***
Hal pertama yang Axa lakukan setibanya kembali di Zorck adalah memasukkan Azure ke sekolah. Azure didaftarkan ke sebuah sekolah dengan kualitas menengah ke atas. Meski ia seorang omega yang kini berstatus sangat rendah tapi ia tak mau anaknya bersekolah di tempat biasa yang mana kualitas pendidikannya tidak begitu baik. Meski Zonix adalah negeri modern tapi jelas ada pengkotakan kelas masyarakat di sini. Di mana terdapat fasilitas-fasilitas yang diperuntukkan bagi kaum kaya raya seperti alpha dan omega kelas atas yang jelas adalah kaum dominan. Tak sedikit juga kaum beta di sana, bagi mereka yang kelasnya lebih tinggi di masyarakat.
Axa telah mendaftarkan anaknya di Zxorius School, salah satu sekolah terbaik yang memiliki jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi ini. Fasilitas di sekolah ini sangat bagus, tenaga pengajarnya juga sudah bersertifikat terbaik, sekolah ini menghasilkan kaum muda yang berkualitas di masa depannya.
Axa tak mau anaknya yang digadang sebagai seorang alpha dominan harus menghabiskan pendidikannya di sekolah biasa. Ia tak mau anaknya diremehkan dan direndahkan. Meski Axa belum tahu pasti siapa ayah dari anak ini, ia yakin jika ayahnya bukanlah seorang alpha biasa.
"Hanya seorang alpha dominan yang bisa memiliki anak alpha dominan."
Kalimat Paman Edward masih terngiang di telinganya. Kala itu usia Azure masih tujuh tahun, ia menggertak beberapa remaja desa yang mengganggu anak-anak panti yang berumur lebih kecil. Azure membuat mereka terpukul mundur hanya dengan memandangi mereka. Azure tumbuh menjadi anak lelaki yang disegani bahkan oleh orang-orang dewasa. Desa Huan tidak memiliki alpha dominan, hanya Azure satu-satunya yang diduga sebagai alpha dominan di sana.
Ia hanya berharap sebelum Azure dewasa dan mampu hidup dengan kekuatannya sendiri, Olivier tidak mengikat seseorang dan membuatnya mati.
******
Sebuah mobil mewah berhenti di depan sebuah bangunan megah, seseorang membukakan pintu mobil. Sosok tinggi berparas tampan, tatapan setajam mata elang dengan ekspresi santai namun terkadang terkesan menyelidiki, mengintimidasi serta meremehkan berjalan memasuki bangunan tersebut.
"Boss, dia sudah mengakuinya." Trian berseru ketika melihat atasannya telah datang.
Pria yang baru saja tiba itu, Olivier Bern mendekat, menatap pemuda yang juga menatapnya itu.
"Kau merusak rencanaku, sialan!" Umpatnya dengan gurat emosi. Yang dimarahi hanya diam. "Jadi katakan di mana kau simpan chip itu?" Tanyanya pada pria itu.
"Aku menaruhnya di saku pakaian polisi itu karena keadaan saat itu kacau balau!" Pria itu, Deniel Jim menjawab.
"Bagaimana bisa aku mempercayaimu?" Olivier membungkuk, menatap remeh pada anak buah dari Zebiant Cael, seorang alpha dominan dan salah satu konglomerat di negeri ini.
"Bossku akan melakukan hal yang sama, siapa yang cepat di antara kalian untuk mendapatkannya, omega itu menyimpan chipnya." Deniel Jim memberi tahu dengan tenang.
"Kenapa aku harus percaya padamu sedangkan kau juga berkata hal yang sama kepada atasanmu?" Olivier menegakkan duduknya, melirik pada Trian Mex, anak buah kepercayaannya itu segera mengangguk mengerti.
"Bawa dia!" Titahnya kepada anak buahnya.
"Tidak! Lepaskan! kau berjanji akan melepaskanku jika aku berbicara!" Pria itu, Deniel Jim memberontak.
"Kau akan kubebaskan jika benar-benar bicara jujur!" Olivier berbalik dan berjalan keluar dari ruangan itu diikuti oleh Trian dan beberapa anak buahnya yang lain, sementara Deniel dibawa masuk ke salah satu ruangan di gedung itu dan ditahan di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Omega
FantasyOlivier Bern mereject matenya namun ternyata feromon mereka telah saling mengikat sejak sepuluh tahun silam. Sebuah keajaiban yang tak biasa di Zonix. Berikutnya, Olivier menjadi dekat pada sang omega. Axa yang sakit hati atas penolakan itu hanya pu...