23. Perkarapun Terjadi

33 4 0
                                    

⚠️⚠️WARNING!!⚠️⚠️
MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN. HARAP BIJAK DALAM MEMBACA. TIDAK UNTUK DITIRU.

*****

Sesuai dengan rencana Erlangga, kini Kai sedang memantau layar CCTV depan pintu utama markas King Tiger. Erlangga sengaja memasang CCTV tersembunyi sejak dulu, untuk berjaga-jaga agar tak ada barang yang hilang karena pencurian. Tak hanya depan di depan pintu halaman markas King Tiger juga dipenuhi dengan CCTV.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Erlangga dan lainnya berkumpul diruang tamu markas dan membuat suara gaduh hingga terdengar dari luar markas.

Tanpa sadar, ternyata benar. Kini Lery dan Sadewa memarkirkan motornya sedikit jauh dari area markas King Tiger. Mereka berjalan perlahan menuju pintu utama markas King Tiger. Kai yang sedari tadi memantau layar CCTV bersama Micky, kini sama-sama tersenyum smirk.

Micky bergegas mengambil handphonenya dan memberitahukan bahwa target mereka sudah datang. Erlangga memberikan kode untuk para anggota yang sedang berkumpul untuk segera membuat suara gaduh yang lebih keras.

"Gila Kevin kasian banget woe," ucap Vebra dengan nada yang tinggi.

"Nggak bisa nih kita diginiin bos," sela Greno.

"Oke, besuk kita balik serang Owlscar," teriak Senja ikut mengompori.

Sadewa dan Lery saling bertatapan melihat itu. Mereka dengan siap akan melaporkan pada Aleo.

"Yaudah besok anggota King Tiger kumpul jadi satu, jangan ada satupun yang nggak hadir untuk besok. Karena King Tiger harus menyaksikan tunduknya Owlscar," Erlangga membuat suasana semakin panas. Hingga emosi dua laki-laki di depan pintu itu sudah berada di ujung tanduk.

Kai memberitahukan kepada Erlangga bahwa dua anggota Owlscar itu sudah terlihat sangat emosi. Jarvis bangkit dari duduknya dan mengangguk percaya pada semua yang sedang berkumpul. Dengan cekatan ia membuka pintu utama itu dan mendapati dua laki-laki yang tak lain adalah Sadewa dan Lery yang sedang menguping pembicaraan.

Sadewa dan Lery sempat ingin melarikan diri, namun Jarvis dengan cekatan menarik bahu mereka dengan kasar. "Eis...mau kemana? Bilangin ke ketua lo, jangan jadi pengecut. Beraninya keroyokan? Laki bukan lo?" ucapan Jarvis membuat tangan Sadewa tergerak untuk memukulnya. Namun, kalah tekak dengan pergerakan yang Jarvis berikan saat menghindari pukulan itu malah Jarvis menendang perut Lery membuat pemuda itu jatuh tersungkur.

Tak terima dengan apa yang Jarvis lakukan pada Lery, Sadewa kembali ingin memukul wajah Jarvis namun tetap gagal. Kemampuan bela diri Jarvis memang sangat unggul, tenaganya lebih besar sekalipun dibandingkan dengan Erlangga. Maka dari itu Jarvis ingin menangani dua pria itu sendirian tanpa bantuan anggota yang lain. Tapi tetap saja anggota lain membantunya dari kejauhan.

Lery kembali bangkit dari jatuhnya dan melayangkan pukulan. Tapi, dengan cekatan Jarvis menangkis tangan Lery dan ia menggunakan lututnya untuk menendang perut Lery lalu melepaskannya dengan kasar Hingga Lery kembali terjatuh. Mereka bertiga sama-sama saling melayangkan pukulan demi pukulan, dan tangkisan demi tangkisan. Perkelahian itu tentu terekam oleh CCTV tersembunyi yang berada di halaman markas. Hingga puncak kekalahan Sadewa dan Lery terima. Jarvis menyugar rambutnya kebelakang seakan telah menyelesaikan tugasnya.

Jarvis mencekram kerah belakang kedua pemuda itu dan menyeretnya masuk ke dalam merkas King Tiger. "Nih...sampahnya," Jarvis melepaskan cengkraman itu dengan kasar.

"Tugas gue, sama Micky beres bos," Kai dan Micky datang dengan wajah yang terlihat puas.

"Sekarang kita pergi ke markas Owlscar, kita selesaikan malam ini!" raung Erlangga membuat sebagian anggota King Tiger pergi untuk mengambil motor masing-masing.

DANDELION | KING TIGER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang