⚠️ WARNING!!⚠️ Part ini mengandung adegan kekerasan dan sensitif pada tulisan miring! Harap diperhatikan dan hati-hati!
*****
Malam hari tepatnya di markas besar King Tiger sudah terdapat tujuh inti King Tiger Pandawa Lima. Rencananya, Erlangga mengajak semua anggota inti untuk mendengarkan kronologi dari cerita Andhera siang tadi saat di sekolah.
Kelima pemuda SMA itu sudah menunggu kehadiran ratu harimau yang mereka miliki, yaitu Andhera dan Senja.
"Ini ada apa lagi Lang?" tanya Revan penasaran karena tadi Erlangga tak memberitahunya anak-anak yang lain pun sama halnya.
"Andhera punya dendam dalam hidupnya,"
Mereka yang asyik dengan dunianya sendiri kini mendekat kearah Erlangga dengan wajah serius untuk menunggu lanjutan ucapan dari Erlangga.
"Dia punya kakak, tapi kakaknya udah meninggal, dan meninggalnya karena kasus pelecehan seksual. Gue nggak tau kronologi pastinya, mangkanya gue ajak kalian kumpul biar semuanya jelas juga," jelas Erlangga membuat semuanya memijat pelipisnya.
"Parah banget kasusnya, pasti Andhera tertekan," timpal Revan sambil mengusap dadanya, pasalnya ia juga memiliki saudara perempuan, pikirannya kini terarah padanya.
"Bang Xares, Arlio, terus nambah lagi kakaknya Andhera. Nih... yang buat alur siapa sih, ribet banget hidup gue," gerutu Kai sambil menyilangkan tangannya di depan dadanya.
"Tau tuh, nih kayanya yang buat alur punya dendam sama kita. Udah tiga loh yang mati, curiga bentar lagi diantara kita ada yang nyusul," racau Zacky tak kalah kesalnya dengan Kai. Tentu saja mengundang geplakan dari Kai juga Revan karena ucapannya sangat berbahaya jika terdengar si pembuat alur.
"Nurut aja daripada dibunuh lo," sahut Jarvis dengan santai tapi dari lubuk hatinya yang paling dalam ia sangat tertekan.
Brakk
"Hayo...lagi pada gibahin author ya," pintu utama dibuka dengan kencang oleh Senja yang baru saja datang bersama Andhera.
"Cenayang lo?" tegur Kai sedikit kaget dengan suara pintu itu, juga kenapa Senja bisa tau? Padahal ia baru saja datang.
"Gue cepuin lo pada biar dibikin mati," timpal Senja sedikit menakut-nakuti mereka. "Lo yang mati duluan," Kai membalas ancaman Senja dengan emosinya juga.
"Udahlah, malah pada bahas mati! Ntar mati beneran nanges...." urai Revan menenangkan keduanya. "Wong kok ruet kabeh," gumamnya dengan sedikit senyuman manis di bibirnya namun pahit di hatinya.
"Andhera, duduk sini!" Andhera berjalan mendekati Erlangga, lalu mendudukkan dirinya di samping Erlangga.
"Kronologi kejadian kematiannya kakak lo gimana? Siapa tau kita ada saran,"tutur Erlangga.
Andhera menundukkan kepalanya sebisa mungkin ia bercerita kepada para anggota inti yang sedang berkumpul saat ini.
Flashback on
"Andhera ayo pulang," Sasya berusaha membujuk adiknya yang masih menggunakan seragam SMP itu untuk pulang ke rumah.
"Aku nggak akan pulang ke rumah kak, aku kecewa sama papa dan kak Sasya," Andhera tetap berjalan lurus diikuti dengan Sasya yang mengikutinya dari samping menggunakan motor maticnya, sambil berusaha membujuk adiknya itu.
"Bisa-bisanya kalian pergi bersama tanpa Andhera. Andhera ini masih bagian dari keluarga kalian nggak sih!?" Andhera kecewa dimana ia melihat Sasya dan Rangga pergi berbelanja di mall tanpa dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION | KING TIGER
Teen FictionGadis pemberani, gue suka gaya lo _______ "Aku itu cuma cewek lemah dan nggak bisa apa-apa." "Hey, nggak, lo itu cewek paling kuat yang pernah gue temuin" "Gue sayang banget sama lo, terusin aja kalau itu bisa buat lo seneng." _____ Kisah, Andhera...