. Jenguk .....

1.8K 200 9
                                    

"Gimana perasaan kamu Na?"

Nyonya Lee mengusap surai putranya dengan tatapan penuh kasih sayang. Jaemin yang baru saja sadar menggeleng pelan.

"Gapapa, cuma masih lemes aja" ucapnya tersenyum tipis.

"Kata Dokter setelah kamu sembuh dari Operasi ini, kesehatan kamu udah baik baik aja. Kamu bakalan jadi orang sehat seperti yang lain" Tuan Lee mencoba menghibur putra bungsunya tersebut.

"Um" Jaemin hanya mengangguk kecil.

"Makan dulu Na" Mark masuk dengan kantong berisi makanan di tangannya.

"Bubur pasti" tebak Jaemin menatap Mark. Mark yang mendengar tebakannya lantas tersenyum.

"Seratus buat lo" Jaemin langsung memutar matanya malas, sudah wajib bagi orang sakit untuk makan bubur pastinya.

Di sisi lain, Soobin memesan dua kotak bubur juga dua botol air mineral, saat pesanannya sudah di kemas dan dia hendak pergi setelah membayarnya sebuah seruan menghentikan gerakannya.

"Bang tiang!"

Dia berbalik menatap sosok yang sudah sangat dia kenal hingga sudah bosan rasanya untuk melihatnya berlari ke arahnya dengan remaja lain di belakangnya.

"Lo ngapain di sini?" Soobin mengerutkan alisnya, mengapa pula para krucuk ini datang ke Rumah Sakit?

"Hehe, gue nanya Bang Yeon, katanya lo di Rumah Sakit ini buat jagain Kak Jeno. Jadi kita mau jenguk!" Tanpa dosa Beomgyu menyengir lebar. Yang lain untuk meyakinkan mulai mengangguk satu persatu. Soobin melirik sosok sosok tinggi di belakang adiknya.

"Kenalin Bang, ini Chenle, Haruto, Kai, Jisung sama Taehyun" Beomgyu memperkenalkan teman temannya.

"Oh? Chenle sama Taehyun yang biasa ke rumah?" Beomgyu mengangguk.

"Udah lama gak main ke rumah kayanya"

"Hehe sorry Bang, kita sekarang sering main di luar daripada di rumah" ucap Chenle tertawa pelan. Soobin mengangguk mengerti.

"Kalian mau ikutan jenguk pacar gue?" Yang lain langsung mengangguk.

"Mau makan siang? Gue sama dia lagi mau makan siang. Kalian kalo mau makan juga beli sendiri. Kita ada di bangsal VIP 07, kalian nyusul aja" Soobin melambai berjalan pergi.

"Oke Bang!" Seru Beomgyu menarik teman temannya ke arah kantin untuk membeli makanan terlebih dahulu.

"Pacar Bang Soobin kaya gimana dah Gyu?" Taehyun bertanya dengan nada penasarannya.

"Bener, gue juga penasaran" angguk Jisung setuju.

"Pokoknya dia cantik, manis, imut, gemesin, lucu lagi! Intinya dia perfek banget dah, cocok sama Bang tiang" Beomgyu tanpa malu memuji muji calon Kakak iparnya dengan hidung menghadap ke langit.

"Bohai kagak Gyu?" Bisik Kai berbinar binar.

"Pala lo bohai! Dia cowo!" Beomgyu mengetuk kepala Kai dengan keras.

"HAH?!"

.

Pintu bangsal terbuka mengalihkan perhatian Jeno. Tak lama sosok tinggi masuk dengan kantong hitam di tangan kanannya.

"Lama?" Tanya nya Meletakkan belanjaan ke atas nakas. Jeno menggeleng.

"Gak lama" ucapnya tersenyum ringan.

"Oiya, Beomgyu datang sama temen temennya mau jenguk kamu. Gapapa?"

Sembari membuka bungkusan yang dia bawa, Soobin menceritakan tentang pertemuannya dengan adiknya di kantin Rumah Sakit. Jeno terlihat kaget mendengar bahwa Beomgyu datang untuk menjenguknya, padahal dirinya tak terlalu mengenal remaja tersebut. Apakah karna dia sekarang pacar dari Kakaknya?

"Gapapa, malah bagus gak sepi di sini" Jeno menggeleng tersenyum tipis. Soobin menghela nafas lega, dia takut Jeno akan menolak kunjungan karna terlalu lelah, kasian teman teman Beomgyu nantinya jika datang dengan sia sia.

"Bin..."

"Hum? Kenapa Sayang?" Soobin menoleh menatap Jeno menunggu Jeno untuk terus berbicara.

"Aku ngerepotin kamu?" Soobin tertegun sejenak mendengar pertanyaan tiba tiba Jeno.

"Maksud kamu apa hum? Aku gak pernah ngerasa kamu ngerepotin, jangan terlalu banyak pikiran. Ayo makan dulu"

Bagi Jeno Soobin selalu seperti ini semenjak mereka menjalin hubungan lebih dari sahabat ini, tak pernah sekalipun dia melihat Soobin mengeluhkan tentang sikapnya ataupun mengaturnya ini dan itu kecuali untuk kebaikannya. Sosok pria yang sangat tampan, perhatian dan sangat lembut ini... Jeno hampir tak berani memilikinya. Dia merasa merugikan para perempuan yang ingin mendapatkan Soobin.

Saat Soobin tersenyum senang, sebuah dimple akan muncul di wajahnya, itu manis. Tapi dia paling menyukai wajah penuh kasihnya, mungkin dia sedikit egois tapi dia tak ingin melepaskan Soobin jika begini.

Setapak demi setapak jalan cinta ini dia lalui, semakin lancar jalannya, semakin khawatir dirinya. Dia takut hasil akhirnya tak akan sesuai ekspektasi nya sama sekali.

"Sayang...? Kok bengong? Ayo buka mulutnya" alis Soobin berkerut bingung melihat kekasihnya tersebut terlihat sedang melamun. Jeno tersadar buru buru membuka mulutnya menerima suapan Soobin.

Tak perlu waktu lama sampai sebuah ketukan terdengar.

"Masuk!"

Pintu bangsal terbuka memperlihatkan para remaja berperawakan tinggi yang satu persatu memasuki ruangan. Melihat banyaknya orang yang datang, mau tak mau Jeno tertegun. Mengapa banyak sekali?

"Banyak banget" gumam Jeno tercengang. Walau hanya 5 orang, tapi itu sudah memenuhi bangsalnya.

"Ahai! Alo Kak Jen! Gimana Kak? Sakit gak?" Tanpa sadar Jeno menggeleng mendengar pertanyaan Beomgyu.

"Syukur deh kalo gitu. Maaf ya Kak gue bawa temen, yang pucet itu Chenle, terus Kai, Jisung, sama Taehyun. Abain aja mereka" Beomgyu sudah mulai mengoceh di hadapan Jeno tanpa rasa canggung atau malu sama sekali. Soobin yang mendengarnya hanya dapat mengerutkan kening.

"Makasih kalian udah mau jenguk. Sebenernya kecepetan ini jenguknya, tapi gapapa" Jeno terkekeh pelan agar tak menarik jahitannya.

"Ehehe" Beomgyu hanya menyengir lebar.

"Halo Kak, gue Jisung. Btw cepet sembuh Kak!" Sapa Jisung meletakkan sebuah pot tanaman kecil ke atas meja di dekat jendela. Jeno sedikit terdiam melihat apa yang di bawa remaja tersebut, lagipula dia bukannya ingin tinggal di sini mengapa harus membawa tanaman?

"Biar udara seger kak" celetuk Jisung mungkin menyadari fikirannya karna tak mendapat tanggapan sama sekali.

"Ah, makasih Ji" angguk Jeno. Jisung hanya tersenyum membalasnya.

"Kak ini gue bawain buah buahan paling mahal, kalo gak enak bilang aja, ntar gue beliin yang lebih mahal lagi" Chenle menyerahkan bingkisan buah buahan pada Soobin untuk membiarkannya meletakkannya ke atas nakas.

Jeno & yg lain : "..."

"E... Makasih Chenle, maaf ngerepotin" Jeno menjadi tak enak.

"Gapapa Kak, gak perlu sungkan" geleng Chenle dengan wajah puasnya.

"Gue gak bawa apa apa nih, gapapa kah?" Kai mengerutkan alisnya saat melihat teman temannya semua membawa oleh oleh tangan, mengapa tak ada yang memberitahunya untuk membawanya?

"Kasian, nih liat gue bawa bakpia beli dari pabriknya langsung!" Taehyun dengan bangga menenteng bawaannya di hadapan semua orang.

Jeno & all again : "..."

"Oke oke, makasih kalian udah bawa hal hal ini. Sekarang Kak Jeno mau makan dulu, sana sibuk sendiri" sela Soobin membubarkan kerumunan, dia saja pusing mendengar ocehan para remaja tersebut, apalagi Jeno yang sedang sakit.

"Ck, sombong amat!" Koor kelimanya sinis.

Jeno & Soobin : "..."






Yoitttt

See u gaesss~

Circle Of Destiny ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang