Lingga membuka mata nya pelan, ia meraba raba handphone dimeja samping kasur.
Setelah mendapati handphone ditangan nya, Lingga menyalakan handphone tersebut guna melihat jam yang tertera pada handphone.
Di sana jam menunjuk kan pukul empat pagi, mau tidur lagi tapi Lingga sudah tidak mengantuk.
Lagian badan nya sekarang sudah sehat secara rohani dan jasmani, entah kenapa mood nya sekarang sangat baik, apa mungkin nanti akan ada keberuntungan yang akan menghampirinya? Yaaaa semoga saja.
"Pagi pagi gini mandi dulu enak kali ya, biar seger gitu, gak kayak orang orang yang males mandi, bukan nya bangun malah lanjut tidur karena masih pagi" gumam Lingga pelan.
Lingga berjalan ke arah kamar mandi, sebelum itu ia menyiapkan seragam sekolah nya dan mengambil handuk untuk mandi.
Setelah mandi, Lingga bersiap siap untuk pergi ke sekolah, lagian jam sudah menunjukkan pukul lima pagi.
Lingga turun kebawah, disana ia ingin memasak sendiri, namun diurungkan karena kehadiran Haris.
"Pagi tuan muda" sapa Haris sopan.
"Pagi juga Haris, jangan panggil tuan muda dong, panggil aja Lingga" ujar Lingga sembari tersenyum.
Haris menggaruk tengkuk nya " tapi itu tidak sopan"
Lingga melengkung kan bibir nya kebawah dan menatap Haris kesal.
"Pokok nya panggil aku Lingga, atau Lingga gak mau temenan sama Haris lagi" ancam Lingga dengan berpura pura kesal.
Haris sendiri kalang kabut mendengar ucapan Lingga, ia tidak mau dibenci oleh Lingga bagaimanapun Haris sudah menganggap Lingga sebagai salah satu hal yang paling penting dihidup nya.
"Iya, maaf ya tu-Lingga" ujar Haris lembut.
Lingga tersenyum lebar mendengar ucapan Haris.
"Haris mau makan, Lingga laper" rengek Lingga kepada Haris, entah kenapa kalau didekat pemuda itu Lingga menjadi sangat manja.
"Yasudah saya akan masakin makanan buat Lingga, anda duduk saja disana" ujar Haris yang kemudian masuk ke dapur untuk memasak makanan.
Lingga duduk dikursi ruang makan, menunggu Haris yang memasak makanan untuk nya.
Selang beberapa menit, Haris sudah keluar dari dapur dengan membawa sepiring makanan.
Lingga menatap Haris dengan semangat, piring sudah diletakkan didepan nya.
"Wahh nasi goreng, Haris tau makanan kesukaan Lingga" binar Lingga menatap sepiring nasi goreng dihadapan nya.
Haris tersenyum tipis, bukan dia saja, namun semua orang yang dirumah ini tau makanan favorit Lingga, lantaran Lingga yang dulu selalu menanyakan apakah ada sisa nasi goreng yang bisa ia makan.
"Pasti saya tau, silakan dimakan"
Lingga memakan nasi goreng tersebut dengan nikmat, menurut nya makanan paling enak didunia adalah nasi goreng, walau rasanya amburadul kayak hambar, keasinan, terlalu pedas, itu semua bukan masalah bagi Lingga, baginya yang namanya nasi goreng akan selalu enak dilidah.
Saat Lingga menikmati nasi goreng buatan Haris, tuan Alister, Darel dan Alesya turun ke bawah.
Lingga sedikit jengkel melihat mereka, namun tetap melanjutkan acara sarapan nya.
"Lingga kok sarapan duluan" ujar Alesya dengan wajah polos nya.
"Harus nya Lingga nunggu ayah sama abang, Lingga ndak tau sopan santun ya" lanjut Alesya dengan mengerucut kan bibir nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/329749682-288-k772801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Prontagonis Or Antagonis? {REVISI}
Novela JuvenilBagaimana jadinya bila seorang penulis novel masuk ke dalam cerita yang dia buat sendiri, bahkan menjadi karakter yang tidak pernah ia ciptakan dalam cerita tersebut. • • • • • WARNING ⚠️ ×MENGANDUNG KEKERASAN DAN KATA KATA KASAR ×TYPO BERTEBARAN ×P...