Chapter 9: Boomerang

217 26 7
                                    

"Rin, bosen banget nih." ucap Yeji sambil berguling-guling di tempat tidur Karina. Ya, saat ini Yeji sedang berada di rumah Karina. Yeji merasa bosan, pasalnya tak ada kegiatan yang harus ia lakukan. Coba bayangkan saja anak seaktif Yeji harus disuruh diam, sangat tidak cocok.

Karina melirik Yeji, mengalihkan pandangannya dari buku yang dia baca, "Coba baca buku aja biar lo gak bosen, Ji." saran Karina.

"No! Big no, Karina. Gue gak suka baca buku." jawab Yeji.

"Ya, terus lo maunya ngapain?" tanya Karina pada Yeji.

"Yeonjun sama Hyunjin suruh kesini, ya? Rumah lo lagi gak ada orang ini, pasti lo juga kesepian." ide Yeji.

"Terserah lo aja, Ji."

Yeji segera menghubungi Yeonjun dan Hyunjin.

Yeji segera menghubungi Yeonjun dan Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Yeonjun dan Hyunjin sudah berada di rumah Karina. Formasi empat sekawan sudah lengkap. Karina masih membaca bukunya, Yeji duduk di sofa tepat di sebelah Hyunjin dan meletakkan kepalanya di bahu Hyunjin, sedangkan Yeonjun rebahan di tempat tidur Karina.

"Kalian pada gak bosen apa?" tanya Yeji masih dengan posisi nyamannya.

"Bosen, sih. Tapi bingung juga mau ngapain." ucap Yeonjun.

Karina menutup bukunya dan bangkit dari kursi belajarnya, ia menuju ke dapur untuk mengambil minuman dan camilan untuk sahabat-sahabatnya. Karina kembali ke kamar dengan membawa nampan berisi empat gelas jus jeruk dan sekantong penuh makanan ringan.

"Lo dari supermarket, Rin?" tanya Hyunjin yang melihat kantong plastik makanan ringan itu.

"Gak kok, ini gue ambil dari lemari camilan di dapur." jawab Karina sambil meletakkan minuman dan camilannya itu.

Karina balik lagi ke dapur untuk menaruh nampan dan kembali ke kamar membawa dua toples berisi cookies dan cokelat.

"Repot-repot banget, Rin." ucap Yeji tertawa.

"Alah, Ji. Sok-sokan ngomong gitu. Biasanya juga ngabisin makanan di rumah Karina." ucap Yeonjun julid.

Yeji melotot kearah Yeonjun. Serius ini Yeonjun bukannya takut malah makin gemes melihat Yeji seperti itu.

"Hyunie, liat tuh Yeonjun julid banget ke gue." adu Yeji pada Hyunjin sambil bergelayutan manja di lengan Hyunjin yang hanya tertawa melihat kelakuan teman-temannya.

"Kita main games yuk biar gak bosen. Nih, kebetulan gue punya kartu ini." Yeji menunjukkan kartu permainan yang ia punya. Kartu itu berjumlah 50 lembar dan di setiap kartu terdapat tantangan yang harus dilakukan oleh para pemainnya.

"Yaudah yuk biar gak bosen." Hyunjin mengiyakan ide Yeji.

Yeji mengocok kartu-kartu itu dan meletakkannya terbalik.

"Dimulai dari Karina dulu deh, soalnya lo kan tuan rumahnya." ucap Yeji.

"Lah, kok gue?" tanya Karina sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, lo. Udah buruan ambil aja kartu yang lo mau." ucap Yeji tak sabar.

Karina mengambil salah satu kartunya, dia membalik kartunya dan membaca tantangan yang tertera di sana.

"Silahkan lakukan aegyo." Karina membaca kartu tantangan itu.

"Wooohooo, ayo Rin aegyo." teriak Yeji tak sabar.

Karina pun melakukan aegyo. Yeji, Hyunjin dan Yeonjun merasa gemas melihatnya. Apalagi Hyunjin, dia diam-diam mengumpat dalam hati saking gemasnya pada Karina, sedangkan Karina merasa sangat malu setelah melakukannya.

"Lanjut ke orang di sebelah kanannya Karina, ya." ucap Hyunjin.

"Berarti gue, ya?" tanya Yeji antusias.

Yeji segera memilih salah satu kartu. Ia membalik kartunya perlahan dan menutupinya dari Karina, Yeonjun dan Hyunjin. Membaca untuk dirinya sendiri. Setelah membaca tantangan di kartu tersebut, Yeji diam, tampak terkejut.

"Ji, napa lo?" tanya Hyunjin pada Yeji. Yeji memberikan kartu tantangannya pada Hyunjin menyuruh Hyunjin untuk membacakannya.

"Silahkan lakukan ciuman erotis dengan orang di sebelah kananmu." baca Hyunjin lantang.

Semuanya saling tatap. Orang di sebelah kanan Yeji berarti itu... Yeonjun? Asli permainan ini justru menjadi boomerang untuk Yeji.

"Rin, gue gak akan ngelakuin itu kok. Jadi lo jangan khawatir." ucap Yeji panik.

"Lo gak harus ngelakuin tantangannya kalo lo gak nyaman, Ji. Tapi ini bukan berarti gue cemburu atau apa ya. Gue cuma mastiin keadaan lo dulu." ucap Karina lembut, tampak senang sekaligus khawatir dengan tantangan itu. Senang karena akhirnya Yeonjun memiliki kesempatan untuk lebih dekat dengan Yeji, khawatir karena takut terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan di antara keduanya.

Yeonjun segera berucap, "Bener kata Karina, kalo gak nyaman gapapa kok gak usah dilakuin. Toh, ini cuma permainan."

"Tapi kalo Yeji gak ngelakuin tantangannya sama aja dia abai sama permainan yang dia mulai sendiri." ucap Hyunjin mengompori.

Yeji nampak berpikir, "Oke-oke, gue bakal lakuin tantangannya. Gue bukan pengecut." final Yeji.

Yeonjun panik. Tapi sebenarnya ia seneng juga. Yeonjun tidak menyangka kesempatan ini akan datang di hidupnya.

Yeji mendekatkan tubuhnya ke arah  Yeonjun, mengalungkan tangannya ke leher Yeonjun, mendekatkan wajahnya ke wajah Yeonjun hingga hidung mereka bersentuhan dan mulai mencium serta melumat bibir Yeonjun dengan brutal. Yeonjun membalas ciuman Yeji. Ia berpikir kesempatan ini tak akan datang dua kali, jadi gunakan kesempatan yang ada sebaik mungkin. Yeji mulai mengerang, suara kecipak memenuhi kamar Karina. Yeonjun tak menyangka ternyata Yeji seganas ini dalam berciuman. Yeji mulai mendudukkan dirinya dipangkuan Yeonjun karena terbawa suasana dan semakin ganas melumat bibir Yeonjun. Desahan sudah lolos dari mulut Yeji.

Karina dan Hyunjin memalingkan wajah mereka dari Yeonjun dan Yeji, merasa malu sendiri melihat adegan di depan mata ini.

Yeonjun segera menghentikan ciuman itu sebelum kebablasan. Yeji nampak kecewa.

Saat ini mereka sudah duduk seperti semula. Mereka masih saling diam. Masih shock dengan kejadian tadi.

"Jadi ini mau dilanjut apa nggak permainannya?" tanya Yeonjun mencoba memecah keheningan di antara mereka.

"Kayaknya udahan aja ya, udah sore juga. Gue harus nganter mama belanja bulanan soalnya." jawab Hyunjin.

"Oh, oke kalo gitu." ucap Yeonjun.

"Rin, gue pulang duluan, ya. Makasih buat camilan dan minumannya." ucap Hyunjin pada Karina.

"Iya, sama-sama, Jin." Karina tersenyum.

"Gue juga pulang dulu ya, Rin." pamit Yeji pada Karina sedikit gugup.

"Kok pulang, Ji? Katanya mau nginep nemenin gue?" ucap Karina sedih. Pasalnya Yeji tadi sudah janji pada Karina akan menemani Karina karena ia sendirian di rumah. Karina senang kalau ada Yeji di rumahnya, rumahnya jadi terasa ramai.

"Maaf, Rin. Gue baru ingat kalo ada Niki di rumah. Bye, Rin." ucap Yeji berpamitan pada Karina dan dengan cepat meninggalkan rumah Karina.

Niki ini adiknya Yeji. Mama dan papa Yeji sering bolak-balik ke luar negeri untuk mengurus bisnis, karena itu Niki sering dititipkan pada neneknya dan jarang berada di rumah bersama Yeji.

Knotty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang