54*

901 108 3
                                    


Di ruangan Dion.

Dion yg tadinya sedang fokus pada laptopnya tiba-tiba di kejutkan dengan suara ketukan pintu.

"Masuk"ucap Dion. Tak lama kemudian masuklah Tn.arga ke dalam ruangan Dion.

"Eh tuan"ucap Dion yg langsung berdiri menyambut kedatangan Tn.arga.

"Bagaimana kabarmu Dion"sapa Tn.arga

"Kabar ku baik tuan Silah kan duduk"ucap Dion mempersilahkan Tn.arga untuk duduk di sofa bersamanya. Tn.arga pun mendudukkan dirinya di sofa yg ada di ruangan dion.

"Apa ada yg bisa saya bantu?"tanya Dion.

"Aku ingin melihat surat tanda kepemilikan dari semua perusahaan ini"ucap Tn.arga

"Kalau boleh tau, untuk apa tuan?"tanya Dion

"Jangan banyak bicara, cepat berikan"ucap Tn.arga

"B-baik tuan"ucap Dion lalu mulai mencari berkas yg Tn.arga inginkan.

"Ini tuan"ucap Dion memberikan berkas tersebut.

"Trimakasih"ucap Tn.arga sambil menerima berkas yg di berikan oleh Dion.

"Mengapa semua perusahaan ini menjadi atas nama menantuku?"Tn.arga marah setelah melihat ternyata semua perusahaan yg ia titipkan pada menantunya di alih namakan atas namanya.

"Aku tidak tau tuan, bos memberitahukan jika semua itu Adalah perintah Tn.arga"ucap Dion takut.

"Benar-benar tidak berguna"ucap Tn.arga sambil membanting semua berkas itu ke meja.

"Saya mau semua nama itu di alih namakan atas nama cucu-cucu ku, saya tidak mau tau. Jika menantu bodoh ku itu marah, katakan saja jika dia ingin marah saja pada ku"ucap Tn.arga lalu berjalan keluar. Tn.arga berjalan dengan angkuh dan tatapan datar yg terus mengiringi tatapanya.

"Papa ada apa?"tanya Agam.

"Dasar bodoh"desis Tn.arga lalu berjalan meninggalkan Agam yg bingung dengan apa yg terjadi pada ayahnya.

"Ada apa? Apa aku berbuat sesuatu?"gumam Agam sambil berjalan cepat menyusul Tn.arga

Tn.arga berjalan dengan langkah lebar menuju ke mobilnya. Ia melangkah masuk dan tak lama kemudian di susul dengan Agam yg memasuki mobil itu.

"Cepat jalan, kita harus kembali ke bandara"ucap Tn.arga

"Baik tuan"ucap supir lalu mulai menjalankan mobilnya menuju ke bandara.

"Pa apa semua baik-baik saja?"tanya Agam

"Menantu bodoh ku itu sudah mengalih namakan semua perusahaan yg aku titipkan padanya atas nama dirinya bukan cucuku"ucap Tn.arga dengan sorot mata yg masih memancarkan kemarahan.

"Dia memang orang yg tidak tau diri, setelah dia menghancurkan hidup kakak dan keponakanku dia ingin merebut semua yg kakak dan keponakanku punya"geram Agam.

"Aku akan mengurus di nanti"ucap Agam.

Mereka pun sampai di bandara dan Tn.arga pun berjalan menuju ke pesawat nya di ikuti Agam di belakangnya.

Di Jogja.

Kini Aran dan Christy sedang berada di kawasan pemakaman. Mereka sedang berziarah ke makam Shani. Terlihat jelas batu nisan yg dengan nama Shani Wijayantoro natio.

"Halo mama, bagaimana kabar mama? Apa mama sudah bahagia di samping tuhan? Semoga mamah bahagia ya. Ma, Christy rindu mama, Christy rindu di belai mama, Christy juga rindu suapam demi suapan yg mama berikan dulu hiks. Christy rindu sama keluarga kita dulu, apa sudah tidak ada kesempatan lagi untuk kita seperti dulu ma hiks. Kenapa mama tinggalin Christy sendiri hiks, Christy nggk bisa hidup tanpa mama hiks. Papa jahat, dia nggk pernah peduli sama aku atau pun kakak, papah selalu mementingkan wanita jalang itu di banding kita anaknya. Papa sudah berubah ma, papa bukan papa yg dulu kita kenal. Aku benci papa hiks"Christy terus menangis di depan makam ibunya sambil menabur bunga di atas makam ibunya. Aran merasakan sesak di dadanya saat melihat adik kesayangannya itu hancur seperti saat ini, ia pun berjalan menuju ke arah di man Christy duduk kemudian memeluknya. Christy membalas pelukan Aran tak kalah erat.

kutub Utara di hati ku [End] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang