Di hari weekend seperti ini biasanya Karina akan mengisinya dengan belajar dan membaca buku dan itu lah yang ia lakukan sekarang, duduk di kursi belajarnya untuk merangkum materi mendatang. Namun, pintu kamarnya terbuka, menandakan ada seseorang masuk yang ternyata adalah bundanya.
"Bunda rapih banget. Mau kemana, bun?" tanya Karina.
"Kamu cepetan siap-siap gih. Kita ke rumah Yeonjun buat ngasih selamat atas kebun barunya. Ayo cepetan, tunda dulu belajarnya sebentar. Ayah, kak Yoona sama Yeji udah siap tuh di bawah." ucap bunda.
"Bunda kenapa gak bilang aku dari tadi? Aku kan jadi gak enak sama bunda dan yang lainnya yang udah siap-siap. Yaudah aku siap-siap dulu. Tungguin, ya."
"Iya, bunda tunggu di bawah, ya."
"Iya, bun." jawab Karina.
•••
Karina dan keluarganya beserta Yeji sudah sampai di rumah Yeonjun.
"Wah, ada tuan dan nyonya Yu. Ayo, ayo sini masuk. Yoona, Yeji, Karina sini masuk." ucap bunda Yeonjun antusias. Mereka pun masuk ke rumah keluarga Choi dan duduk di sofa ruang tamu keluarga Choi.
"Ayah, Yeonjun. Sini dulu, ada tamu nih." teriak bunda Yeonjun.
Yeonjun dan tuan Choi segera turun ke lantai bawah untuk menyambut tamunya.
"Ayah sama Yeonjun temenin tuan dan nyonya Yu dulu, ya. Bunda mau ambil minum dan camilan dulu."
Yeonjun dan tuan Choi mengangguk.
"Selamat ya atas kebun barunya. Semoga bisnisnya makin lancar." tuan Yu memberi selamat sambil memeluk tuan Choi.
"Terima kasih tuan dan nyonya Yu sudah menyempatkan waktu untuk melihat kebun kami yang belum seberapa. Terima kasih juga nak Yoona, Karina dan Yeji yang sudah menyempatkan waktu kalian." ucap tuan Choi tulus di selingi tawa.
"Gak seberapa gimana, kebun om kan udah banyak banget. Cabangnya di mana-mana. Kebunnya macem-macem lagi. Bahkan om jadi pemasok buat supermarket-supermarket besar." ucap Yeji dengan cerewetnya. Semua orang yang ada di ruangan itu tertawa.
"Terima kasih nak Yeji atas pujiannya." ucap tuan Choi tertawa.
•••
Yeonjun menghampiri Karina dan duduk disamping Karina, "Kok gak bilang-bilang kalo mau kesini?" bisik Yeonjun di telinga Karina.
"Emang kenapa kalo gak bilang?" jawab Karina ikut berbisik.
"Kalo lo bilang kan gue bisa dandan ganteng dulu sebelum ketemu Yeji. Ini mana gue lagi pake baju seadanya gini." bisik Yeonjun.
Karina tertawa pelan, "Lo ngomong kayak gitu tapi gak berani buat ngakuin perasaan lo ke Yeji."
Yeonjun mencebikkan bibirnya. Karina semakin tertawa.
Yeji sedari tadi memperhatikan Yeonjun dan Karina. Ia jadi curiga jika ada apa-apa di antara keduanya, atau jangan-jangan orang yang Yeonjun sukai itu Karina? Pasti Karina sih, sudah sangat jelas. Tapi kenapa mereka tega merahasiakannya dari Yeji? Apa mereka tidak menganggap Yeji sahabat?
•••
Yeonjun mengajak Yeji dan Karina untuk berkeliling ke kebunnya, sedangkan para orang tua plus Yoona masih mengobrol di ruang tamu.
"Jun, hebat banget ayah lo punya kebun kayak gini. Rasanya gue jadi mau punya kebun pisang deh." ucap Karina tertawa.
"Ahh, lo mah pisang terus, Rin." jengah Yeji karena Karina ini suka makan buah pisang karena katanya banyak kandungan gizinya. Yeonjun tertawa mendengar ucapan Yeji tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knotty [END]
FanficAda pepatah yang bilang, "Antara laki-laki dan perempuan tidak akan pernah bisa menjadi sahabat, karena setelah ada persahabatan akan timbul rasa cinta". Mungkin pepatah itu ada benarnya, karena itulah yang dialami oleh persahabatan antara Karina...