEM kita lesbi kan?" Tanya Lexy tak lupa memasang wajah julid nya.

Bona merupakan teman dekat ketua BEM alias Chici, dan ia cukup paham Lexy adalah nyonya besar pemegang tahta pergosipan sekampus ini, dan auto meledak apapun berita terbaru yang terucap dari mulut gadis itu.

"Tck! Apaan sih lu Lex... Gak jelas beut, lu kan juga tau mantannya Chici cowo semua. Yang ngelesbiin dia kan justru elu,"

Lexy mengelus-elus dagunya, "Iya sih... Tapi Chici gak bisa ngeliat gue sebagai cewe njir... Dia malah sinis mulu ma gue dari dulu, kayak jengkel gitu mukanya tiap kali liat gue,"

"Ya elu sih kang gosip, kang julid dan menyebarkan berita yang gak bersumber, Chici sebagai ketua BEM jadi kesel sendiri. Dari pada nyebar hal yang gak perlu kan mending lu nyebarin hal yang baik-baik tentang kampus kita, biar enak juga di denger kuping orang luar,"

"Nyeh..." Lexy meneguk starbak nya santai, dia tidak terima di salahkan.

Sedang asik gibah with the geng, terlihat di ujung sana Chici yang baru turun dari mobil nya dan sibuk menenteng beberapa buku dan ranselnya.

"Chici.....! Come....come...! Gue pengen ngomong sesuatu!" Heboh Nana.

Chici melambaikan tangannya di ujung sana dengan senyuman lebar sembari berjalan mendekat, Lexy auto merapikan penampilannya terutama rambutnya yang tadinya ia ikat, langsung di gerai olehnya supaya lebih badai.

"Njir... Sok-sokan ngatain lesbi, lu sendiri langsung rubah cover di depan doi," sindir Nana ke Lexy.

"Yang ngatain siapa? Gue cuma nanyea, kalo salah kan gue gak perlu perlebar, kalo bener gue juga bakalan maju sih buat ketua BEM kita yang ketceh itu!" Kesal Lexy.

Spill The Tea, Ma'am? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang