8/8

4K 85 92
                                    

Julian berhenti berjalan saat melihat Meghan sudah berjalan mendekat ke arah dirinya. Dia jelas takut karena masih ada Jayden di sekitar. Ditambah, dia masih memakai jas pria ini pula.

Padahal, Julian tidak tahu saja jika Meghan sudah tahu jika dia telah keluar bersama temannya. Teman yang selama ini membuatnya merasa terancam. Teman yang selalu menjadi objek kecemburuan.

"Ayo pulang!"

Meghan langsung menarik tangan Julian. Membawanya menuju lobby apartemen mereka. Membuat Jayden jelas langsung agak berlari guna mengejar.

Srettt...

Meghan langsung melepas pegangan tangan dari Julian. Saat Jayden menendang punggungnya. Di depan banyak orang. Membuat mereka mulai terpaku dan langsung mengamati lekat-lekat.

"LEPASKAN JULIAN! DASAR BAJINGAN!"

Pekik Jayden karena emosi. Sebab dia memang sangat membenci laki-laki yang berani memukul perempuan seperti ini. Apalagi ini Julian yang kata Carla bukan orang yang suka membuat masalah dengan orang lain.

BUGH...

Jayden berhasil memukul Meghan sekali. Catat, hanya sekali. Sebab setelahnya, pria itu langsung menghindari. Bahkan membalas pukulan dua kali. Karena tubuhnya memang lebih besar dari si teman ini.

"JANGAN IKUT CAMPUR URUSANKU! PERGI ATAU KUBUAT BABAK BELUR!?"

Meghan langsung membawa Julian pergi dari sana. Meninggalkan Jayden yang sudah menggerang kesakitan. Berusaha bangun karena tubuhnya baru saja dibanting Meghan.

"BAJINGAN!"

Pekik Jayden saat sudah berdiri. Dia tidak bisa mengejar saat ini. Sebab punggungnya terasa sakit sekali. Sehingga dia tidak sanggup jika harus mengejar lagi.

Ceklek...

Setelah tiba di unit apartemen, Meghan langsung mendorong tubuh Julian di dinding. Menghimpit tubuh wanita itu dengan tubuhnya sendiri. Lalu mencekiknya kencang sekali.

"Kau tidak takut rupanya? Julian, kau lupa kalau aku bisa menghancurkan hidupmu dalam sedetik, kan? Aku bisa membuat kau dan keluargamu dikucilkan. Aku juga bisa membuatmu diblacklis oleh semua perusahaan."

Julian hanya bisa menggelengkan kepala. Dengan air mata yang sudah mengalir sekarang. Kakinya juga sudah dijinjitkan. Karena Meghan mulai mengangkat cekikan.

"Apa Jayden mengatakan akan membantumu? Kau berpikir dia tertarik denganmu? Sadar! Tidak ada pria di dunia ini yang bisa menerimamu setelah seluruh video dan fotomu kusebar! Bahkan Jayden juga! Dia temanku, Julian. Aku jelas lebih tahu dia daripada kau yang baru saja mengenalnya. Kita tidak jauh berbeda! Dia hanya penasaran dan tidak mungkin bisa menerimamu seutuhnya!"

Meghan mulai melepas cekikan. Lalu mengusap air mata Julian. Kemudian memeluknya begitu erat. Seolah tidak ingin kehilangan si wanita.

"Hanya aku yang bisa menerimamu. Hanya aku."

Meghan mengusap kepala Julian. Lalu mengecupnya. Kemudian membawa wanita itu menuju kamar. Menemaninya di atas ranjang hingga sama-sama terlelap.

Aku tau kalian pasti emosi pas baca cerita ini. Actually same, gais. Aku yakin, di sekitar kalian pasti ada orang yang kayak ini.

Masih mau bertahan di hubungan toxic dengan embel-embel masih cinta dan yang lain. But trust me, sebenarnya mereka punya hal lain yang disembunyiin. Karena ada banyak faktor yang mempengaruhi kenapa manusia yang merupakan makhluk sempurna dan memiliki akal bisa berbuat seperti ini.

So, aku harap kalian betah baca sampe ending. Karena bakalan ada banyak kejutan nanti :)

Tbc...

MANIPULATIVE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang