014 - Tenang

350 125 32
                                    

Jangan lupa vote ya—! Supaya aku nggak kapok update terus.

Jangan lupa masukin reading list, perpustakaan dan follow!

Happy Reading

Surya mengangkat langit, duduk di singgasana bak raja bentala. Mencerah biru, memperkuat bayan di negeri. Tak lupa menyapa para makhluk hidup yang beraktivitas seperti biasanya.

Hanya saja hari ini berbeda. Lantaran sejagad maya digemparkan oleh video live dari sekumpulan remaja yang berpesta jimak. Mereka semua bertanya-tanya, mengapa ada kaum adam yang rela menyerahkan tubuhnya pada kaum hawa demi menuntas hasrat.

Dan dalih apa yang melandasi mereka sehingga berani menggunggah video tak senonoh tersebut ke dunia maya. Padahal ada jutaan orang yang mengecam mereka di siaran langsung, setara dengan jumlah yang menonton. Belum lagi pelanggaran yang The Youth dapatkan karena sudah menyalahi aturan komunitas virtual.

Kini mereka sedang diproses secara hukum serta melakukan pengecekan, apakah ada keterlibatan narkoba dalam kegiatan tersebut atau tidak. Sementara orang yang menjadi dalang dari peristiwa itu nampak bersantai di rumahnya, menonton teratu semu yang menimpa The Youth.

"Ya elah, si D cengeng amat.. hukuman cuma penjara doang!" cibir Gyeoul sambil melemparkan mentimun yang digigitnya ke layar televisi.

Dia kesal dengan wajah melas pemuda itu. Walaupun sebenarnya ia tahu apa yang ditakutkan si D mengenai jeruji besi. Tempat yang bisa disebut neraka dunia lantaran kerasnya hukum di sana.

Hukum yang berlandas pada kekuatan dan mental, seperti hutan rimba. Yang lebih kuat, yang berkuasa. Tak peduli senior atau junior. Asalkan kekar, siapapun bisa menjadi pemimpin. 

Namun ada yang lebih menakutkan dari kekuatan yaitu tekanan. Di sana mental para pidana bagaikan kapal tak berawak, terombang-ambing di tengah laut lantaran badai yang menerjang. Teratu demi teratu akan merunyam kalbu, membuat diri menjadi sulit beradaptasi dan hidup dalam kegelapan.

Mereka yang hancur di penjara hanya bisa menunggu kebebasan, bertahan, atau menanti datangnya pidana lain. Setidaknya narapidana itu bisa menjadi mainan baru bagi predator di sana.

"Hmm.. aku jadi penasaran bagaimana mental mereka setelah keluar dari penjara."

Gyeoul terkikik. Dia membayangkan bagaimana hancurnya The Youth di sana. Dilecehkan dan dianiyaya lantaran kasus yang menjerat. Sudah dipastikan mental mereka akan luluh lantak seperti strawberry yang diremas.

"Gyeoul...!"

"Ah, anjing! Ganggu fantasi orang aja!" Gyeoul menggerutu sebal. Delusinya runyam karena sang ayah yang memanggilnya dengan wajah angkuh, tak lupa kedua tangannya terlipat di depan dada seperti bos-bos di kantoran.

Ia mencibir dalam hati kemudian merotasi bola matanya malas saat sang ayah mendekat. "Mau apa, sih?!" sungutnya.

"Ada Taehoon di luar." Sang ayah memberitahukan kedatangan calon suaminya yang katanya sedang menunggu di teras rumah.

Gyeoul yang mendengar hal itu langsung semangat dan lari ke depan pintu utama guna menemui si manis. "Baby..!" serunya sambil memeluk Taehoon yang terkejut karena suara cetarnya.

"Um.."

"Astaga bayi besarku imut banget, ululu.."

Gyeoul mengusap-usap surai coklat Taehoon dengan lembut. Lalu membubuhkan kecupan kupu-kupu di seluruh permukaan wajah si manis. Si empuh terkikik geli lantas memeluk erat, membenamkan wajahnya pada ceruk leher sang gadis.

"Gemes banget, sih.. mau ku gigit!" ujar Gyeoul sambil menggendong tubuh Taehoon yang lumayan ringan dari bobotnya.

Taehoon spontan melingkarkan lengannya ke leher sang gadis kemudian tersenyum riang saat Gyeoul melakukan gerakan berputar-putar seperti di film romansa. "Manis.. manis.." kata gadis itu sambil tertawa riang.

Crossdresser {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang