Pindah

2.7K 90 0
                                    

Ayezha mengerjapkan matanya, pandangan perlahan mulai jelas dan ketika ia menoleh ke sampingnya, ia langsung terkejut bukan main. Sampai-sampai wanita itu melemparkan bantal ke seseorang yang masih terlelap.

"NGAPAIN LO DISINI BANGSAT" jeritnya.

Gavin yang terkejut, membuka mata dan terbelalak, "Apa sih lo? lupa lo kita udah nikah kemaren"

"Lah emang iya?"

Lelaki itu menggelengkan kepalanya, dan berdecak "Lo sekarang mandi, siap-siap kita pindah"

"Pindah kemana? gue gamau ya di pinggir jalan!"

"Iya, di pinggir jalan. Sekalian lo minta-minta biar gue dapet banyak duit" canda Gavin.

"Gila! ini perdagangan istri namanya"

Gavin tersenyum meledek, "Cie nyebut dirinya istri"

"Dih, nggak salah denger kali"

"Hahaha udah sana mandi duluan" kata Gavin, terhenti sejenak.

"Apa mau mandi bareng?"

Ayezha langsung bangun dari tempat tidurnya, berlari sambil menjerit "IH DASAR COWO MESUM"

••••

Gavin, dan Ayezha keluar dari kamar Ayezha dan mereka pergi keluar untuk pamit dengan orang tua Ayezha.

"Ma, Pa aku pindah ya"

Kedua orang tuanya hanya tersenyum dan mengangguk, "Ma, Pa Gavin izin bawa Ayezha ya"

"Iya baguslah kamu bawa dia, biar dia ga nyusahin keluarga ini terus" sewot Mamanya, dan Sahira tiba tiba datang.

"Samawa, akhirnya lo pergi juga dari rumah ini setelah diusir berkali-kali" lanjut Sahira dengan nada sinis. 

"Orang tua sama anaknya sama aja, sama sama gapunya akhlaq!" ujar Ayezha, langsung pergi dari sana, disusuli Gavin sambil membawa koper milik istrinya.

Mereka berdua pergi menggunakan mobil Gavin, ke rumah yang akan mereka tempati berdua.

Hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai ke rumah tujuan. Rumah yang akan mereka tinggali adalah rumah minimalis, cocok ditinggali dengan pasutri muda seperti mereka, tidak terlalu besar namun tidak terlalu kecil.

Mereka memasuki kamar utama, "Gila gede amat, Pin"

"Dusun lo" ucap Gavin seraya menaruh koper Ayezha, dan langsung merebahkan diri di sofa.

"Emang!" balasnya, dengan langsung menyusun isi kopernya.

"Ca, lo tau ga?" ujar lelaki itu yang hanya dibalas deheman oleh sang empu.

"Apa bedanya lo sama rokok sampoerna"

Mendengar itu, Ayezha langsung menepuk dahinya "WOI VAPE GUE KETINGGALAN"

"Gausah ngevape lagi, bahaya"

Ayezha melirik Gavin sekilas, "Bodoamat, gausah ngatur hidup gue"

"Terserah, kalo lo masih ngevape ga gua kasi duit lo" Ayezha hanya berdehem, karena ia sekarang tidak akan dapat jatah uang dari Papanya lagi, saat ini wanita itu hanya bisa bergantung pada Gavin.

Lelaki itu melanjutkan ucapannya, "lagiankan, katanya lo bakal berubah jadi kaya dulu kalo gue dateng di hidup lo lagi"

Ayezha yang sedang membereskan pakaiannya langsung berhenti, "dih kegeeran amat lo!"

"Gausah gengsi, tau kali gue. Kan lo buat sw ss chat lo sama Caca. Lo bilang, kalo gue balikan sama Gavin gue bakal kaya dulu lagi, ga ngevape ga balapan balapan lagi gue"

Wanita itu diam sejenak, berpikir keras memutar ingatannya "Aduh anjir gue waktu itu alay amat sih make ss chat terus di masukin ke sw, mana lupa privasi si Gavin" gumamnya.

"Apasih! udah gausah diingetin" kesal Ayezha.

Gavin tertawa, "Mana pake lagu andaikan kau datang kembali"

"GAVIN!"

continue..

Haii semuanya, thank u so much karena udah setia sama Ayezha. Maaf ya aku update nya pendek ginii, karna aku sekarang lagi sedikit ga enak badan gengs.

Jangan lupa vote, komen dan share ya karna bagi aku itu berharga banget, tandanya kan kalian menghargai dan suka sama karya aku, kalo mau kasih saran bisa lewat dm/komen langsung yaa.

Sampai ketemu di next part guys! 🤍🤍

Ayezha (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang