24. Para Alpha Dan Perasaannya

5.9K 699 262
                                    

Ditunggu vote dan komentarnya, seyenk 😘🙏🏻





***







Axa duduk diam di sofa, ada jendela kaca lebar di ujung sana dan pintu menuju balkon terbuka lebar. Angin musim gugur berhembus masuk ke dalam kamar megah ini. Axa baru saja keluar dari kamar mandi, ia bahkan masih memakai jubah mandi ini karena ia tak tahu harus memakai apa. Ketika ia bangun pagi ini, ia mendapati dirinya tidur hanya memakai celana pendek dan selimut saja, tanpa pakaiannya.


Ia terbangun pagi ini di kamar yang masih ia ingat adalah kamar di rumah Olivier. Dari tempat duduknya ini ia bisa melihat pegunungan di kejauhan yang separuhnya tertutup kabut.

Axa masih bisa mengingat apa yang terjadi semalam. Ia kembali mendapatkan heatnya di acara makan malam itu dan kembali dibawa oleh Olivier. Axa juga masih samar mengingat apa yang terjadi tadi malam. Axa menggelengkan kepalanya, tak bisa dibayangkan bagaimana keadaannya yang sedang heat, seharusnya ia mengantongi suppressant ke mana pun ia pergi, tapi dokternya sudah memperingatkan dan menyarankan untuk tidak menggunakannya lagi atau ia bisa saja tidak bisa hamil lagi karena efek penggunaan suppressant dalam jangka waktu yang panjang bisa menyebabkan gangguan siklus heat dan juga mengurangi kesuburan seorang omega meskipun ia adalah seorang omega dominan.

Apakah tadi malam ia terlihat seperti seorang jalang di depan Olivier?


Bagaimana bisa ia bertingkah semurahan itu di depan alpha yang telah menolaknya?

Axa menggelengkan kepalanya, seakan tak percaya jika ia bisa berbuat serendah itu. Ia melihat pintu kamar dibuka, sosok itu melangkah masuk dengan penampilan formalnya. Axa membuang mukanya ke sisi kanan, pada pemandangan pegunungan di kejauhan.


"Pakai pakaian ini." Olivier menaruh sebuah paper bag tepat di meja di depan Axa.


Axa segera beranjak bangun dari duduknya dan mengambil bungkusan itu. Ia tak mau berlama-lama memakai jubah mandi ini, kesannya seperti ia akan menggoda Olivier lagi. Ia masuk ke kamar mandi dan tak lama keluar dengan memakai setelan pakaian yang diberikan oleh Olivier tadi. Pakaian ini sangat pas di tubuhnya, bahannya terasa halus dan nyaman, ia menemukan merk fashion yang sama dengan yang ia datangi semalam, merk mahal milik saudara ipar Olivier.

Ketika Axa keluar dari kamar mandi, Olivier masih berada di sana. Axa masih merasa malu dan canggung.

"A-aku harus pulang." Axa berkata pelan, ia buru-buru berbalik badan.


"Kau tidak akan pulang ke sana lagi."

Axa menghentikan langkahnya, ia menatap heran pada Olivier. Olivier menemukan tatapan penuh keheranan itu tapi si pemilik tatapan tak bertanya.

Olivier merasa sedikit kesal dengan dirinya sendiri, Axa yang seperti ini terlihat sangat canggung dan juga takut padanya.

"Kau dan Azure akan tinggal di sini, bersamaku!" Olivier mengatakannya dengan sangat jelas.


Axa nampak kaget, mata birunya membola, kenapa Olivier tiba-tiba mengatakan hal itu?

My Beautiful OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang