Zeo akhirnya sampai dirumah kediaman Alister, ia melihat banyak motor terparkir yang artinya Darel membawa anggota geng Bruiser ke rumah.
Zeo memasang wajah santai, ia harus kelihatan seperti biasa, bisa salah kaprah nanti kalau dia masuk langsung mukul orang.
Seperti nya Zeo lupa akan darah yang berada dibaju, tangan juga wajah nya.
Zeo masuk ke dalam rumah dengan santai, sampai Alesya berteriak histeris.
"Aaaa Lingga berdarah" teriak Alesya panik.
Darel dan anggota Bruiser lainnya menoleh ke arah Lingga yang menatap mereka malas.
Yang paling terkejut diantara mereka adalah Keano, entah kenapa ia takut Lingga kenapa napa.
"Ling lu gak kenapa napa kan?" Tanya Keano khawatir.
"Gak papa kok, ini juga bukan darah Lingga" jawab Lingga santai.
Darel menaikkan sebelah alisnya, bukan darah Lingga? Terus itu darah siapa.
"Yaudah Lingga ke kamar dulu ya kak" Lingga atau lebih tepatnya Zeo tersenyum manis kepada orang orang disana.
"Lingga berantem?" Tanya Alesya yang dimana membuat Zeo jengkel sendiri.
"Iya, memang salah ya" jawab Zeo yang masih mengontrol emosi nya.
Masalah nya Alesya tuh cewek, takut nya salah gebug nanti mati dia, bisa bisa Lingga ngambek setahun.
"Kenapa lu berantem" ujar Keano dengan nada sedikit membentak, entah kenapa dirinya khawatir padahal dekat dengan Lingga saja tidak.
"Biasa anak muda" jawab Zeo malas.
Darel berdecih pelan mendengar jawaban Lingga(Zeo).
"Dasar anak liar" ejek Darel.
Zeo memicingkan mata nya kesal.
"Maksud lu apaan?"
"Bener kan lu anak liar, gak punya aturan" sarkas Darel.
Zeo mengepalkan tangan nya kuat, sepertinya pemuda itu sudah siap untuk bertemu sang pencipta.
"Darel!" Bentak Keano tidak terima Lingga diejek begitu.
"Kenapa? Yang gw katakan bener kok" balas Darel angkuh.
Atha melirik ke arah Lingga, seperti ada sesuatu yang tidak beres tentang remaja itu, apalagi warna bola matanya yang merah? Eh Atha baru sadar warna bola mata Lingga berbeda dari saat ia pertama kali bertemu dengan nya.
Atha terus melihat gerak gerik Lingga sampai....
"REL AWAS!" Atha berlari ke arah Darel dan mendorongnya untuk menjauh dari tempat ia berdiri.
PRANG!!!
Suara pecah terdengar dari vas bunga yang baru dilempar oleh Lingga(Zeo).
Mereka mematung menatap ke arah Lingga yang menatap Darel dengan tatapan tajam dan aura membunuh yang kental.
Lingga mengusak kasar rambut nya sendiri dan menunjuk ke arah Atha.
"LU, GARA GARA LU LEMPARAN GW GAK KENA BANGKE" Teriak Lingga(Zeo) dengan tatapan tajam penuh kebencian.
"LU MAU BUNUH GW HAH" bentak Darel yang masih syok.
"Punya mata gak! Udah jelas jelas keliatan kalo gw mau nyelakain lu" jawab Lingga(Zeo) sembari menenangkan emosi nya, pokok nya dia tidak boleh gegabah.
"Ada apa ini" seru tuan Alister yang baru pulang dan melihat keadaan rumah yang lumayan kacau.
"Ayaaah" teriak Alesya sembari berlari kecil menghampiri tuan Alister.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prontagonis Or Antagonis? {REVISI}
Roman pour AdolescentsBagaimana jadinya bila seorang penulis novel masuk ke dalam cerita yang dia buat sendiri, bahkan menjadi karakter yang tidak pernah ia ciptakan dalam cerita tersebut. • • • • • WARNING ⚠️ ×MENGANDUNG KEKERASAN DAN KATA KATA KASAR ×TYPO BERTEBARAN ×P...