Harap dimaklumi untuk keanehan dan kejanggalan di dalam penulisan cerita ini karena aku memang manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah ❤️🙏🏻
****
Axa sedang mempersiapkan perlengkapan sekolah Azure. Meski Azure adalah anak yang mandiri tapi Axa merasa perlu untuk memperhatikan keperluan anaknya.
"Kau harus memakan menu terbaik di kantin sekolah, Momma sudah membayar perbulannya." Axa berkata sembari menarik zipper tas sekolah puteranya.
"Aku tetap lebih suka memakan sayuran dari pada memakan daging." Azure menyahut, anak lelaki berparas tampan itu kini telah memakai seragam sekolahnya, terlihat sangat menarik, tampan dan elegan meski nyatanya mereka berdua adalah orang miskin.
"Kau harus memakan sedikit daging juga." Axa menyarankan. Ia mengerti Azure terbiasa memakan sayur-mayur selama di desa, panti terbiasa berhemat karena mereka mengirit biaya dan itu membuat Azure terbiasa memakan sayur-sayuran dibanding daging.
"Aku akan." Azure memilih untuk berhenti berdebat dengan ibunya.
"Kau anak yang pintar." Axa membungkuk untuk mengusap kedua pundak anak tampan itu.
"Hanya karena kau ibu omegaku, maka aku menyerah padamu!" Azure mendengus.
Axa terperangah, ia menatap lekat pada puteranya ini, "apa kau berpikiran demikian?" tanyanya takjub.
"Tentu, karena kau adalah omega, orang yang telah melahirkanku maka aku akan mengalah padamu. Seorang alpha harus bisa melindungi dan memahami omeganya, bukan hanya menjadikan mereka sebagai sarana membuat keturunan!" Azure berkata dengan wajah dinginnya.
Axa tertegun, ini sebuah kejutan. Bagaimana bisa anak berumur belum genap sepuluh tahun bisa berbicara seperti ini?
"Azure, siapa yang mengajarimu kalimat itu?" Axa akhirnya bertanya.
"Tidak ada yang mengajariku, hanya saja beberapa film yang ditonton oleh Miss Jasmine di dapur panti selalu menunjukkan jika seorang omega akan dipandang rendah dan kebanyakan akan dibuang setelah mereka melahirkan seorang anak apalagi jika ia adalah seorang omega golongan rendah." Azure menjelaskan.
Axa terdiam, jadi anaknya hanya menonton televisi lalu ia bisa menyimpulkan seperti itu?
"Aku akan menjagamu, Mom! Aku tidak akan membiarkan alpha mana pun di luar sana menyakiti dan merendahkanmu." Ia kini memeluk ibunya, membuat Axa merasakan perasaan hangat menjalari dadanya.
Ia bersyukur anaknya adalah seorang anak lelaki yang kuat dan tangguh, jadi ketika ia mulai lemah, Azure akan menjadi sumber kekuatan dan keyakinannya. Azure tak pernah bertanya siapa ayahnya setelah ia menjadi besar. Ia mengerti jika ia dibesarkan di panti karena ia tak memiliki orang tua yang lengkap. Ia merasa bahagia karena ia masih memiliki seorang ibu omega sementara anak lain di panti justru tidak pernah mengenal siapa ayah dan ibu mereka. Azure tak bertanya kenapa ia tak memiliki ayah. Azure tak bertanya apa yang terjadi padanya tapi seakan Azure mengerti jika seorang alpha telah menyakiti ibunya.
"Mom percaya padamu, sayang." Axa membalas pelukan Azure, merasakan kedua lengan kecilnya memeluk erat dirinya.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Omega
FantasyOlivier Bern mereject matenya namun ternyata feromon mereka telah saling mengikat sejak sepuluh tahun silam. Sebuah keajaiban yang tak biasa di Zonix. Berikutnya, Olivier menjadi dekat pada sang omega. Axa yang sakit hati atas penolakan itu hanya pu...