03 ; Bertemu para siluman iblis

23.5K 2.4K 157
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, yang artinya ini adalah waktu keluarga Alister makan bersama.

Bila Lingga yang dulu selalu berdiam diri di kamar dan melewatkan makan malam karena takut nanti ayah dan kakak nya marah, maka Lingga yang berjiwa Hara akan turun kebawah, bukan untuk makan malam bersama, namun hanya untuk menunjukkan perubahan pada dirinya saja.

'Hari ini gw mau lihat, separah apa mereka sama Lingga' ucap Hara atau Lingga dalam hati.

Lingga membuka pintu kamar nya, lalu berjalan ke arah tangga untuk menuju ke meja makan, se tahunya meja makan terletak di lantai satu lumayan dekat dengan ruang keluarga dan ruang tamu.

Lingga menuruni tangga dan berjalan pelan menuju dapur, kedatangan Lingga yang tidak diduga itu membuat para maid maupun penjaga terkejut.

"Siapa yang mengizinkan mu untuk makan bersama?" Sarkas Darel dengan tatapan jijik yang diarahkan untuk Lingga.

Lingga memutar bola mata nya malas "Siapa juga yang mau makan bersama? Orang gw mau ngambil makanan di dapur, jadi orang gak usah kepede an deh" sewot Lingga.

Darel yang melihat gaya bicara Lingga terkejut namun berusaha ia tutupi, Darel dengan emosi menarik kerah baju milik Lingga.

Darel menatap tajam ke arah mata Lingga berharap Lingga ketakutan, namun itu hanya akan dilakukan oleh Lingga yang dulu, raga Lingga yang sudah dimiliki oleh Hara tentu saja tidak mau kalah, ia membalas tatapan Darel dengan tatapan tak kalah tajam, membuat Darel tersentak dengan tatapan itu.

"Jaga sopan santun lu bocah sialan" tekan Darel.

Lingga menyunggingkan bibir nya ke atas lalu membalas dengan mencengkram kerah baju milik Darel.

"Emang sopan menurut lu kayak apa? Yang gw tau sih sopan versi lu itu nyiksa orang ya, apa perlu gw nyiksa lu" balas Lingga diselingi kekehan pelan.

Darel mangertakkan gigi nya emosi, ia ingin memukul Lingga namun diurung kan karena panggilan dari Alesya.

"K-kak udah, kasian nanti Lingga nya" lirih Alesya kepada Darel disertai wajah memelas.

Darel dengan terpaksa melepaskan kerah baju milik Lingga, lalu membelai sayang rambut Alesya.

"Iya sayang, maafin kakak ya, kamu memang adik kakak yang baik" ucap Darel dengan nada yang lembut namun malah membuat Lingga ingin muntah.

Lingga yang muak melihat keluarga ajaib ini, berjalan ke arah dapur untuk menemui koki disana.

Lingga meminta untuk dibuatkan makanan, namun para koki hanya diam mengabaikan permintaan Lingga, membuat Lingga kesal sehingga ia langsung menerobos masuk ke dapur lalu memasak untuk dirinya sendiri.

'Nasib nasib, gini nih jadi anak buangan, sama sekali kagak ada harga dirinya gw' gerutu Lingga yang masih melanjutkan memasak nya.

Aroma masakan Lingga sampai tercium oleh keluarga nya, aroma nya sangat harum dan enak membuat siapa saja yang mencium nya ingin mencicipi langsung hasil masakan tersebut.

Alesya yang menginginkan makanan itu mengaduh pada ayah nya "ayah, Alesya mau makanan ini, aroma nya enak Alesya mau"

Alesya membujuk ayah nya dengan menunjukkan wajah imut membuat kepala keluarga Alister itu luluh.

"Iya, biar ayah katakan ke para koki ya" jawab tuan Alister yang langsung diangguki oleh Alesya.

"Darel kamu mau juga?" Tanya tuan Alister dan juga diangguki oleh Darel.

Saat tuan Alister akan menuju dapur, Lingga keluar dengan membawa sepiring berisi makanan, yang aroma nya tidak main main, membuat orang orang disekitarnya ngiler.

Prontagonis Or Antagonis? {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang