22. Istriku Senang Bertarung

6K 701 222
                                    

Bantu koreksi typo yaa 😘🙏🏻


***



[Karena pada dasarnya, setiap alpha yang mencintai omeganya akan menjaga sang omega dengan cara apa pun, dan kebahagiaan omeganya adalah yang utama]





***





Pagi ini ketika akan mengantar Azure pergi ke sekolah, perasaan Axa sungguh was-was. Setelah semalam terjadi peristiwa mengerikan yang membuat banyak anak bangsawan meninggal termasuk alpha dari keluarga Zalta, salah satu alpha pilar utama negeri ini.

Axa sedikit terkejut ketika ia akan memasuki mobilnya, beberapa pria menghadang langkahnya.


"Tuan Myss, boss kami memberi amanat agar anda dan putera anda ikut dengan kami, akan kami antar ke sekolah dengan selamat." Ucap pria muda itu.


Axa mengerutkan keningnya, "siapa boss kalian?" Tanyanya heran.


"Tuan Olivier Bern." Jawabnya sopan.


Axa terkejut lagi untuk yang kesekian kali tapi Azure bersikap sebaliknya.

"Paman Olivier? Momma, ayo kita pergi! Paman Olivier adalah orang baik!" Azure menarik tangan ibunya dan masuk ke dalam mobil mewah yang pintunya telah dibuka di sana. Axa bahkan tak sempat menolak dan saat ia tersadar, mobil telah meluncur menyusuri jalanan.


Axa menemukan pria di balik kemudi bukanlah anak buah Olivier yang biasanya. Suasana di dalam mobil terasa hening. Axa duduk diam sedangkan Azure nampak menikmati pemandangan di jalanan. Hanya dalam beberapa menit mobil itu telah tiba di halaman sekolah Azure.

Setelahnya Axa mengatakan jika ia harus pergi ke suatu tempat, ia ingin pergi sendiri tapi orang-orang itu tetap memaksa dirinya sehingga akhirnya Axa menyerah dan menurut pada mereka.



****




Olleve Zevve melangkah tenang memasuki rumah megah milik bangsawan Bern ini. Ibu mertuanya menghubunginya dan memintanya datang untuk memeriksa Jessier. Sejak kemarin pria itu mengurung diri di kamarnya dan membiarkan luka-lukanya. Ia mengusir semua petugas medis yang datang kepadanya dan berniat merawat dirinya.

"Olleve, Jessier sudah seperti itu sejak semalam. Mommy khawatir lukanya akan mengalami infeksi." Mrs Bern berkata dengan nada khawatir.

"Aku akan segera memeriksanya, Mom." Olleve berusaha menenangkan wanita cantik ini. Ia mengerti kekhawatiran seorang ibu akan keadaan anak-anaknya.

"Terima kasih, sayang. Mommy akan menyiapkan makan siang, kau makan siang di sini dengan Mommy dan Olivier, ya." Mommy bukan meminta kesediaannya tapi menyatakan dia harus bersedia, maka mau tak mau Olleve mengangguk mengiyakan.

"Aku ke atas, Mom." Olleve pamit pergi menuju ke kamar Jessier.



Ketika ia memasuki kamar berukuran luas itu, ia menemukan sosok itu berdiri di sudut kamarnya, menatap pada jendela kaca di sana, pada pegunungan di kejauhan yang diselimuti salju abadi.
Olleve melangkah pelan, setiap langkah kakinya terlihat ringan dan tenang.

My Beautiful OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang