Chapter 18: Nona Pengering Rambut

199 25 5
                                    

"Rin, bagi camilannya, ya." ucap Yeji sambil berlalu ke dapur Karina mengambil camilan untuk dibawa ke ruang santai rumah Karina. Karina hanya bergumam yang sudah pasti tidak akan terdengar oleh Yeji.

"Aanjirrr! Rin!" teriak Yeji setelah kembali ke ruang santai sambil membawa setoples keripik kentang dan sekantong makanan ringan. Karina terkejut mendengar teriakan Yeji.

"Ada apa?" Karina melihat Yeji berdiri dengan menutup matanya, tak lupa sambil mendekap setoples keripik kentang dan sekantong makanan ringan.

"Ji, lo kenapa?" tanya Karina dengan menyentuh pundaknya.

"Anjir, Rin.. Gede!"

"Hah? Gede? Apanya yang gede, Ji?" tanya Karina bingung.

Yeji menggelengkan kepalanya.

"Aduh, gue lemes." gumam Yeji.

"Kenapa sih, Ji? Gue gak ngerti." ucap Karina dengan menyentuh kedua pundak Yeji.

Yeji melihat wajah Karina, dan Karina menyadari kalau wajah Yeji sedikit pucat. Ini Yeji kenapa?

"Lo kenapa, Ji?" tanya Karina lagi.

"Yeonjun!" ucapnya sedikit berbisik.

"Yeonjun? Kenapa Yeonjun?" tanya Karina bingung.

"Tadi gue di dapur ambil camilan. Pas balik badan gue liat Yeonjun cuma pake kolor doang jalan-jalan." ucap Yeji dengan pipi yang merah. Astaga.

"Jalan-jalan? Pake kolor doang?"

Yeji mengangguk, lalu menunjuk ke arah belakang rumah Karina. Karina melihat apa yang ditunjuk Yeji. Yeonjun dan Hyunjin sedang berenang di kolam renang milik keluarga Karina.

Yeji, Yeonjun dan Hyunjin tidak langsung pulang setelah acara makan tadi. Mereka memilih untuk menghabiskan waktu di rumah Karina. Hitung-hitung menemani Karina yang sedang sendirian di rumah.

Karina tertawa, "Yeonjun liat lo?"

Yeji mengangguk, "Yang lebih parahnya Yeonjun malah nyengir terus lari ke belakang tanpa ngerasa bersalah."

Karina tertawa mendengar ucapan Yeji. Astaga. Jadi siapa yang harus disalahkan di sini?

"Ahhh, Rin. Gue malu!" ucap Yeji dengan memajukan bibirnya.

"Ya gimana lagi, Ji. Udah kejadian juga." Karina tertawa.

"Tapi gede!" ucap Yeji.

"Apanya?" tanya Karina.

"Itunya Yeonjun!" ucap Yeji malu-malu untuk mengatakannya.

"Lonya juga Ji, ngapain fokus ke bagian bawahnya?"

"Refleks." ucap Yeji pelan dengan menutup wajahnya lagi.

"Lagian Yeonjun bisa-bisanya di rumah orang berani cuma pake kolor doang." Yeji mencebikkan bibirnya.

"Lo kayak gak kenal Yeonjun aja." ucap Karina tertawa.

"Tapi gak harus gitu juga, Rin." ucap Yeji dengan pipi yang memerah.

Karina hanya tertawa dibuatnya.

"Rin, jangan ketawa dong!" rajuk Yeji.

"Gue ketawa tapi gak bayangin apa-apa, kok!" ucap Karina. Pipi Yeji seketika memerah lagi. Ampuni Yeonjun, Tuhan. Sudah membuat mata sahabatnya ini tidak suci lagi.

•••

Hyunjin dan Yeonjun sudah selesai berenang. Hyunjin sedang menonton televisi di ruang tengah rumah Karina sedangkan Yeonjun memilih duduk di kursi santai pinggir kolam renang sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk. Karina yang menyadari kedua sahabatnya sudah selesai berenang segera menuju kamarnya dan mengambil hairdryer.

Knotty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang