Chapter 15: Menjauh dan Kalut

211 24 3
                                    

Terhitung sudah satu minggu sejak kejadian pengakuan itu. Selama satu minggu ini juga Yeji masih menghindari Karina, Yeonjun dan Hyunjin. Biasanya, Karina pergi kuliahnya bersama Yeji atau ikut dengan Hyunjin maupun Yeonjun (karena Karina tak bisa mengendarai sepeda motor atau mobil) jika Yeji sedang tidak bisa memberinya tumpangan. Tapi, untuk saat ini Karina lebih memilih pergi dan pulang kuliah dengan menggunakan bus umum dari pada ikut dengan Hyunjin atau Yeonjun. Alasannya yaitu karena Karina tidak ingin Yeji semakin salah paham padanya. Mengingat Yeji yang ternyata pernah menyukai Hyunjin dan sekarang Yeji menyukai Yeonjun.

Sekedar untuk kalian ketahui, meskipun Karina memiliki supir pribadi, tapi ia selalu memilih pergi ke kampus dengan menumpang pada Yeji, Hyunjin maupun Yeonjun. Terkadang Karina juga memilih untuk naik bus umum. Sudah sedari kecil orang tua Karina membiasakan Karina agar hidup sederhana meskipun mereka orang yang berada.

•••

Saat ini jam menunjukkan pukul 6 sore. Karina melangkahkan kakinya meninggalkan gedung fakultasnya karena kegiatan perkuliahannya sudah selesai. Kebetulan sekali saat melewati parkiran fakultasnya ia bertemu Yeji. Karina ragu apakah ia harus menghampiri Yeji atau tidak. Akhirnya Karina memilih untuk menghampiri Yeji, lantas menanyakan alasan dan tujuan gadis itu.

"Yeji? Kok lo ada di sini? Mau ke mana?" tanya Karina bingung melihat Yeji berada di parkiran fakultas kedokteran mengingat Yeji adalah mahasiswa seni tari dan jarak fakultas kedokteran dengan fakultas seni cukup jauh.

Yeji yang menyadari keberadaan Karina hanya membuang muka dan berlalu begitu saja meninggalkan Karina yang hanya bisa diam mematung sambil menatap punggung Yeji yang semakin menjauh.

Rupanya Yeji masih marah padanya, pikir Karina. 'Gue harus lakuin apa biar lo maafin gue, Ji?' -batin Karina.

"Heh! Ngelamun aja." Sunghoon yang entah datang dari mana mengagetkan Karina. Namun, Karina masih tak bergeming. Sunghoon jadi heran.

"HALLOOO.. ADA ORANG DI SANA?" teriak Sunghoon sambil melambaikan tangannya di depan wajah Karina.

Karina tersentak kaget, "Kok lo ngagetin gue sih, Hoon?"

"Lagian lo bengong gitu, ada apa sih?" tanya Sunghoon.

Karina yang mendengar pertanyaan Sunghoon spontan menundukkan wajahnya. Karina jadi sedih jika mengingat kesalahpahaman nya dengan Yeji. Sunghoon yang melihat wajah sedih Karina jadi yakin ada yang tidak beres. "Ada masalah, ya? Mau cerita?" tawar Sunghoon lembut.

Karina menggeleng, "Gue gapapa kok, Hoon. Makasih ya udah khawatirin gue."

"Yakin gapapa?" Sunghoon kembali memastikan keadaan Karina. Gadis itu membalas dengan senyum.

"Gue harap lo beneran baik-baik aja. Tapi kalo lo butuh teman curhat, gue selalu siap, Rin." Sunghoon tersenyum lembut.

"Makasih banyak ya, Hoon." ucap Karina.

"Oh, iya. Lo kok ada di sini, Hoon?" tanya Karina yang mulai menyadari mengapa anak teknik ada di parkiran kedokteran.

"Tadi gue abis ada perlu sama temen yang anak kedokteran juga. Lo kenal Sakura?" tanya Sunghoon.

Karina seperti sedang mengingat, "Ah, iya. Gue kenal. Tapi gue gak sekelas sama dia. Jadi, gue juga jarang interaksi sama dia." jawab Karina. Sunghoon menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Lo mau pulang? Ayo bareng gue aja." tawar Sunghoon.

