05 - Diterpa Gosip

332 24 0
                                    

Bab 05 - Diterpa Gosip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 05 - Diterpa Gosip

"Pagi, Han. Tumben masuk pagi-pagi banget," cuit Anna yang baru saja sampai di kantor.

Hanin menarik napas dalam, lalu mengembuskannya dengan kasar. Hanin yang masih sibuk dengan layar monitor, lantas menyahut, "Belum pulang dari kemarin. Lembur aku tuh."

"Lembur? Bukannya kemarin kamu ada acara di luar kota? Emang nggak jadi?"

"Diundur. Anak dari klien-ku lagi sakit. Acara diubah besok lusa. Karena besok aku mau refreshing otak, jadi sekalian aja tugasnya aku kerjakan hari ini."

"Emang acara apa?"

"Ulang tahun anaknya. Tapi untungnya klien kali ini nggak rempong, sih. Dia oke-oke aja sama konsekuensinya."

Anna mengangguk mengerti.

"Oh ya, Ann. Denger-denger, waktu acara pernikahannya gebetanmu, tim EO-mu dapat tambahan sepuluh personel dari Pak Adi, ya?" tanya Hanin, seraya merubah posisi duduknya menghadap Anna.

"Ah, itu ... iya, Han. Kamu tahu dari mana?"

"Dari anak-anak yang lain. Tapi kok bisa kamu dapat tambahan personel?"

"Em ... cuma kali itu doang, kok. Soalnya Pak Adi tahu kalau acara Devan diajukan mendadak. Jadi Pak Adi menyuruh tim lain gabung dan bagi tugas."

"Pak Adi kok bisa tahu kalau acara Devan diajukan? Beliau tahu dari mana? Siapa yang ngasih tahu?"

Anna menaikkan kedua bahunya sebagai jawaban. Ia tidak mungkin memberi tahu Hanin yang sebenarnya.

"Nggak tahu? Jadi bukan kamu yang ngasih tahu? Lalu Pak Adi tahu dari mana? Apaㅡ"

"Apa, sih? Udah, nggak usah dipikirin," potong Anna.

"Eh, aku penasaran loh. Sebenarnya Pak Adi tahu dari mana?"

"Nggak usah dipikirin, Han. Toh, kejadiannya juga sudah lewat."

"Oke, oke." Hanin mengangguk patuh. "Besok nonton ke bioskop, yuk!"

"Besok? Emang ada film apa?"

"Film horor kesukaanku. Besok giliran yang season duanya. Hehe." Hanin meringis.

"Ih, kamu ya! Pas nontonnya sih masih aman-aman aja. Tapi, nanti setelah nonton jadi kebayang-bayang malah bikin parno. Ah, aku nggak mau, ah!"

"Hiiih ... Anna nggak seru, ih. Tapi aku kepengen banget, lo! Temenin napa?"

My Perfect Boss [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang