Lingga sekarang sedang duduk dikantin, melihat kanan dan kiri sembari memakan bakso yang sudah dipesankan Rafey.
"Ngeliatin apa?" Tanya Rafey penasaran.
Lingga menatap Rafey lalu menghela nafas nya pelan.
"Gak papa, cuma lagi bosen aja" jawab Lingga pelan.
Jujur diri nya sekarang benar benar bosan, apa tidak ada gitu yang menarik.
Seakan tuhan mengabulkan doa Lingga, tiba tiba dari arah pintu kantin, datang Arsen dkk dan Winda yang berada disamping Arsen.
Bersamaan dengan itu Darel dkk juga sudah datang termasuk Alesya yang menggandeng tangan kakak nya.
'Emezing doa gw terkabul' batin Lingga senang, tidak bisa ia pungkiri dirinya merasa tidak sabar dengan drama yang akan terjadi nanti.
'Sialan gw lupa alur nya gimana, padahal gw sendiri yang buat, gak papa lah liat dulu, sapa tau nanti ingat' Lingga membatin, merutuki dirinya yang lupa dengan alur cerita yang ia buat sendiri, maklum kebanyakan cerita.
Rafey menatap Lingga penasaran, kenapa pandangan Lingga tidak lepas dari dua geng tersebut, karena kepo, Rafey memutuskan untuk memperhatikan juga.
Di sana terlihat Arsen dkk yang ingin memesan makanan begitu pula dengan Darel dkk.
Tanpa sengaja, atau sengaja? Alesya tersandung yang entah tidak tau tersandung apa.
Dengan sigap Arsen menangkap tubuh Alesya agar tidak terjatuh, mereka saling menatap satu sama lain, waw romantis ya.
Lingga hampir tersedak pentol karena melihat Alesya yang terjatuh.
"Buset, tuh cewek kesandung apaan, batu ghoib kali ya" gumam Lingga yang masih bisa didengar oleh Rafey.
Wajah Alesya memerah karena malu menambah kesan imut pada dirinya, membuat Arsen sendikit terpana, sedikit ya.
Darel yang emosi adek kesayangan nya dipegang pegang, langsung menarik Alesya.
"Ihhh abang, Alesya kaget tauk" kesal Alesya sembari mengembungkan pipi nya.
"Sama adek sendiri kok kasar" gumam Arsen dan masih bisa didengar oleh Darel.
"Heh apa maksud lu, gw malahan gak mau adek gw disentuh sama orang gak jelas kayak lu" teriak Darel emosi, kayak nya Darel lupa kalau didepan nya ini adalah Arsen ketua dari geng Aodra.
"Stop, ndak usah berantem, Alesya ndak suka" Alesya menyilangkan tangan nya dengan bibir yang ia lengkungan kan ke bawah, membuat orang orang memekik gemas.
"Gak berantem kok" ujar Arsen sembari tangan nya mengelus pelan rambut Alesya, seperti nya mulai luluh dengan sikap lucu Alesya.
Darel menyentak tangan Arsen.
"Gak usah pegang pegang adek gw" marah Darel melihat Arsen yang sokab sama Alesya.
Di sisi lain Lingga menatap Winda dengan tatapan kasihan, Arsen lebih memilih memperhatikan Alesya ketimbang Winda yang notebenya adalah tunangan dari Arsen.
Entah dorongan dari mana atau dirinya yang tidak tega, Lingga memanggil Winda dengan suara lantang.
"WINDA" panggil Lingga dengan suara lantang, membuat atensi para murid tertuju ke Lingga.
Winda menatap ke arah orang yang memanggilnya, ternyata itu Lingga, dengan wajah senang Winda menghampiri meja dimana Lingga dan Rafey duduk.
Rafey menaikkan alis nya sebelah, sejak kapan Lingga punya teman lain? Tidak bilang lagi sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prontagonis Or Antagonis? {REVISI}
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya bila seorang penulis novel masuk ke dalam cerita yang dia buat sendiri, bahkan menjadi karakter yang tidak pernah ia ciptakan dalam cerita tersebut. • • • • • WARNING ⚠️ ×MENGANDUNG KEKERASAN DAN KATA KATA KASAR ×TYPO BERTEBARAN ×P...