Yeji dengan perasaan gusar mengetuk kamar Karina. Jujur saja, ia tidak tahu bagaimana harus menghadapi Karina. Yeji merasa bersalah karena sudah bersikap kekanakan pada Karina. Yeji sudah berdiri di depan kamar Karina karena sebelumnya bibi Yoon sudah mempersilahkannya masuk dan menyuruhnya untuk langsung saja ke kamar Karina. Yeji yang biasanya akan langsung masuk, kali ini ia merasa ragu dan berakhir dengan mengetuk pintu kamar Karina dan menunggu gadis itu membukakan pintu kamarnya dengan harap-harap cemas.
"Ye-yeji?" ucap Karina terkejut hingga membuatnya terbata saat melihat Yeji berdiri di depan kamarnya. Karina menggaruk tengkuknya dengan canggung dan kemudian membuka pintunya lebih lebar mempersilahkan Yeji untuk masuk, "Ayo, masuk."
Yeji mengangguk singkat dan kemudian memasuki kamar Karina. Ia berjalan terlebih dahulu dan langsung duduk di sofa. Karina mengekorinya di belakang, saat ini Karina hanya berdiri di depan Yeji. Masih tidak berani duduk disamping Yeji. Yeji yang menyadari kecanggungan Karina lantas tertawa, "Ya ampun, Rin. Canggung banget sih lo, kayak sama siapa aja. Sini duduk samping gue." Yeji menepuk sofa disampingnya.
Kini keduanya sudah duduk di sofa, tetapi keheningan masih menyelimuti keduanya hingga akhirnya Yeji mulai angkat bicara, "Gue minta maaf, Rin," Yeji menghadap Karina dan menatapnya, "Gue minta maaf ke lo karena gue terlalu jahat ke lo. Gue egois, gue kekanakan."
Karina memegang kedua tangan Yeji, menggenggamnya. "No, lo gak salah, Ji. Jangan minta maaf. Gue gak pernah marah ke lo."
Yeji menggeleng, "Gak! Gue emang salah. Gue egois."
"Yeji, gue yang seharusnya minta maaf ke lo. Gara-gara gue... Lo sama Yeonjun jadi kayak gini." ucap Karina sendu.
"Rin, lo sesekali harus mikirin diri lo sendiri. Ini sifat lo yang bikin gue sebel ke lo. Lo terlalu baik, Rin. Pantesan Yeonjun suka ke lo." ucap Yeji di sertai dengan kekehan ringan.
Karina membelalakkan matanya, "Kok lo bilang gitu? Yeonjun itu gak suka gue kok.."
"Lo jangan terus-terusan nyangkal fakta kalo Yeonjun itu suka lo dan lo juga suka Yeonjun. Gue tau kalian berdua saling cinta, tapi terhalang gue, kan?" Yeji mengelus lembut tangan Karina yang menggenggam tangannya, "Tapi sekarang lo gak usah khawatir, lo gak perlu takut. Gue akan dukung lo sama Yeonjun. Gue gak mau ngeliat kalian berdua saling tersiksa padahal saling cinta."
Karina menggeleng, "Gak, Ji. Gue gak bisa sama Yeonjun. Lo kan-"
"Suka sama Yeonjun?" Yeji memotong ucapan Karina dan kemudian tertawa, "Kata siapa gue masih suka Yeonjun?"
Karina bingung, kerutan terlihat di dahinya. Yeji semakin tertawa melihatnya. "Sekarang gue udah gak suka Yeonjun lagi kok. Gue udah ikhlasin perasaan gue ke Yeonjun. Gue tau Yeonjun cintanya ke lo dan gue gak bisa ngubah fakta itu. Jadi gue harap lo jangan nolak Yeonjun lagi. Lo gak kasian sama dia? Bahkan selama lo jauhin dia, dia masih terus memperjuangin lo, kan?"
Karina terhenyak dengan ucapan Yeji. Benar kata Yeji. Sekuat apa pun Karina mencoba mendorongnya menjauh, namun lelaki itu masih terus memperjuangkannya tanpa henti.
"Lo masih mikirin gue?" tanya Yeji. Karina mengangguk pelan.
"Lo gak usah mikirin gue, Rin. Lagian gue udah sama Hyunjin kok." ucap Yeji dengan semburat merah seketika muncul di pipinya.
Karina terkejut, "Serius? Kok bisa?" tanya Karina antusias.
Yeji tersenyum malu, "Nanti gue ceritain. Tapi lo janji ke gue kalo lo gak usah mikirin gue lagi, ya? Gue udah gapapa kok. Lo sama Yeonjun berhak bahagia, Rin."
Setelah mendengar ucapan Yeji, Karina segera berhambur memeluk Yeji erat.
Hari itu pun berakhir dengan keduanya yang berbaikan dan menghabiskan hari dengan Yeji yang curhat pada Karina tentang hubungannya dengan Hyunjin. Yeji menceritakan semuanya dengan antusias dan Karina ikut bahagia melihat Yeji bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knotty [END]
FanficAda pepatah yang bilang, "Antara laki-laki dan perempuan tidak akan pernah bisa menjadi sahabat, karena setelah ada persahabatan akan timbul rasa cinta". Mungkin pepatah itu ada benarnya, karena itulah yang dialami oleh persahabatan antara Karina...