00 ; Prolog

45 3 2
                                    

Kaki jenjangnya bergerak melangkah menyusuri trotoar, langit masih berwarna oranye dengan matahari yang tampak malu malu bersiap menjalankan tugasnya.

Sesekali menyapa beberapa orang yang di kenalinya, Akari terus berjalan menuju sekolahnya.

"Pagi Sakamatsu-san! semoga harimu menyenangkan!"

"Pagi juga Ojou-chan, seperti biasa kau selalu ceria ya!" Akari tersenyum menanggapi.

"Arigatou Sakamatsu-san! Aku duluan ya!"

"Hati hati!"

___

5 menit berlalu dan Akari menghentikan langkahnya. Matanya melirik seorang gadis berambut coklat sedang memberi makan kucing di dekat rel kereta api.

'Dia datang lagi..!' batin Akari. Akhir akhir ini ia memang sering bertemu— ah ralat. Sering melihatnya setiap pagi sebelum ke sekolah.

Ia ingin menyapa namun selalu di urungkan dengan iming-iming malu dan takut.

Tiba tiba saja tatapan mereka bertemu, Akari tersentak. Lalu tersenyum kikuk, hendak menyapa sebelum sebuah kereta melintas memutus kontak mata mereka.

Dan ketika kereta itu sudah pergi, gadis itu pun hilang seolah lenyap di telan bumi.

"Hwaa! Padahal tadi itu kesempatanku berbicara dengannya!" Pekik Akari menutupi wajahnya, "Uhm.. Mungkin lain kali kami bisa berbincang.." ujarnya dengan lirih sebelum kembali berjalan menuju sekolahnya.

- Prolog end -

Autumn MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang