006 - Dinner

619 152 67
                                    

Gass yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gass yuk. Udah update 1!

Jangan lupa vote!

Happy Reading

Hamparan jingga memulas bumantara. Menjadi saksi bisu kepergian syamsi yang bersinar. Mega mendung berkumpul, melambai lesu pada sang bayan yang meredup.

Taeyeon bersenandung, menatap hamparan jingga yang memukau mata sembari memilin ujung sweater-nya. Dia bergumam, menelisik semburat oranye yang ditinggalkan syamsi sebagai kenangan semu. Lantas ia menoleh, memandang Gyeoul yang baru saja keluar dari butik dengan tampang masam.

Gadis itu seolah tak menyukai kegiatan mereka hari ini. Terlihat dari lengkungan garis bibirnya dan gerutuan lirih yang terlontar. Taeyeon menunduk, menggigit bibir bawahnya tatkala Gyeoul memirsa.

'Dia seperti ini lagi..' gumamnya dalam kalbu. Ia merasa janggal dengan gelagat Taeyeon yang seolah memendam resah.

Dia pun berinisiatif menggenggam tangan kanan Taeyeon, mengungkap karut yang menikam jantung. Gadis cantik itu tersentak lalu memandang tautan tangan mereka yang terasa hangat. Membuat semburat merah muncul di pipinya.

Gyeoul tersenyum. Dia senang melihat rona merah yang muncul di pipi calon suaminya. Pertanda jikalau Taeyeon menyukai afeksi darinya.

Ia berpikir, mencari cara tuk mengungkap kelesah yang timbul di benak calonnya. Tak lama kemudian sebuah bohlam kuning menyala di atas kepalanya. Memberi ide cemerlang yang bisa menggali fakta terkubur sekaligus mempererat hubungan mereka.

"Hoon— Yeonie, ayo makan malam bersama!" ajaknya riang.

Taeyeon mengerjapkan mata lalu memiringkan kepalanya ke kanan sebelum bertanya lirih. "Di rumah Yeonie?"

Gyeoul menggeleng. "Di restoran! Ada makanan yang mau aku coba!" balasnya.

Degh.

Taeyeon membeku di tempat. Wajahnya pucat pasif seperti telah melihat sesuatu yang menyeramkan. Hal itu membuat Gyeoul tergemap, menelisik air muka pasangannya yang memucat.

"Kamu tidak apa-apa?" tanyanya saat melihat Taeyeon memilin ujung sweater-nya.

Gyeoul pun menghela napas. Berusaha memahami kekurangan Taehoon. "Kalau tidak mau, nggak papa. Aku nggak memaksa," ujarnya jeri.

Taeyeon menelisik, menangkap jeri yang berkilat di manik delima gadis itu. "Uhm.. Yeonie m-mau.. Eolie jangan marah..." ucapnya sembari memegang ujung baju Gyeoul.

Gadis berambut merah muda itu mengernyit. Dia tidak marah. Karena buat apa marah sama makhluk menggemaskan seperti Taeyeon?

Namun dia senang lantaran Taeyeon menyetujui ajakannya. Meskipun kelesah masih hinggap di benak calon suaminya. Tidak apa-apa, Gyeoul mengerti. Ia pasti akan mengungkap kebenaran yang dikubur oleh Taehoon selama ini.

Crossdresser {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang