My Beautiful Omega

18. Alpha Yang Mencari Omeganya

****

[Tunggu! Tunggu! Sepertinya ada sedikit ketidak-sepahaman antara kita di sini, banyak yang berpikir jika Olivier ini seorang yang berwajah sangar, kejam, dingin, angkuh dan jahat]

[Ini wajah ya yang dimaksud, bukan sifat, kalau sifat emang nih alpha satu bikin gedek]

Kalau untuk jahatnya, di awal-awal doi emang ngeselin!
Minta ditabok pake wajan teflon 5X bolak-balik tuh muka!

🤣🤣🤣

[Tapi sejak awal (di chapter 2) saya sudah deskripsikan kalau Olivier itu bukan orang yang berwajah sangar, dia juga tidak dingin dan bengis, meski dia kerap mendatarkan raut wajahnya, ekspresi umumnya adalah santai dan tenang]

[Olivier sejatinya adalah seorang anak bungsu, usianya juga baru 25 tahun. Dia cukup manja karena dia adalah anak bungsu dari seorang bangsawan]

[Dia mafia (kelihatannya) dan dia juga pengusaha muda]

[Kenapa bisa dia menjadi pengusaha sukses dan juga boss mafia besar di usia muda?
(Olivier adalah pedagang senjata ilegal)
Karena Olivier adalah alpha dengan simbol salju emas. Alpha jenis ini adalah alpha yang dianugerahi banyak kelebihan dan kemampuan dibanding jenis manusia lainnya]

[Jadi di balik kesuksesan, ketegasan dan kepemimpinannya, Olivier tetaplah seorang pemuda yang disayang oleh orang tuanya, ia tetaplah anak bungsu dari tiga bersaudara dan kedua kakaknya adalah sama-sama alpha]

[Olivier tuh ibarat anak bungsu yang dimanja dan tiba-tiba diberi tahu bahwa ada orang baru yang akan memasuki zona nyamannya, maka dia bertindak secara impulsif seperti pada kasus penolakannya kepada Axa]

[Tapi saya senang banget sama komentar kritis kalian, berarti kalian tuh perhatian banget sama judul ini]

😘😘😘

***

"La ... la ... la ...."

"Mom, apa hari ini kau akan pergi bekerja?" Azure mendekati ibunya yang sedang membuat sarapan. Ia sedikit mengerutkan keningnya ketika mendengar sedikit senandung riang dari bibir omega cantiknya ini, padahal sejak kemarin sore wajah ibunya tersaput mendung kelam.

"Ya, Sayang. Hari ini Momma akan pulang sedikit larut. Lalu apakah kau jadi pergi ke perpustakaan sekolahmu? apakah akan ada guru yang menemani kalian?" Axa sedikit khawatir mengingat berita pagi ini menyiarkan jika kepolisian kota baru saja membunuh beberapa makhluk misterius itu.

"Ya, Mom. Kami diharuskan membaca sebuah buku lalu membuat review tentang buku tersebut. Mr Albert akan mendampingi kami." Jawab Azure.

Axa mengangguk mengerti, pemerintah sedang menggiatkan minat anak-anak pada kegiatan klasik seperti mengenal lingkungan, membaca buku fisik dan beberapa hal yang mulai terlupakan dan terkikis kemajuan zaman. Axa mendukung hal tersebut dan ia bersyukur karena Azure punya minat yang tinggi pada semua hal itu.