Yeonjun dan Yeji duduk berdampingan di sofa kamar Yeji. Keduanya masih terdiam, belum ada yang memulai percakapan.
"Udah lama ya kita gak kayak gini." celetuk Yeji memecah keheningan di antara keduanya.
Yeonjun tertawa, "Iya, kita baru ketemu sekarang karena sama-sama sibuk."
"Di umur kita yang sekarang bukan momennya ketemu kalo ada waktu luang, Jun. Tapi, di umur kita yang sekarang ini momennya gimana caranya ngeluangin waktu buat ketemu. Kalo kita jarang ketemu ya tandanya salah satu di antara kita ada yang gak rela buat luangin waktunya buat ketemu satu sama lain." ucap Yeji tersenyum riang.
Mungkin Yeji mengatakan itu dengan senyum riangnya, tapi Yeonjun merasa Yeji sedang menyindirnya.
"Tapi ya emang kita berdua sama-sama sibuk, kan?" jawab Yeonjun tenang mencoba untuk abai dengan sindiran tersirat Yeji untuknya.
Yeji dan Yeonjun saling menatap. Yeji memajukan wajahnya perlahan dan dengan sekejap ia mencium bibir Yeonjun. Awalnya Yeonjun terkejut, namun akhirnya keduanya larut akan ciuman itu. Yeonjun segera membalik keadaan dengan ia yang mendominasi ciumannya. Yeji kewalahan. Jujur, Yeji mengakui kalau Yeonjun adalah pencium yang handal. Yeji sangat suka bibir Yeonjun. Yeji mendesah di sela-sela ciuman dan seketika Yeonjun menghentikan ciuman mereka dengan sedikit mendorong Yeji pelan. Tiba-tiba ia mengingat Karina.
Yeji yang masih terengah-engah menatap Yeonjun dengan sedih dan marah. "Lo kenapa sih, Jun? Bukannya lo sayang sama gue?" teriak Yeji pada Yeonjun.
Yeonjun mengusap wajahnya kasar, "Yeji, maaf.. Bukan maksud gue gitu."
"Gue sayang lo, Jun. Lo juga sayang gue kan? Gue mau punya hubungan yang lebih intens sama lo, ayo kita pacaran. Itu yang mau gue omongin ke lo." ujar Yeji dengan perasaan campur aduk. Ia sudah tak tahan untuk pura-pura memendam perasaan ini lagi. Ia ingin segera memiliki Yeonjun.
"Maaf.. Gu-gue minta maaf. Tapi gue gak bisa." ucap Yeonjun dengan perasaan bersalah.
Mata Yeji berkilat marah, "MAKSUD LO APA?! GUE TAU LO SAYANG BANGET SAMA GUE, JUN. GAK MUNGKIN KAN KALO LO SUKA SAMA ORANG LAIN?"
Yeonjun terdiam tak bisa menyangkal ucapan Yeji.
"JADI BENER? UDAH ADA ORANG LAIN DI HATI LO?" Yeji berucap marah.
"Yeji, maafin gue." hanya kata maaf yang bisa Yeonjun katakan.
"ITU PASTI KARINA, KAN?" tanya Yeji dengan tatapan nyalang.
Yeonjun terbelalak kaget, bagaimana bisa Yeji mengetahuinya?
"Udah gue duga. Semuanya keliatan jelas banget." Yeji tersenyum kecut.
"Gue minta maaf, Ji. Gue minta maaf banget ke lo. Gue gak tau kenapa bisa kayak gini. Gue baru sadar perasaan gue ke Karina. Gue sayang banget ke Karina. Bukan sayang sebagai sahabat, tapi lebih dari itu. Gue minta maaf, Ji." Yeonjun merasa sangat bersalah pada Yeji.
Yeji berdecak, "Lo jahat, Jun. Pas gue suka sama Hyunjin lo malah ngejar-ngejar gue, sekarang giliran gue udah mulai cinta ke lo, perasaan lo ke gue malah ilang? Gini balesan lo ke gue?!" ujar Yeji setengah berteriak.
"Maafin gue, Ji. Gue tau gue kacau banget. Tapi gue juga gak bisa berbuat apa-apa sama keadaan ini. Gue bingung. Gue frustasi, Yeji. Di satu sisi gue sayang Karina, di sisi yang lain gue juga gak mau nyakitin lo."
Yeji menangis, "Lo jahat, lo jahat, lo jahat. Anjing lo, Yeonjun." ujar Yeji sambil memukul dada Yeonjun berkali-kali. Yeonjun hanya diam, membiarkan Yeji melakukannya karena Yeonjun sadar ia pantas mendapatkannya. Rasa sakit yang Yeji rasakan tak sebanding dengan rasa sakit yang Yeonjun terima dari pukulan Yeji.
"Kenapa harus Karina? Kenapa harus Karina sih? Dia itu orang yang paling deket sama gue." tanya Yeji masih dengan tangisannya.
"Gue gak punya kuasa apa-apa buat cegah perasaan ini. Semuanya terjadi begitu aja." ucap Yeonjun sambil berusaha memeluk Yeji untuk menenangkannya namun segera ditepis oleh Yeji.
"Sekarang pergi dari sini. Gue gak mau liat lo!" Yeji berbicara dengan memunggungi Yeonjun.
"Maafin gue." ucap Yeonjun.
Yeonjun akhirnya mengalah dan pergi dari rumah Yeji. Yeonjun sangat merasa bersalah pada Yeji, tapi di sisi lain ia merasa lega telah mengatakan yang sebenarnya pada Yeji. Ia tidak ingin menyakiti Yeji semakin dalam.
Tanpa Yeonjun tahu kalau tanpa sengaja ia sudah menyakiti perasaan Yeji, bahkan perasaan Hyunjin juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knotty [END]
FanficAda pepatah yang bilang, "Antara laki-laki dan perempuan tidak akan pernah bisa menjadi sahabat, karena setelah ada persahabatan akan timbul rasa cinta". Mungkin pepatah itu ada benarnya, karena itulah yang dialami oleh persahabatan antara Karina...