"Gua sebenernya mau ngasih tau sesuatu tapi.. " balas Caca terhenti.
Ayezha menepikan motor yang ia kendarai, "ngasih tau apa Ca? apa yang lo sembunyiin dari gue?"
"Gue bakal ngasih tau tapi ga sekarang, udah malem lo harus pulang" elak Caca.
Ayezha bersikukuh memaksa Caca untuk memberi taunya, "oke gue nginep di rumah lo malem ini, kita bicarin ini di rumah lo" ucap Caca.
Mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju ke rumah Ayezha, hingga sampailah mereka di rumah mewah milik orang tua Ayezha, sepi karena orang rumah nya sudah pada tidur kecuali Sahira, yang masih berada di ruang tamu "ngapain lo balik kesini, udah jelas jelas lo diusir sama orang tua gue, gatau diri banget lo" sinis Sahira.
Ayezha mengabaikan perkataan saudara angkat nya tersebut, melanjutkan langkah kakinya ke kamarnya yang berada di lantai 2, bersama Caca.
"Inget pulang juga ya kamu Ayezha" tegur Rian, Papa Ayezha yang sedang berada di balkon.
Ayezha melirik sekilas ke arah Papa nya "Sahira anak kesayangan Papa juga baru pulang" jawabnya, lalu pergi memasuki kamarnya bersama Caca.
Caca duduk di kasur milik sahabatnya, mengedarkan matanya keseluruh penjuru kamar, "udah lama gue ga kesini Ca, masih sama ya warna pink. Warna yang lo suka, hahaha warna nya masih ke cewe cewe lucu ya"
"ya gitulah Ca, gue ga ngubah jati diri, cuma mau ngubah diri bentar nanti balik lagi ke Eca yang dulu. Kalo sakitnya udah reda" balas Ayezha sambil membuka jaket yang ia kenakan lalu tiduran di kasurnya.
"Tadi lo mau ngomong apa?" tanya Ayezha pada Caca yang kini sudah tiduran di sebelahnya.
"Gue tau sesuatu tentang Sahira, kenapa dia di angkat jadi adek lo. Dia sebenernya — " jawab Caca yang tertunda karena ketukan dari luar kamar Ayezha.
Ayezha berdiri dan membuka pintu kamarnya, ternyata yang mengetuk adalah Dina, mamanya "tidur, udah pulang malem. pulang ga langsung tidur masih aja ngobrol ga puas apa seharian diluar, di rumah itu untuk istirahat Ayezha"
"Ya" jawab Ayezha langsung menutup pintu kamarnya.
Caca merasa tidak enak, dan langsung menyuruh Ayezha untuk tidur "Next time deh Ca, ini ga penting penting amat juga. Sekarang kita tidur aja dari pada tambah kena oceh sama bokap nyokap lo"
Ayezha mengangguk, "sorry Ca, suasana rumah gue ga pernah ngenakin beda sama rumah lo"
"Gapapa, semua rumah mungkin memilki atap yang sama, tapi ga semua rumah isi yang ada di dalamnya itu sama"
—keesokan harinya—
Caca terbangun lebih dulu dari pada Ayezha, ia langsung pergi dari rumah sahabtnya itu pulang ke rumahnya. Sebelum itu ia mengirimkan WhatsApp kepada Ayezha, agar ketika bangun ia tidak menjadi kebingungan.
1 jam setelah Caca pergi, Ayezha terbangun dan melihat disampingnya sudah tidak ada Caca, "kemana orang ini" gumamnya bertanya tanya.
Ia mengecek handphonenya, dan membuka WhatsApp dari orang yang ia cari tersebut.
Cacaa
Gue balik ya Ca
Lo jangan lupa sekolah
Gausah bolosAyezha menepuk kepalanya, "anjir iya gua lupa ini hari senen mana udah jam setengah tujuh" ujarnya seraya berlari menuju kamar mandi.
Setengah jam kemudian, Ayezha sudah berada di depan gerbang sekolahnya yang sudah di tutup, ia mengklakson dari dalam mobil, karena tidak ada tanggapan ia keluar dari mobilnya "Pak tolong dong cuma telat setengah jam ini"
"Setengah jam dari mana neng, udah 1 jam lebih ini" jawab Pak Satpam sekolahnya.
Ia tak sadar bahwa ada Gavin yang telat di sebelahnya, "terima aja makanya gausah sok balap malem" sambar Gavin.
"Peduli apa lo" Jawab Ayezha dengan sinis.
"Gue jelas masih peduli sama lo"
continue..
Haiii semua thank u udah baca cerita Ayezha, jangan lupa vote, komen dan share ya. Untuk yang mau ngasih saran juga boleh banget. .
Tunggu part Ayezha selanjutnya ya yang pasti bakal lebih seru.
See u gais 😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayezha (on going)
Fiksi Remajaayezha farasya, gadis yang dulu sangat ceria dan anak baik namun berubah menjadi seseorang yang sangat dingin dan menjadi seorang badgirl. Apa jadinya seorang badgirl seperti ayesha jika dijodohkan dengan seorang pria badboy, ketua geng motor 'Elan...