Bel istirahat berbunyi, murid murid segera keluar dari kelas mereka masing masing, tidak bisa dipungkiri kalau raut wajah mereka terlihat berseri seri.
Lain hal nya dengan Lingga, yang sekarang nampak kesal lantaran Rafey yang tidak ada hentinya berbicara kepada nya.
Rafey terus berbicara tentang keseharian nya, keluarga nya, apa yang ia benci dan ia suka, teman teman nya, pokok nya Rafey sama sekali tidak berhenti mengoceh.
Hal tersebut membuat Lingga pening sendiri, ia jadi ragu apakah ini benar benar Rafey si antagonis dalam cerita yang ia buat.
Setelah jalan kaki yang membuat Lingga hampir gila, mereka akhirnya sampai juga dikantin membuat Lingga bersyukur karena itu, kan dirinya tidak perlu mendengar celotehan random dari Rafey.
"Ling, kita duduk disana yuk, masih kosong tuh" ajak Rafey tanpa basa basi langsung menarik Lingga untuk mengisi meja yang kosong, takut keburu diambil orang lain.
Rafey menduduk kan Lingga dikursi.
"Lu mau pesen apa? Biar gw pesenin sini" tawar Rafey dengan senyum lebar.
"Nasi goreng jamur sama es jeruk" balas Lingga.
Rafey menangguk dan berlalu meninggalkan Lingga untuk memesan makanan.
"Lah kan gw belum ngasih uang nya, ntar aja deh kalo dia udah balik" gumam Lingga pelan.
Lingga sedang menunggu sembari melihat ke luar jendela, tiba tiba ia dikejutkan dengan kedatangan seseorang.
"Hai Ling" sapa orang tersebut yang ternyata adalah Vindra.
Lingga menoleh ke arah Vindra, ia melihat wajah Vindra yang menyilaukan dengan senyuman khas nya saat bertemu dirinya.
"Kenapa?" Tanya Lingga.
"Gak papa, kebetulan aja gw ke kantin terus ternyata ngeliat lu disini, ya udah gw samperin deh" jawab Vindra yang nada nya sangat menggambarkan keceriaan.
Lingga mengangguk samar mendengar penjelasan Vindra.
Tidak lama Rafey datang dengan makanan ditangan nya, ia menatap Vindra dengan pandangan tidak suka.
"Ngapain lu disini?" Tanya Rafey dengan nada yang terkesan datar berbeda saat tadi dirinya berbicara pada Lingga.
Vindra menatap Rafey tersenyum, sebuah senyum manis namun terkesan seperti ejekan.
"Kamu nanya aku ngapain disini~ kamu bertanya tanya~" jawab Vindra diselingi candaan seperti yang ia lihat divideo toktok.
Rafey kesal? Tentu saja, namun mengingat ada Lingga disini ia harus sebisa mungkin menahan amarah nya, ia tidak mau memperlihatkan sisi gelap nya pada Lingga, takut kalau nanti Lingga akan menjauhi nya.
Vindra sendiri menatap Rafey heran 'tumben nih anak gak nge bogem gw, biasanya kalo udah emosi dia bisa mukul korban nya sampek masuk rumah sakit' monolog Vindra dalam hati.
"Kalian kenapa?" Tanya Lingga kepada kedua teman nya, ehhh... kayak nya belum dianggep teman sih.
"Gak papa Ling, ini makanan sama minuman lu, gw yang traktir loh" jawab Rafey yang sekarang sudah mengubah raut wajah nya menjadi berseri seri bahagia.
Vindra terkejut melihat perubahan yang tidak masuk akal itu "wah bisa langsung berubah gitu ya" gumam Vindra pelan.
Lingga yang merasa Vindra mengatakan sesuatu, menatap Vindra dengan pandangan bertanya.
"Lu ada ngomong Vin?"
Vindra menoleh kan atensinya pada Lingga dan menggeleng pelan sembari mengeluarkan senyuman tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prontagonis Or Antagonis? {REVISI}
Fiksi RemajaBagaimana jadinya bila seorang penulis novel masuk ke dalam cerita yang dia buat sendiri, bahkan menjadi karakter yang tidak pernah ia ciptakan dalam cerita tersebut. • • • • • WARNING ⚠️ ×MENGANDUNG KEKERASAN DAN KATA KATA KASAR ×TYPO BERTEBARAN ×P...