"Aku hanya akan memaafkanmu, tapi tidak, jika aku harus kembali lagi bersamamu dan mengulang kebodohan yang sama."
-Meylala Senja Callista-****
"Bunda...kenapa bunda nyuruh Andhera buat jagain Erlang dari alkohol?" Rengek Erlangga layaknya bayi yang sedang ngambek karena tidak dikasih susu."Oh, jadi kamu mau minum itu terus? Bagus banget itu Andhera jagain kamu dari minuman keras,"
"Iya bund, tapi nggak di depan anak-anak King Tiger juga dong, mana kemarin lagi ngumpul semua," kesal Erlangga.
Kini Erlangga sedang duduk di atas meja makan bersama Liara, untuk bersarapan. Sambil menyiapkan makanan itu, Liara menyimak ocehan dari putra sulungnya yang sudah dewasa, tapi hanya saat di depan teman-temannya saja.
"Tadi malam kamu di markas kan? Kenapa ada Andhera?" Tanya Liara lalu ikut duduk di depan Erlangga.
"Kemarin malam, peresmian Andhera masuk King Tiger," Liara yang sedang mengambil nasi untuk Erlangga itupun seketika terhenti sejenak.
"Hah? Dia perempuan lo bang,"
"Kalau bunda fikir Andhera itu sama kayak perempuan lainnya, bunda salah besar," setelah Liara selesai mengambilkan nasi dan juga sayur masakannya, dipiring Erlangga juga dirinya, Liara lanjut mendengarkan penjelasan Erlangga. "Andhera nggak sekalem itu, dia gadis pemberani, hobi balapan, dia juga pintar bela diri, mangkanya Erlang angkat dia jadi anggota King Tiger,"
Liara mengangguk mengerti akan ucapan Erlangga, pikir Liara, lucu sekali gadis bernama Andhera itu, "Tapi....kelihatannya dia bukan gadis nakal, kemarin aja dia sopan banget sama bunda," tutur Liara kala melihat seorang Andhera.
"Ya, itu sisi lain Andhera, dia kalau suka sama seseorang bisa ngasih apapun untuk orang itu, beda kalau nggak suka bund. Ada tu guru di sekolah yang nggak suka sama Andhera, kalau papasan sama Andhera disinisin mulu,"
Liara terkekeh pelan,"Kenapa guru itu nggak suka Andhera bang?" Tanya Liara penasaran.
"Entah bund, dia ngatain Andhera anak nakal lah, nggak punya moral apapun itu. Tapi kalau guru itu ngatain, dibales lebih pedes sama Andhera bund. Dari situ banyak yang bilang Andhera nggak punya sopan santun, padahal dia baik," Liara memicingkan matanya sambil tersenyum nakal mendengar penuturan Erlangga.
"Kok ngerti banget soal Andhera, hayo..."
"Dia temen kelas Erlang bund,"
"Temen apa temen," Liara semakin gencar menggoda putra sulungnya itu.
"Temen bunda..."
"Udah-udah, lanjutin makannya terus berangkat, keburu telat nanti," setelah puas menggoda Erlangga, Liara tersenyum tipis, ternyata gadis yang kemarin bertemu dengannya, sangat unik.
*****
"Aaaaa... akhirnya lo balik Ja!" Andhera berteriak dengan senang, sudah lima hari Andhera kesepian berada di sekolah. Bukan karena ia tak memiliki teman, tapi hanya Senja yang bisa membuat Andhera tertawa dan asik menurutnya.
Andhera memeluk tubuh Senja dengan antusias yang tinggi, "Iya nih, bosen banget gue selama diskors, cuman gara-gara cewek ular itu," murka Senja, mengingat seseorang yang membuatnya diskors.
"Udah-udah, kita ke kantin," tukas Andhera.
"Oke, bentar," Senja berlari untuk menaruh tasnya di tempat duduknya. Setelahnya mereka berdua berjalan menuju kantin.
Suasana sekolah masih tergolong sepi. Sekarang Andhera terlihat sedikit rajin saat berangkat sekolah daripada kemarin-kemarin.
"Dher, kenapa lo bisa terima tawaran Erlangga? Mana bawa-bawa gue!" Rajuk Senja yang juga penasaran kenapa Andhera bisa menerima tawaran Erlangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION | KING TIGER
Teen FictionGadis pemberani, gue suka gaya lo _______ "Aku itu cuma cewek lemah dan nggak bisa apa-apa." "Hey, nggak, lo itu cewek paling kuat yang pernah gue temuin" "Gue sayang banget sama lo, terusin aja kalau itu bisa buat lo seneng." _____ Kisah, Andhera...