Bbq

2.3K 82 6
                                    

Malam kedua, mereka menyelenggarakan barbequean. Para cewe yang sibuk dengan membuat bumbu dan minuman, sedangkan yang cowo yang berkutik dengan alat panggang hanya Kemal dan Gino saja.

Felisya menaruh bumbu-bumbu di ayam yang sedang dibakar oleh Gino, "Pelan-pelan kali, kalo kaya gitu yang dibumbuin tempat panggangnya bukan ayamnya" cegah Gino, saat melihat Felisya yang membumbui sedikit asal.

Wanita itu tersenyum malu, "Hehe.. sorry grogi"

"Peli! gausah centil lo ini" teriak Naya yang sedang menyiapkan minuman.

"Berisik" celetuknya.

"Libur telah tiba libur telah tiba hore hore aku senang sekali" Sakti bernyanyi kegirangan sambil membawa gelas-gelas.

Ayezha menegurnya karena melihat Sakti lompat-lompat "Sakti! awas jatoh itu gelasnya gausa pecicilan"

"Tenang aja bu bos, ini mah ezzz bagi Sakti" sombongnya.

Segala macam sosis, ayam telah dihidangkan disana. Mereka membuat bulatan besar dan makan bersama, "Baru 2 hari libur gue kangen Bu Dodo" sedih Varo.

"Curhat dikantor polisi" jawab Bara, sambil memakan sosis-sosisan.

Sakti melongo melihat Kemal dan Wulan yang saling suap-suapan, "Gausa gitu kali liatnya, nanti iler lo kemana-mana. Sak!" tegur Devan yang melihat ekspresi Sakti.

"Ah males gua dimana mana ada aja orang bucin" keluhnya.

"Kasian amat si Jones" ledek Bara kepadanya.

"Kasianin aja diri lo sendiri, ga demen cewe dih"

Bara seolah tak terima dengan ucapan kawannya itu, "Bukan ga demen jancok. Emang gasuka aja"

"Sama aja tolol"

"Gue ni heran ya, kenapa Yeza sama Gavin hubungannya gini-gini aja. Ga ada uwu uwu nya anjir" ucap Cella yang melihat Gavin dan Ayezha sibuk dengan dunianya masing-masing.

"Kata siapa, Cel. Uwu ma ga harus di tunjukin didepan umum kali. Uwu mereka berdua itu pas di kamar hahaha" sambar Sakti.

"Sok tau" jawab Gavin dan Ayezha berbarengan.

Varo menatap mereka berdua satu persatu, "Kalo ga romantis romantisan ngapain anjir sekamar"

"Tidur" singkat Gavin.

"Dasar kanebo kering" Caca kesal dibuatnya karena dengan Sahira, Gavin terlihat lebih dekat dan lebih leluasa dari pada dengan Ayezha, istrinya sendiri.

Hingga, munculah ide dalam pikirannya. Ia langsung mengajak Cella dan Naya untuk pergi dari sana, bilangnya si mau ke kamar mandi.

"Gila, ke kamar mandi bertiga. Joinan?" tanya Gio.

"Brisik lo" balas mereka bertiga serempak.

Sesampainya di dalam Vila, Caca langsung membahas ide dalam pikirannya "Lorang mau ga si hubungan Ayezha sama Gavin, gini-gini aja?"

"Gak lah gila, kalo kek gini terus Sahira bisa lebih deket sama Gavin karna mikir Gavin sama Ayezha kan ga deket jadi dia masih punya peluang besar untuk deket deket sama Gavin" kata Cella.

"Gua juga mikir gitu anjir, lo pada tau sendiri kan Sahira liciknya kaya gimana. Di tambah lagi dekingan dia emak bapaknya" lanjut Naya.

Caca langsung menyanggah omongan mereka, "Gue punya ide.. gimana kalo kita masukin obat ehem ke minuman mereka berdua?"

"Gila lo? kalo kebablasan gimana anjir" tanya Naya.

"Gapapalah, udah halal ini. Dari pada dipepetin Sahira anjir" dan akhirnya mereka setuju dan kembali berkumpul dengan teman-temannya.

"EH VIN, CA, SUMPAH ITU DI KAMAR LORANG KEK ADA NTAH KUCING NTAH APAAN BERISIK BENER. CEK DULU SANA" heboh Caca.

Ayezha membelalak kaget, "Eh serius anjir? ada apaan ih takut gila"

"Vin, temenin bego" lanjutnya.

Setelah mereka berdua pergi, Caca bergegas menjelaskan rencananya. Tidak perlu waktu lama mereka semua menyetujuinya, "Tapi yang jadi hambatan, obatnya dimana?"

"Tenang aja, Gino ini selalu bawa dia" kata Varo.

"Gila lo! baru kali ini karna disuruh Sakti, ini aja minta" elak Gino.

"Sini cepet obatnya, langsung taro di depan tempat mereka duduk tadi. Jangan ada yang salah ngambil" ingat Balqis.

Tak lama kemudian, Gavin dan Ayezha kembali kesana. Mereka semua berbincang seolah tidak ada apapun.

"Gimana? aman?" tanya Devan, dan Gavin mengangguk.

"Ga ada apa-apa, cuma alarm doang" jawab Gavin.

Wanita itu menatap suaminya kesal, karena tadi ia sudah ketakutan taunya Gavin yang salah menyetel alarm, harusnya jam 11.00 malah 23.00 "Ni ketua lorang itu bloon, gimana bisa nyetel alarm jam 11 ke jam 23" ucapnya.

"Bisalah lo itu yang bego, jelas jelas satu jarum satu tempat" Gavin menjawabnya tak ingin kalah.

"Udah lagi ribut itu mending makan" bola mata Sakti mulai memutar malas melihat perdebatan itu.

Ayezha dan Gavin telah meminum minuman mereka, "Panas" ucap Gavin.

"Gue ngantuk, gue duluan ya" pamit Ayezha yang mulai terkena efek dari minuman tersebut.

Mereka seolah tersenyum puas, "Vin. Ke kamar aja kan adem ada AC" suruh Varo pada temannya itu.

Gavin mengabaikan ucapan itu dengan langsung pergi ke kamarnya.

"Yuhuu Gaza junior coming soon" seru Naya yang mulutnya langsung dibekap Caca.

"Congor lo babon!" ejek Varo.

"Duh semoga jadi"

continue..

Kira kira, jadi apa prok prok prok .
Aduhh, semoga deh si Sahira ga ganggu  mereka lagi.

Btw, thank uu semua yang udah baca Ayezha. Jangan lupa vote dan komen yaa

Sampai ketemu di next part 🤍🤍🤍

Selamat ganti tahun semua🤍

Ayezha (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang