009 - Bantuan

439 132 45
                                    

Aku malas update book ini sebenarnya, tapi daripada gantungin. Jadi lanjut aja

Jangan lupa vote + comment, kalau bisa follow akunku kkay! Thanks

Happy Reading Guys

Biru membalut bumantara. Memaparkan laut yang membentang dari timur ke barat, selatan ke utara. Berhias mega, bercampur angin.

Gyeoul berlari kilat, menebus lautan insan di hiruk pikuk kota yang tak pernah senyap. Lalu tersenyum, melambaikan tangan pada Gaeul yang berteriak memanggilnya.

"Winter.. Winter sini!!@"

Gadis berambut merah muda itu bergegas, melesat menuju teras cafe yang dipesan untuk mereka mengobrol. Gyeoul memiliki hal penting yang harus dibicarakan. Apalagi Gaeul mempunyai sesuatu yang katanya bisa menjadi tambahan benang merah atau penghubung masalahnya.

"Haaah.. haaa.."

Napas Gyeoul terengah-engah saat berhenti tepat di meja yang mereka pesan. Ini Light Wind, wajar jika keduanya sering memesan tempat di teras cafe. Adem soalnya.

"Mereka siapa, Eul?" Gyeoul bertanya sambil menunjuk dua orang asing yang duduk bareng Gaeul. Ia mengamat rupa kedua sosok tersebut dengan jeli.

"Hai! Namaku Park Hyungseok!"

Gyeoul menilik, memandang pemuda berambut hitam legam dengan senyum di paras manisnya. Lantas Ia berdeham, tak berminat memperkenalkan dirinya. Membuat Hyungseok mengerucutkan bibir.

Gaeul menghela napas kemudian menepuk jidat. Gyeoul sama sekali tak berubah, selalu bersikap dingin terhadap orang baru.

"Kalau orang memperkenalkan diri, seenggaknya direspon bukan diacuhkan. Di sini yang butuh informasi itu kau! Jadi, bersikaplah baik! Sebelum kami pergi!" tegur seorang gadis berambut coklat tua yang duduk di samping Hyungseok.

Gyeoul mendengus lantas menelisik penampilan gadis di depannya. Tidak buruk, busana gadis ini sangat anggun. Ia juga memiliki aura yang sama dengannya dan Gaeul.

Dominan, gadis ini dominan.

"Oke, maaf.." final Gyeoul sambil menyingkat amnesti lalu memandang Hyungseok yang tersenyum kepadanya.

"Katanya kamu ingin tahu tentang Taehoon di SMA," pancing Hyungseok seraya mengetuk-ngetuk meja.

Gyeoul mengangguk lalu duduk di sebelah Gaeul. Kedua telinganya telah siap mendengar warta yang terlisan. Sementara tangan kanannya menyomot kentang goreng Gaeul.

Plak.

"Punyaku!@"

"Minta satu aja pelit," cibir Gyeoul seraya melipat kedua tangan.

"Satu bagimu itu berkali-kali@" gerunyam Gaeul sambil menjitak kepala gadis itu.

Gyeoul memekik lantas membalas. Menciptakan pertikaian kecil yang membuat dua orang lainnya bingung.

"Ehem.. ini mau kapan bahasnya?"

Bomi berdeham, mengambil alih atensi dua gadis yang sedang gigit-menggigit. Gyeoul pun melepaskan cengkramannya pada tangan Gaeul. Lamun gadis pendek itu tak kunjung menyudahi gigitannya di bahu kiri.

"Kau anjing?"

"Rawrr..!@"

"Anjing gongong bodoh!"

"Oh iya!@"

"Ih! Si bego!"

Brak.

Bomi menggebrak meja. "Ini jadi, nggak?!" sentaknya.

Crossdresser {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang