Chapter 5: Yeji dan Asumsinya

220 27 0
                                    

Karina, Yeji, Yeonjun dan Hyunjin sedang berkumpul di rumah Yeonjun. Mereka lebih sering menjadikan rumah Yeonjun sebagai tempat kumpul mereka karena rumah Yeonjun ini sangat sejuk. Sekarang sudah liburan semester jadi mereka memilih berkumpul bersama seperti ini, biasanya mereka jarang kumpul karena sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Jun, kok gue liat-liat lo cuek-cuek aja sih ke Karina, padahalkan Karina pacar lo." ucap Yeji membuka percakapan.

"Ya, terus gue harus gimana?" tanya Yeonjun.

"Ya.. Lo peluk Karina lah atau apalah gitu. Gue gak pernah liat lo mesra-mesraan sama Karina. Kalo kalian berdua mau mesra-mesraan ya tinggal lakuin aja, gak usah gak enakan gitu ke gue sama Hyunjin." ucap Yeji nyolot.

Karina hanya menundukkan wajahnya.

"Emang kalo pacaran harus selalu mesra-mesraan gitu? Gak juga kali, Ji. Asalkan kita saling cinta dan percaya aja udah cukup." jawab Yeonjun yang secara tak sadar makin membenarkan dugaan Yeji.

"Udah, udah. Kenapa malah pada ribut sih." lerai Hyunjin.

Yeji diam sambil mencebikkan bibirnya. Ia bangkit dari duduknya dan memilih untuk duduk di sebelah Hyunjin dan menaruh kepalanya di pundak pemuda itu, "Males. Gak mau deket Yeonjun. Mau deket Hyunjin aja." Yeji berucap masih sambil mencebikkan bibirnya. Karina, Yeonjun dan Hyunjin yang melihat itu hanya tertawa.

Tiba-tiba hp Karina berdering. Pertanda ada panggilan masuk. Karina segera menerima panggilan itu.

Halo, iya. Ada apa, Hoon?

Iya, yang menelpon Karina adalah Sunghoon. Teman satu band Yeonjun dan teman satu jurusan Hyunjin.

(Rin, bisa temenin gue beli anggrek gak? Hari ini nyokap gue ulang tahun dan gue niat buat beliin anggrek. Tapi, gue gak ngerti. Gue tau dari Yeji katanya lo ngerti banget masalah ginian.)

Karina menatap teman-temannya yang sedang menatapnya juga.

Nanti ya, Hoon. Nanti gue telepon lo lagi. Sekarang gue lagi ada perlu dulu. Tapi gue janji bakal ngabarin lo secepatnya.

"Siapa?" Yeji bertanya pada Karina setelah sambungan teleponnya terputus.

"Sunghoon. Dia minta ditemenin beli anggrek buat mamahnya. Soalnya kata Sunghoon dia tau dari lo kalo gue jago soal ginian, padahalkan biasa aja." jawab Karina.

"Ya, itu kan fakta. Lo kan tau segala hal. Secara lo kan reinkarnasinya Albert Einstein. Lo tuh pinter banget." jawab Yeji jujur.

"Jadi gue harus gimana?" tanya Karina bingung.

"Ya, lo tanya Yeonjun lah, dia kan pacar lo." jawab Yeji.

Karina menatap Yeonjun agak ragu, "Tapi gue gak pacaran sama Yeonjun." ucap Karina.

"Lo masih aja gak mau ngaku, Rin." Yeji berucap sedikit meledek.

Tiba-tiba Yeonjun berucap, "Jangan pergi sama Sunghoon."

Hyunjin dan Karina yang mendengar itu terkejut. Yeji sih sudah tidak heran, secara Yeonjun ini pacarnya Karina. Jadi sangat wajar jika Yeonjun tidak suka Karina jalan dengan orang lain.

"Kok gak boleh?" tanya Karina bingung.

Yeonjun tertawa, "Ya ampun, Rin. Gue bercanda doang kali. Gue gak ngelarang lo pergi sama Sunghoon atau sama siapapun. Yaudah gapapa lo temenin Sunghoon." Yeonjun tertawa melihat wajah teman-temannya.

Yeji heran. 'Lah ini Yeonjun kan pacarnya Karina tapi kenapa malah gak larang Karina?'

Karina tersenyum, "Makasih ya, Jun." Karina segera mengambil hpnya dan menelpon Sunghoon.

Halo, Hoon. Lo mau pergi jam berapa?
Gue bisa nemenin lo kok.

(Serius? Oke, kalo gitu gue jemput lo jam 3 sore, ya?)

Ehh, gausah jemput gue.

Hyunjin yang mendengar itu refleks membelalakkan matanya menatap Karina.

Kita langsung ketemuan di toko bunganya aja. Gue saranin ke toko bunga Azalea aja soalnya di sana lengkap banget jenis-jenis anggreknya. Nanti gue share lokasinya ke lo.

Hyunjin menghembuskan napasnya lega. Untungnya Karina menolak untuk dijemput.

(Oke, Rin. Makasih banyak ya. Sampe ketemu nanti sore.)

Yeonjun yang menyadari raut sedih Hyunjin segera menepuk pundak Hyunjin menenangkan.

•••

"Makasih ya, Rin. Udah luangin waktu buat nemenin gue milih anggrek. Ini anggreknya cantik banget loh. Nyokap gue pasti seneng banget." ucap Sunghoon sambil memainkan bunga anggrek di tangannya.

"Iya, sama-sama, Hoon. Lo gak usah sungkan, ya. Gue seneng kok bantuin lo." Karina tersenyum.

"Oh, ya. Gimana hubungan Yeonjun sama Yeji. Apa ada kemajuan? Apa Yeonjun udah berani bilang perasaannya ke Yeji?" tanya Sunghoon.

Karina tersenyum getir, "Mana ada, ribet pokoknya." jawab Karina tertawa.

"Ehh, ribet gimana?" Sunghoon kebingungan.

"Ya, ribet pokoknya, Hoon. Sorry, gue belum bisa cerita ke lo."

Sunghoon tertawa, "Ehh, gapapa kok. Gak usah minta maaf gitu. Yaudah yuk pulang. Gue anter lo pulang, ya?"

"Gak usah, gue gak mau ngerepotin lo." ucap Karina.

"Ngerepotin gimana, yang ada gue yang ngerepotin lo. Ayo, gue anter."

Karina pun akhirnya mengiyakan ajakan Sunghoon.

Knotty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang