81*

841 92 16
                                    

Kini Chika sedang duduk di sebuah gazebo yg ada di dekat kolam renang rumahnya. Suasana kini tampak canggung di antar sepasang insan yg masih asik dengan fikiranya.

"Chik"panggil pria itu

Chika pun menoleh ke arahnya dan menatap tepat di bola mata coklat pria itu. Ia menghembuskan nafasnya kemudian beralih memandang mata coklat Chika.

"Jujur ini bukan rencana gw, gw nggk tau kalo gw bakal di jodohin sama Lo. Lo berhak nolak kalo Lo mau, Karna itu hak Lo"ucapnya

Chika masih setia memandang wajah serius laki-laki yg ada di hadapanya itu. Chika kembali menghembuskan nafasnya kemudian mengalihkan pandanganya ke depan.

"Kita jalanin aja ko"ucap Chika yg sukses membuat Chiko yg tadinya memandang lurus ke depan dan beralih menatap wajah samping Chika.

"Gw udah nggk punya tujuan sekarang, tujuan gw udah pergi untuk selamanya dan gw harap Lo bisa menjadi tujuan gw selanjutnya"ucap Chika

"Tolong Chik, ijinin gw masuk ke dalam hidup Lo, gw janji gw akan mencoba buat ngasih Lo kebahagiaan yg sejak lama Lo idam-idamkan"ucap Chiko yg di balas anggukan oleh Chika

"Ko gw boleh minta sesuatu?"tanya Chika

"Boleh, bilang aja Lo mau apa?"tanya Chiko

"Tolong buat gw jatuh cinta sama Lo ko"ucap Chika sungguh-sungguh yg membuat Chiko mengangguk sambil tersenyum.

Chiko dan Aran kembali ke ruang keluarga menemui orang tua mereka. Chika dan Chiko duduk berdampingan di sebuah sofa kulit yg ada di sana. Mereka terlihat gugup, Chika meremas jari-jari nya untuk mengurangi rasa gugupnya.

"Jadi bagaimana? Apa kalian setuju?"tanya arya ayah dari Chiko

"Kami setuju untuk menikah"ucap Chika dan Chiko serentak yg membuat mereka semua tersenyum hangat.

Satu tetes air mata jatuh membasahi pipi mulus Chika. Seharusnya ia bersanding dengan Aran bukan dengan Chiko yg berstatus sahabat nya.

Chiko mengeluarkan sebuah kotak cincin dari saku celananya. Ia menunjukan cincin itu pada semua orang yg ada di sana. Chika yg melihat cincin itu seketia terdiam dan air matanya kembali terjatuh namun kini sedikit lebih deras.

Semua orang yg ada di sana bingung kecuali Chiko yg sudah mengetahui semua. Ia tersenyum tipis kemudian mengusap pundak Chika lembut.

"Cincin ini adalah cincin pilihan Chika"ucap Chiko yg membuat semua orang semakin bingung.

"Apa maksudmu nak?"tanya Dania ibu dari Chiko

"Dulu Chika yg menginginkan cincin ini sebagai cincin pernikahan nya dengan Aran, tapi tuhan berkehendak lain. Aran memberikan cincin ini kepada Florenzo untuk di berikan kepada calon suami Chika, ia berharap jika di pernikahan Chika nanti akan menggunakan cincin yg di pilih langsung oleh mempelai wanita"jelas Chiko yg membuat semua orang yg ada di sana diam.

Isakan kecil Chika perlahan mereda. Chika menghapus air matanya untuk menghormati orang tua dari Chiko yg sebentar lagi akan menjadi ibu mertuanya.

"Baiklah jadi kapan pernikahan ini akan di laksanakan?"tanya arya

"Setelah kami lulus"jawab Chiko cepat.

"Baiklah, jika kau ingin begitu. Bagaimana menurutmu nak Chika?"tanya arya pada Chika

"Terserah Chiko saja om"jawab Chika yg di balas anggukan oleh yg lainya.

Skip.

Hari ini tepat dimana kehidupan baru Chika akana di mulai. Chika duduk di depan meja rias dengan gaun putih mewah yg melekat di tubuhnya. Tatapn kosong yg mendominasi membuat siapapun bisa menebak bagaimana perasaan nya.

Tak lama kemudian pintu terbuka, menampakan Aya dan juga Dania. Senyum cerah yg tak henti-hentinya terbit dari bibir mereka membuat siapapun yg melihatnya ikut tersenyum. Mereka berjalan mendekat ke arah Chika yg masih larut dalam fikiran nya.

"Sayang"panggil Aya lembut sambil memegang pundak Chika.

Chika yg mendengar panggilan Aya pun tersadar dari lamunannya dan menatap dua orang wanita paruh baya itu dari pantulan kaca.

Chika tersenyum kecil ketika Aya dan Dania menghampiri dirinya dan berdiri sambil memegang pundak Chika.

"Kamu sangat cantik"puji Dania

"Terimakasih Tante"jawab Chika

"Jangan Tante, panggil aku mommy ya sayang Karna kamu sebentar lagi akan menjadi anak mommy dan papi juga"ucap Dania sambil tersenyum

Chika pun mengangguk sambil tersenyum sebagai balasan "iya mommy"ucap Chika

"Yasudah ayo kita segera keluar, para tamu sudah menunggu"ucap Dania yg di balas anggukan oleh Aya.

Mereka berdua pun menuntun Chika untuk turun menuju ke ruangan resepsi pernikahan. Semua pasang mata tertuju pada Chika yg terlihat sangat cantik sedang menuruni tangga bersama kedua orang wanita paruh baya yg masih awet muda.

Pandangan Chiko tak teralihkan dari ciptaan tuhan yg terlihat begitu cantik di matanya.

Ia mengulurkan tangannya pada Chika yg di sambut tangan putih dan mulus Chika. Chiko tersenyum sambil menatap mata coklat yg akan selalu menjadi mata favoritnya.

"Kamu cantik"puji Chiko setengah berbisik

"Kamu juga tampan"puji Chika

"Baik apa kah sudah bisa di mulai?"tanya penghulu

"Sudah pak"jawab Chiko yg langsung mendudukkan dirinya di kursi bersama dengan Chika di sebelahnya.

Chiko menjabat erat tangan pucho selaku wali dari Chika. Wajahnya terlihat serius dan tenang menghadapi calon mertuanya.

"Baik sodara Chiko, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya Yessica Tamara dengan mas kawin 5 kilo gram emas di bayar tunai"ucap pucho tegas.

Semua orang melotot mendengar mas kawin yg di berikan keluarga Chiko pada keluarga Chika.

"Saya terima nikah dan kawinya yesicca Tamara dengan mas kawin tersebut di bayar tunai"ucap Chiko lancar

Semua orang yg ada di sana mengucap syukur dan Chiko pun lanjut mencium Chika yg sekarang sudah sah menjadi istrinya.

Chika tersenyum kecil menatap mata Chiko, ia masih tak menyangka jika teman mantan pacaranya itu lah yg menjadi suaminya. Mereka berdua lanjut menghampiri orang tua mereka dan bersalam-salaman.

Skip.

Acara berjalan dengan lancar, kini semua tamu undangan pun telan kembali ke rumah mereka masing-masing kecuali teman-teman Chiko dan Chika.

"Bagaimana setelah ini?"tanya arya pada Chiko

"Chiko sudah memikirkannya Pi, Chiko akan bawa Chika ke London. Kita akan tingga dan menetap di sana"ucap Chiko yg membuat semua orang kaget kecuali Chika

"Kenapa? Kenapa tidak tinggal di sini bersama kita?"tanya pucho

"Kita cuman pengen belajar mandiri pa, nggk lebih. Toh kita juga akan sering-sering pulang untuk jengukin kalian"ucap Chiko meyakinkan

"Chika apa kamu setuju dengan keputusan Chiko?"tanya arya

"Chika akan ikut ke mana pun Chiko pergi pi Karna sekarang Chiko adalah suami Chika"jawab Chika

"Yasudah kalau itu keputusan kalian, kami akan selalu mendukung kalian"ucap pucho yg di angguki semua orang.

kutub Utara di hati ku [End] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang