Bab 04 - Perhatian
Sejenak Anna menikmati pelukan dari Adimas, hingga beberapa detik kemudian ia menyadari, bahwa ia sudah terlalu bertindak jauh terhadap atasannya itu.
Anna melepas pelukan dengan cepat. "Ah, maaf, Pak Adi. Saya benar-benar minta maaf sudah bertindak tidak sopan terhadap Bapak."
Sebelah alis Adimas terangkat, seakan tidak setuju dengan ucapan Anna barusan. "Apa menangis termasuk tindakan yang tidak sopan?" tanyanya. "Saya nggak masalah kalau kamu mau menangis sepuasnya di pundak saya."
Anna terdiam. Sungguh, ia tidak akan melakukan hal bodoh itu lagi meskipun Adimas menawarkan.
"Lebih baik kamu istirahat saja di tempat tidur kamu. Saya mau duduk di sini saja."
Anna menggeleng. Ia kemudian berkata, "Pak, saya harus menghubungi pihak Hotel Sakti, karena acara klien saya diajukan jadi besok sore."
Adimas berpikir sejenak. Tak butuh waktu lama, ia menjawab, "Nggak usah khawatir. Besok pagi saya sendiri yang akan bilang ke pihak hotel. Kebetulan hotel itu milik kerabat dekat saya. Semoga saya bisa sedikit membantu kamu."
Mata Anna berkaca-kaca, ia begitu terharu dan senang karena Adimas sendiri yang akan turun tangan membantunya. Baru kali ini aku melihat Pak Adi perhatian. Aku jadi merasa kalau Pak Adi itu malaikat penyelamat yang sengaja diturunkan dari langit untuk membantuku, gumamnya dalam hati.
"Sudah lega, kan? Istirahat aja dulu. Jangan lupa kabarin Hanin kalau kamu nggak jadi tidur di apartemennya."
"Baik, Pak."
***
Pagi telah tiba, pihak hotel mempersilakan tim EO Anna untuk mempersiapkan dan melaksanakan acara di Hotel Sakti sore hari nanti. Ternyata Adimas menepati janjinya, ia bahkan mengirimkan sepuluh personel tambahan untuk membantu Anna dan timnya. Sesuatu yang bisa dibilang cukup berlebihan.
Malam hari seusai acara pernikahan Devan dan Silva selesai, Anna kemudian bergegas menemui tim EO yang sudah menunggunya.
"Gimana acara kali ini? Nggak ada masalah 'kan? Ada komplen dari klien kita, nggak?" tanya Anna.
Ryan yang mendengar suara Anna lantas berlari menghampiri perempuan itu. Dengan wajah sumringah ia berkata, "Syukurlah, Ann. Acaranya benar-benar sukses. Ternyata pernikahan klien kita kali ini banyak banget sponsornya. Dan beberapa sponsor tertarik dengan tema yang kita buat. Ada juga sponsor yang mengajak kerja sama dengan tim EO kita."
"Syukurlah. Saya senang banget dengernya. Nanti kita lanjut obrolan di grup chat kita, ya." Anna berujar. "Em ... ngomong-ngomong, barang-barang semuanya sudah diamankan 'kan?" imbuhnya.
"Sudah, Mbak. Semua sudah aman terkendali." Fani menimpali.
"Oke. Karena semua laporan sudah selesai, dan sudah sukses, sekarang waktunya kita pulang, istirahat di rumah masing-masing. Terima kasih atas kerja keras kalian hari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boss [END]
RomanceAnna, seorang perempuan yang bekerja sebagai event planner harus merasakan patah hati tatkala lelaki yang diam-diam ia taksir ternyata sudah memiliki calon pendamping dan akan segera melaksanakan pernikahan. Sialnya, Anna-lah yang harus terju...