Julian menatap takjub pemandangan di depannya. Penginapan private dengan kolam renang berukuran besar yang menghadap lautan. Tidak lupa dengan pohon kelapa yang mengelilingi sisi kiri dan kanan kolam renang."Kok sepi? Ini milik keluargamu juga?"
Jayden mengangguk singkat. Lalu berbicara dengan beberapa pekerja yang sudah menunggu dirinya. Sebab dia sudah meminta disiapkan semuanya pada dua hari sebelumnya.
"Makan malam siapkan sebelum jam enam. Sebelum jam sembilan malam, aku harap sudah tidak ada yang berkeliaran di bangunan utama."
Para pekerja mengangguk mantap. Sebab mereka paham jika si tuan ingin berduaan dengan wanita yang dibawa. Wanita berparas manis dan berpakaian sangat sopan. Tidak seperti para wanita yang dulu pernah Jayden bawa bersama teman-temannya.
"Masuk, yuk! Kita makan siang dan istirahat. Nanti agak sorean kita berenang!"
Julian mengangguk singkat. Lalu menyantap makan siang bersama. Kemudian istirahat sembari menunggu sore datang.
4. 20 PM
Jayden sedang berada di dalam kolam sekarang. Dia sudah berenang sebanyak tiga putaran. Namun Julian tidak kunjung datang.
Ketika sedang fokus menatap pintu, tiba-tiba saja terlihat siluet Julian yang baru saja keluar dari kamar. Dengan balutan pakaian renang yang agak tertutup bagi si pria. Karena biasanya, Jayden sering berenang dengan wanita yang hanya memakai bikini saja.
Sedangkan Julian, kali ini dia memakai baju renang lengan panjang dan bawahan sepaha. Celana dan rok yang menjadi satu seperti pakaian renang anak TK.
Dalam hati Jayden jelas agak kecewa. Sebab dia berharap bisa sedikit cuci mata. Namun justru pemandangan seperti ini yang didapat.
"Ayo masuk!"
Julian langsung menceburkan diri ke dalam kolam. Dia dan Jayden juga sesekali balapan renang. Sembari bercanda ria. Hingga tanpa sadar matahari tenggelam dan rasa dingin mulai menyapa.
"Ayo ke atas! Kamu tidak kedinginan?"
Jayden sudah berada di tepi kolam. Memakai handuk di pundak. Dengan satu tangan yang sudah diulurkan pada Julian.
"Sedikit."
Julian kambali berenang. Satu kali putaran sebelum akhirnya naik di tepian. Di depan Jayden yang kini sedang menunggu dirinya.
"Ayo ke dalam!"
Julian mengangguk singkat setelah Jayden memakaikan handuk baru pada tubuhnya. Lalu membawa dirinya memasuki penginapan. Namun, tiba-tiba saja suara petasan terdengar.
Padahal tahun baru masih lama. Membuat Julian terkejut dan langsung terperanjat. Hingga refleks memeluk lengan Jayden dari depan.
DUAR... DUAR... DUAR...
Melihat Julian yang ketakutan, Jayden tentu langsung memeluknya. Dengan tubuh sama-sama basah. Membuat rasa hangat mulai terasa.
Setalah suara petasan reda. Julian mulai membuka mata. Berniat melepas pelukan dengan mundur beberapa langkah. Namun Jayden sepertinya tidak rela melepas dirinya karena langsung menahan tubuhnya.
"Aku sudah lama menyukaimu. Mau jadi pacarku?"
Julian mengangguk malu. Membuat Jayden mulai tersenyum. Lalu mengecup bibir wanita itu. Disertai lumatan yang menuntut.
Setelah mendapat balasan, Jayden langsung membawa Julian menuju ke dalam. Sebab angin mulai berhembus kencang dan membuat tubuhnya sedikit menggigil sekarang. Sama seperti Julian yang sudah berada di dekapan.
"Akhhh..."
Leguhan Julian terdengar. Apalagi kalau bukan karena Jayden yang sudah meremas dadanya. Lalu melucuti pakaian yang melekat di tubuh mereka. Saat keduanya sama-sama sudah berada di dalam kamar mandi pada kamar si pria.
Setelah sama-sama tanpa busana, Jayden membawa Julian ke dalam pangkuan. Setalah dia duduk di atas kloset yang masih tertutup rapat.
"Ahhh..."
Leguhan mereka terdengar saat penyatuan. Julian masih diam saja dan hanya menggigit bibir bawah. Hingga sepasang tangan memegangi pinggang. Menaik turunkan tubuh Julian hingga suara tumbukan mulai terdengar. Bersahutan dengan gemricik air shower yang masih belum dimatikan.
Di lain tempat, ponsel Julian bergetar berulang-ulang. Apalagi kalau bukan karena panggilan dari teman-temannya hersahutan. Sebab mereka baru saja melihat video tidak senonoh Julian yang sedang menunggangi Meghan.
Tbc...
