Seperti biasa. Jangan lupa vote + comment. Kalau vote-nya jomplang, berhenti marathon update.
Happy Reading
"Calonmu seorang crossdresser?@"
Gyeoul mengangguk lesu. Dia bercerita tentang perangai calon suaminya pada Gaeul yang tengah menganalisa. Dahi gadis pendek itu mengerut, menghubungkan segala informasi yang diterimanya dengan ilmu yang dimilikinya.
"Mungkin dia ada trauma?" simpul Gaeul sembari menyeruput segelas Popcorn Latte miliknya.
Gyeoul juga berpikir demikian. Perangai pemuda itu selalu menunjukkan gejala kecemasan dan takut berlebih yang disebut Anxiety Disorder. Itu sejenis gangguan mental yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Faktor-faktor yang menyebabkan Anxiety Disorder juga beragam. Salah satunya adalah pengaruh lingkungan. Gyeoul berasumsi kalau Taehoon pernah mengalami sejenis pelecehan atau peruningan yang membuatnya tak mampu mengendalikan rasa cemas dan ketakutannya.
Namun itu tak pasti. Lantaran Hansoo berkata jikalau Taehoon berteman baik dengan anak-anak sekolahnya dulu. Jadi, tidak mungkin karena perundungan di sekolah.
Pelecehan? Dia tak yakin dan tak ingin berasumsi. Lantaran memikirkannya saja sudah membuat ubun-ubun terbakar. Tensi darah meninggi tatkala kata itu terus melintas di benaknya seperti mobil yang berlalu-lalang.
"Winter, katanya hari ini kalian pilih-pilih cincin?@" Gaeul bertanya sambil menyomot satu popcorn di dalam minumannya.
Gyeoul menyeringai. Dia dipanggil dengan nama kerennya, Winter. Julukan yang diberi oleh anak-anak buahnya lantaran selalu berkelahi tanpa mimik.
"Ya. Aku sudah menyuruhnya untuk datang kemari."
Ia menjawab sembari mengedarkan pandangan, menelisik para pejalan kaki yang berlalu-lalang bagai semut pekerja. Mereka saat ini sedang berada di teras Light Wind, bernaung di bawah payung hitam yang menyejukkan jiwa dan raganya. Ini adalah salah satu cafe yang mereka gemari lantaran keunikan cita rasa dan aneka minumannya.
Lokasi cafe ini juga tidak jauh dari markas mereka. Makanya keduanya sering nongkrong di sini tuk sekedar membahas misi penyerbuan ke sekolah-sekolah.
"Aku jadi penasaran dengan rupa calon suamimu@" ujar Gaeul sembari mengamat seorang pemuda berambut coklat yang berjalan menunduk. Langkah sosok itu nampak lesu seolah terombang-ambing. Apalagi kedua tangannya yang terus memilin ujung sweaternya.
Dia mengernyit. Kedua alisnya bertaut, mencoba menganalisis sosok manis yang menarik minatnya. Namun saat figure tersebut memanggil nama temannya, ia pun membuang benih yang hampir tertanam di benaknya.
"Eolie..!"
Gyeoul terselak. Lalu menyemburkan cairan latte yang baru saja membasahi kerongkongannya ke wajah Gaeul. Gadis berambut hitam pendek itu tersenyum masam lantas mengusap kasar durjanya yang terkena semburan mbah dukun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossdresser {HIATUS}
Fanfiction🎑Follow dulu hayuk Gyeoul terperangah, tak percaya jikalau dirinya akan dijodohkan oleh seorang perempuan yang cantiknya ngalahin dia. Awalnya dia menolak, MENOLAK LESBI! Namun saat gadis itu melepas rambut panjangnya, eh.. dilepas? "LAH KAMU COWOK...