Hyunjin berjalan menuju bartender untuk memesan alkohol. Hari ini ia hanya ingin menghilangkan sedikit beban pikiran yang terasa memusingkan kepala.
Setelah memesan, Hyunjin mengedarkan pandangannya ke seluruh isi club dan ia seperti melihat seseorang yang sangat dikenalnya sedang duduk di salah satu kursi di pojok club.
"Itu Yeji, kan?" monolog Hyunjin dan ia segera menghampiri tempat Yeji duduk.
Hyunjin mendudukkan tubuhnya di kursi samping Yeji.
Tak lama, bartender pun datang membawa pesanan Hyunjin dan meletakkannya di atas meja.
"Terima kasih." ucap Hyunjin pada bartender itu dan bartender itu tersenyum sebagai balasan.
Rupanya Yeji sudah mabuk, terlihat ia tidak menyadari eksistensi Hyunjin. Namun, setelahnya Yeji menyadari seseorang yang duduk disampingnya.
"Oh, Hyunjin." racau Yeji, "Aneh banget gue ngeliat bayangan lo di sini. Tapi kok ini beneran kayak lo, ya?" Yeji mengusap-usap pipi Hyunjin.
"Ini Hyunjin bukan, ya? Apa gue cuma halusinasi?" Yeji masih mengusap-usap pipi Hyunjin.
Hyunjin memegang lengan Yeji yang mengusap pipinya, "Lo tumben ke sini? Pasti ada masalah, ya? Mau cerita?" katakan Hyunjin bodoh, sudah tahu Yeji sedang mabuk malah diajak ngobrol.
Tak berselang lama, Yeji meracau, "Sakit banget, ini sakit banget." Yeji memukul-mukul dadanya brutal, "Di sini sakit banget. Gue ditolak Yeonjun, dia gak suka gue. Sakit, sakit, sakit." racau Yeji masih dengan memukul dadanya.
Hyunjin memegang kedua tangan Yeji untuk menghentikan Yeji memukul tubuhnya sendiri.
"Kurangnya gue apa sih? Yeonjun suka Karina dan gue jahat banget ngerasa gak terima sama hal itu." racau Yeji, menuang kembali alkohol ke gelas dan meneguknya.
Niat Hyunjin ingin meringankan kegalauannya, malah berakhir ia mendengarkan galauan orang lain.
Ah, tapi tidak apa-apa. Sekarang dia akan menggalau bersama Yeji saja.
Hyunjin meneguk alkoholnya, "Gue juga ngerasain sakit kok."
Yeji menumpu wajahnya dengan kedua tangannya, menatap Hyunjin. Masih dengan keadaan mabuknya.
"Orang yang gue suka ternyata suka orang lain." kata Hyunjin, meneguk alkoholnya kembali. Tak terasa satu botol alkohol sudah habis diteguknya.
"Gue juga sempet mikir, kurang gue apa sampe dia gak bisa lirik gue sama sekali? Tapi ternyata emang gue yang tolol. Dia pernah suka ke gue tapi gue gak pernah peka dan gue malah pacaran sama kakaknya." Hyunjin menatap Yeji.
Sepertinya Hyunjin sudah mulai sedikit mabuk, terlihat sekarang ia sudah menangkup wajah Yeji, "Persoalan kita sama aja. Jadi, apa lo gak mau ngelupain orang itu dan coba buka lembaran baru?" Hyunjin mulai melantur dan menempelkan bibirnya dengan bibir Yeji yang berakhir dengan keduanya yang saling melumat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knotty [END]
FanfictionAda pepatah yang bilang, "Antara laki-laki dan perempuan tidak akan pernah bisa menjadi sahabat, karena setelah ada persahabatan akan timbul rasa cinta". Mungkin pepatah itu ada benarnya, karena itulah yang dialami oleh persahabatan antara Karina...