"Gak ngerepotin lo nih, Hoon?" tanya Karina memastikan.

"Ya ampun Rin, masih canggung aja sama gue. Udah ayo gue anter." Sunghoon memberikan helm cadangan pada Karina dan Karina menerimanya.

•••

Yeonjun sedang mengungsi di rumah Hyunjin. Anak itu terlihat sangat kalut sekali. Jika seperti ini maka Yeonjun butuh teman untuk menemaninya. Makanya Yeonjun memilih untuk ke rumah Hyunjin karena tidak mungkin ia ke rumah Yeji atau Karina. Mengingat Yeji sedang marah padanya dan tak mungkin di keadaan seperti ini ia mengungsi di rumah Karina. Bisa-bisa akan menimbulkan kesalahpahaman lagi.

Hyunjin memperhatikan sohibnya yang sedang rebahan di sofa miliknya. Penampilannya terlihat kacau. Rupanya kesalahpahaman ini sangat berpengaruh sekali untuk Yeonjun.

"Jun, gue tau lo gak baik-baik aja. Tapi lo jangan sampe terlalu larut sama kesalahpahaman ini. Tenang aja, Yeji pasti maafin lo. Yeji lagi butuh waktu buat sendiri dulu." ucap Hyunjin.

Yeonjun mengganti posisinya dari rebahan menjadi duduk, "Iya, Jin. Tapi gue rasanya gak enak ke Yeji, Karina dan ke lo. Gue juga takut persahabatan kita kacau karena masalah ini." Yeonjun berucap lirih.

"Gue yakin ikatan persahabatan kita gak selemah itu buat hancur cuma karena masalah ini. Lo jangan khawatir ya, Jun." Hyunjin berdiri menepuk pundak Yeonjun menenangkan.

"Gue jadi kepikiran Karina, dia pasti sedih banget. Apalagi Karina sama Yeji kan udah kayak anak kembar." ucap Yeonjun pada Hyunjin.

"Lusa kita agendain kumpul berempat. Kita selesain masalah ini bareng-bareng." tegas Hyunjin. Yeonjun mengangguk mengiyakan.

•••

Yeji kalut dengan pikirannya sendiri. Sepulang dari kampus tadi Yeji langsung merebahkan dirinya di kasur miliknya sambil menatap langit-langit kamarnya. Yeji jadi menyadari, apakah ia terlalu keterlaluan pada Yeonjun, Karina dan Hyunjin? Tapi jika dipikir-pikir masalah ini terjadi ya karena salahnya sendiri. Salah asumsi Yeji yang tak berdasar tentang hubungan Yeonjun dan Karina tanpa mendengar terlebih dahulu penjelasan dari keduanya.

"Kayaknya gue udah keterlaluan banget sama mereka. Terutama ke Karina. Gue tadi buang muka gitu aja pas ketemu Karina, padahal Karina udah nyapa dan nanya gue. Tapi gue malah kayak gitu. Mereka emang salah karena bohongin gue. Tapi kebohongan ini juga kan berawal dari dugaan gue sendiri tanpa mau denger penjelasan mereka dulu. Oke, gue kayaknya mau minta maaf ke mereka. Gue gak mau persahabatan ini hancur cuma karena kesalahpahaman yang berawal dari gue." monolog Yeji.

"Ya, pokoknya gue harus minta maaf ke mereka. Ayo, semangat, Yeji. Lo gak boleh jadi orang jahat." ucap Yeji pada dirinya sendiri yang sudah yakin dengan keputusan yang ia ambil.















Sebenernya tadi Yeji ada di parkiran fakultas kedokteran itu ya niatnya emang mau minta maaf ke Karina karena Yeji merasa selama ini dia paling keterlaluan ke Karina. Tapi pas gak sengaja ketemu orangnya, Yeji malah mengurungkan niatnya. Gengsi katanya. Tapi jangan bilang-bilang yaa, takut Yeji ngambek udah dicepuin aku heheh (◔‿◔)

Knotty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang