02 - Kabur Bersama Bos

450 29 0
                                    

Bab 02 - Kabur Bersama Bos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 02 - Kabur Bersama Bos

Devan dan Silva sudah pulang beberapa waktu lalu. Keduanya batal menghadiri pernikahan Adimas yang akan dimulai 15 menit lagi.

Sempat ada keributan di antara Devan dan Silva, hingga membuat dua staf yang hendak memperbaiki lift kesusahan menenangkannya. Tak lama setelah itu, Silva memutuskan untuk pergi meninggalkan hotel diikuti Devan yang terus mengejarnya.

Kini, Anna terlihat berdiri di sudut ruangan seorang diri, merutuki kebodohannya beberapa waktu lalu.

"Anna!" seru Hanin, perempuan itu menghampiri Anna dengan wajah khawatir. "Kamu nggak pa-pa? Apa ada yang luka? Aku denger kamu habis kejebak di lift. Bener?" tanyanya.

Anna mengangguk. "Aku bodoh banget, Han," ucap Anna, menatap lesu wajah Hanin.

"Ann ... maafin aku, ini gara-gara aku nyuruh kamu bawain buket bunga ke sini. Andai aja aku nggak nyuruh kamu datang, kejadian kayak gini nggak akan terjadi. Kamu pasti trauma banget kejebak di lift. Aku juga denger kalau yang kejebak itu cuma dua orang. Kamu sama satu laki-laki, apa jangan-jangan ... dia habis macam-macam sama kamu? Mana orangnya? Biar aku hajar dia sampai habis!" ujar Hanin menggebu-gebu.

"Bukan itu, Han. Masalahnya itu ...." Anna menceritakan semua kejadian yang tadi dialaminya.

"Huh? Devan hampir cium kamu?"

"Ssst ... cuma hampir. Udah, ya, jangan dibahas. Aku nyesel banget, Han. Aku juga ngerasa bersalah sama Silva."

"Di sini aku yang paling ngerasa bersalah sama kamu, Ann. Tapi udahlah, jangan terlalu dipikirkan. Mending kamu cepetan pulang, istirahat, tenangin pikiran kamu dulu. Nanti kalau acara pernikahan Pak Adi selesai aku langsung ke apartemen kamu."

"Kamu nggak perlu khawatirin aku. Aku udah ngerasa mendingan, kok. Terima kasih, ya."

"Jangan ucapin makasih ke aku, Ann. Aku salah sama kamu, aku yang harusnya minta maaf ke kamu."

Anna menarik napas dalam. "Aku pulang dulu, Han."

Hanin mengangguk. "Hati-hati di jalan. Lewat lift yang di sebelah kanan aja, ya. Lift yang tadi masih dalam perbaikan."

"Iya."

***

Anna baru saja membuka pintu mobilnya, hingga tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil namanya.

"ANNA, TUNGGU!" teriak Adimas, lalu berlari menghampiri Anna.

"Pak Adi? Sore, Pak. Ada yang perlu saya bantu?"

"Saya ada tugas buat kamu."

Anna mengernyitkan dahi. Kenapa, sih, harus ketemu sama Pak Adi di situasi kayak gini? Di luar kantor-pun masih aja suka merintah! gerutu Anna dalam hati. "Tugas apa, Pak?"

My Perfect Boss [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang