Touring

2.7K 101 0
                                        

Hari ini, hari dimana Elang dan Legirl disatukan. Mereka membagikan beberapa bantuan bahan pangan untuk masyarakat.

Setelah selesai, mereka melanjutkan perjalanan menuju Villa di puncak. Hari menjelang magrib, mereka beristirahat untuk sholat terlebih dahulu bagi yang islam. Dan setelah itu mencari makan malam.

Mereka tiba di salah satu angkringan, beristirahat dan mengisi perut disana. Ayezha terlihat murung, karena kejadian tadi malam, ia masih terus memikirkan itu.

Caca menegur Ayezha yang duduk di depannya, "Ca kenapa si? harusnya happy ni hiling hiling" tanyanya.

"Iya bu bos ini diem aja daritadi" lanjut Sakti.

Ayezha membuyarkan lamunannya, "Ga gapapa gue. Sorry ya mood gue gatau tempat"

"Masih mikirin yang semalem?" bisik Gavin.

"Jangan dibahas disini, gue gamau mood gue nambah ancur" jawab Ayezha.

"Weh daripada sunyi gua punya tebak tebakan!" kata Varo.

"Ikan ikan apa yang receh?" lanjutnya.

"Ikan lo!" jawab Gabriella.

Varo menggeleng, "Salah! ikan piranhahahaha"

"Hahaha lucu" tebak tebakan Varo yang garing, diakhiri tonyoran dari Bara.

"Kira-kira abis ini ada yang cinlok ga ya" ucap Felisya seketika.

"Kayaknya si ada" jawab Sakti spontan.

"Siapa?" tanya Wulan.

"Gue sama Gab" Jawaban dari Sakti, membuat Gabriella merinding dibuatnya.

"Mit amit, Sak"

Setelah selesai makan malam, mereka melanjutkan perjalanan. Untuk masalah yang tadinya ada yang mengendarai mobil gajadi guys. Karena barang-barang nya sedikit bisa dibawa dengan tas masing-masing.

Menikmati suasana puncak di malam hari, membuat Ayezha melupakan masalahnya sejenak.

Gavin sesekali menoleh kebelakang, keperempuan yang ada di jok belakangnya "Cantik" gumamnya.

Ayezha yang mendengar itu langsung meledek Gavin, "Cie cie muji cantik"

"Dih, gua muji nenek nenek yang lewat tadi"

"Dih orang ini jalan raya, mana ada nenek nenek lewat. Malem malem lagi, jangan-jangan lo muji setan ya?" balas wanita itu.

Ia menoleh kanan kiri dan belakang yang  terisi oleh pengendara dan anak anak gengnya, tidak ada nenek nenek yang lewat "Nah kan, Vin. Ga ada, gua ma takutnya hantu nenek itu ikut ke Villa ihh serem"

"Lebay lo"

                                  ••••••
Malam hari di Villa, mereka semua kumpul di halaman Villa untuk bercanda ria, main gitar dan bercanda tawa bersama, "Gila! gua lupa ngabarin pacar gua yang bohay bahenol itu boy, bisa bisa ngamuk dia nyeruduk orang" ucap Varo tiba tiba.

"Waduh, Ro. Cepetan gila kabarin keburu ancur kebayoran dia ngamuk" kata Sakti yang ikut panik.

"Parah anjir, pacar sendiri digituin. Dikira kebo apa" jawab Cella yang mendengar pembicaraan mereka.

Bara menyanggah omongannya, "Cel itu artinya dia terlalu sayang sama pacarnya makanya dikatain"

"Iya, itu tanda cinta. Gangerti lo ma" lanjut Gio.

"Dih, jadi kalo gapernah dikatain artinya tu cowo ga cinta sama kita?" sambar Naya.

"Iya lah, berarti sayang cowo itu palsu ke lo kalo lo gapernah dikatain" balas Devan.

Wulan langsung overthingking dibuatnya, "Woi cok kasian tu Wulan ovt gapernah di katain sama Kemal. Dipuji mulu dia" ujar Dinda.

Kemal tersenyum, "Tenang aja sayang, love language seseorangkan beda beda. Mungkin mereka love languagenya love is bullying"

"Bahasa lo Kemal!" ledek Gino.

Bara bermain dengan Gitarnya, kali ini mereka menyanyikan lagu Andaikan kau datang kembali. Sesuai request dari Cella yang sedang gamon.

~Andaikan kau datang kembali

~ Jawaban apa yang kan ku beriiii

~ Adakah jalan yang kau temui

~ Untuk kita kembalii lagiii hooo

~ Bersinarlah bulan purnamaaa seindah serta tulus cintanya

~Bersinarlah terus sampai nanti lagu ini ku akhirii hooo..

Sakti meledek Cella yang sedang menikmati lagu itu "Gamon dibawa maen"

"Bodo Sak, lo ma gaada hati makanya cepet lupa sama masa lalu" balasnya.

"Asli, dia setiap putus langsung move on cuy" kata Varo yang tercengang.

Sakti terkekeh "Mantan gua aja gabener semua tolol apa yang mau digamonin, apa yang dikangenin. Kangen diselingkuhin ta"

"Sisi gelap Sakti" kata Ayezha.

"Makanya jadi cowo gausah slengean" ucap Gavin.

Sakti menggaruk telinganya, "Dahla emang gua salah ga salah tetep salah pusing"

"Yauda ge jangan nangis" ledek Gino.

Mereka menghabiskan malam bersama hingga sampai dini hari, mereka baru istirahat untuk kegiatan esok hari.

Berbeda dengan Ayezha dan Gavin yang masih di teras Villa, "Gue gabakal mau juga Ca sama Sahira"

"Alah bullshit tai"

Gavin menatap tajam Ayezha, "Gue gabisa jatuh cinta sama 2 orang. Gua cuma mau sama lo"

"Ngomong disini disana beda"

"Terserah"

continue..

Haiii semua, kira kira Gavin nanti sama Sahira apa sama Ayezha ya??

Emm kalo di real life si Ayezha nya ni yang nt, semoga didunia fiksi ini ga nt juga ya gengs kasian juga kalo dimana mana nt.

Thank u udah setia jadi readers Ayezha. Sampai ketemu di next part jangan lupa vote dan komennya ya guys🤍🤍🤍🤍

Ayezha (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang