Matahari baru saja tenggelam. Disusul dengan kilat yang menyambar. Serta, rintikan hujan yang baru saja terdengar bersahutan."Teman-temanmu masih di depan!"
Bisik wanita berkulit pucat yang sedang berada di bawah kungkungan pria kekar di atasnya. Pria yang memiliki tubuh dua kali lebih besar darinya. Membuat derit ranjang mulai bersuara. Karena saat ini, mereka tengah berada di atas ranjang besi yang sepertinya hampir tidak kuat menampung berat badan mereka.
"Siapa peduli?"
Balas Meghan, pria yang saat ini sedang memagut bibir kekasihnya. Dengan satu tangan yang tengah bermain di atas dada wanitanya. Serta tangan lain yang sudah menyingkap celana dalam Julian, nama si wanita.
"Aaakh!"
Leguh Julian tertahan. Karena salah satu jari Meghan sudah memasuki dirinya. Bermain di area sana hingga membuat tubuhnya menegang.
"Kalau kamu berisik, mereka pasti akan mendengar, Sayang!"
Bisik Meghan sembari melumat bibir bawah Julian. Dia tampak tersenyum meremehkan. Apalagi setelah menambahkan dua jari untuk mengisi kekosongan ruang di bawah sana.
"Akhhh! Sayang! Please---"
Tubuh Julian semakin menegang. Kakinya bergerak gelisah dan pinggulnya berusaha menjauh dari tangan Meghan. Sebab pelepasan semakin dekat dan dia enggan membasahi tangan si pria.
"Akhhh! Ahhhh!!!"
Julian mengejang setelah Meghan mempercapat gerakan ketiga jarinya. Apalagi setelah pria itu menggigit lehernya. Seolah gemas karena melihat wajah tersiksa kekasihnya.
"I'm cummm!!!"
Julian membungkam mulut menggunkan punggung tangan kanan. Matanya terpejam dan tubuhnya mengejang hebat. Disusul dengan cairan hangat yang baru saja membasahi tangan Meghan.
Nafas Julian tersendat. Dia mulai membuka mata saat Meghan menarik tangannya. Bangun dari atas tubuhnya dan mulai membuka resleting celana jeans yang dikenakan.
"Your turn, Babe!"
Julian langsung mendudukkan diri. Lalu menciumi benda lunak yang baru saja dikeluarkan oleh pria ini. Hingga jambakan didapat dan membuatnya lekas membuka mulut lebar-lebar kali ini.
"Ughhh! So tight!!! Faster, Babe!!!"
Jambakan Meghan semakin mengencang. Dia yang sudah berdiri di depan ranjang terus saja memaju mundurkan kepala Julian. Memaksa wanita itu untuk menelan habis bagian tengah tubuhnya.
"Akhhh!!! Keep going, Babe!!!"
Beberapa menit terlewat. Meghan yang sudah hampir keluar langsung mempercepat gerakan tangan yang masih memaju mundurkan kepala Julian. Hingga matanya terpejam dan semburan cairan putih keluar. Membuat Julian tersedak dan langsung menjauhkan kepala.
"Uhuk!!! Uhuk!"
Meghan langsung tersenyum masam. Lalu memasukkan kembali kejantanan pada celana. Setelah membersihkan sisa cairan dengan tisu basah.
"Itu hukumanmu karena telah berani menatap pria lain selain aku!"
Setelah berkata seperti itu, Meghan langsung pergi dari kamar ini. Meninggalkan Julian yang baru saja memuntahkan cairan pria ini. Dengan wajah merah padam dan hampir menangis.
Ceklek...
Setelah bersih-bersih, Julian langsung bergabung bersama yang lain. Duduk di atas sofa bersama Meghan yang sedang meminum beer. Sebab teman-temannya tengah duduk di bawah dan bermain PSP.
